Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sebelum kasih sanksi, Menkes minta penjelasan RS Mitra Keluarga soal tewasnya Debora

Sebelum kasih sanksi, Menkes minta penjelasan RS Mitra Keluarga soal tewasnya Debora Menkes Nila Djuwita di KPK. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Komisi IX DPR menanyakan respon Menteri Kesehatan Nila F Moeloek terkait tewasnya Tiara Debora Simanjorang (4 bulan) di RS Mitra Keluarga, Kalideres. Nila mengatakan, pihaknya berencana memanggil Direktur Rumah Sakit Mitra Keluarga bersama BPJS terkait kasus tersebut dalam waktu dekat.

"Akan saya lakukan, memanggil langsung Direktur Rumah Sakit Mitra Keluarga, duduk, maksud saya kita panggil bersama BPJS dengan beberapa yang terkait, di luar keluarga dulu," kata Nila di sela rapat bersama Komisi IX di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/9).

Nila menyebut, pihaknya ingin mendengarkan keterangan RS dan BPJS soal kebenaran penyebab tewasnya Debora karena lambat mendapat penanganan. Hal itu karena pihak keluarga terkendala masalah uang muka atau down payment (DP).

Jika terbukti bersalah, Kemenkes akan memberikan sanksi kepada RS Mitra Keluarga. Ada 3 opsi Sanksi yang akan diberikan, mulai dari teguran lisan, teguran keras hingga pencabutan izin.

Sebelum menjatuhkan sanksi, Kemenkes akan melakukan investigasi terlebih dahulu selama 2x24 jam.

"Saya ingin mendengarkan, atau memberikan pertanyaan-pertanyaan bilamana memang betul terjadi sesuatu tentu sanksi ini akan kita lakukan, jadi sanksi teguran, teguran keras, ataupun nanti kalo terbukti betul seperti kata pak ketua, jika ada tambahan, akan diberikan tentu sanksi, seperti misalnya izinnya dicabut ataupun pidana dan sebagaimana," tegasnya.

Selain melakukan pemanggilan, kata Nila, pihaknya juga setuju untuk memberikan peringatan kepada pihak RS agar mematuhi aturan soal keharusan untuk melakukan pertolongan jika dalam keadaan darurat.

"Kedua, Kami setuju akan memberikan peringatan kepada seluruh rumah sakit untuk menaati UU yang sudah dikeluarkan, artinya kalau keadaan emergency harus segera ditolong," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Debora meninggal dunia di IGD RS Mitra Keluarga Kalideres pada Minggu (3/9). Bayi mungil tersebut kini sudah dimakamkan di TPU Tegal Alur.

Dikutip dari Facebook Birgaldo Sinaga, ketika orangtua Debora, Henny berjuang menyelamatkan nyawa anaknya, dia menginginkan Debora dirawat di ICU, namun dia disodorkan list biaya senilai Rp 19.800.000.

Tetapi Henny tak punya uang sebanyak itu, dia hanya punya Rp 5 juta. Dia sempat memohon kepada rumah sakit untuk menyelamatkan anaknya terlebih dahulu, sisa uang akan diberikan setelahnya. Namun, hal itu ditolak oleh RS.

Di tengah orangtua berjuang menyelamatkan nyawanya, tubuh mungil Debora sudah tak kuat. Bayi Debora pun dipanggil Tuhan Yang Maha Esa.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bayi Kejang Dimasukkan Selang ke Mulut Lalu Meninggal, RS di Jambi Dilaporkan ke Polisi
Bayi Kejang Dimasukkan Selang ke Mulut Lalu Meninggal, RS di Jambi Dilaporkan ke Polisi

Polisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya
Bayi Meninggal Usai Ditelantarkan Orangtua di RS, Dokter dan Perawat Diperiksa
Bayi Meninggal Usai Ditelantarkan Orangtua di RS, Dokter dan Perawat Diperiksa

Bayi tersebut diantar berobat ke IGD RS Sumber Waras oleh orang tuanya. BPJS yang dipakai untuk menangani anaknya ternyata ditolak.

Baca Selengkapnya
Polisi Gelar Perkara Kasus Ibu Anak di Cinere Tewas Mengenaskan, Penyebab Kematian Segera Terungkap
Polisi Gelar Perkara Kasus Ibu Anak di Cinere Tewas Mengenaskan, Penyebab Kematian Segera Terungkap

Penemuan bermula dari kecurigaan warga yang melihat rumah tersebut seperti tidak ada penghuninya.

Baca Selengkapnya
Kronologi Penemuan Mayat Ajudan Wakapolres Sorong, Gantung Diri di Dapur Rumah Dinas
Kronologi Penemuan Mayat Ajudan Wakapolres Sorong, Gantung Diri di Dapur Rumah Dinas

RN sudah tidak bernyawa dengan kondisi seutas tali tambang melilit di bagian leher korban

Baca Selengkapnya
Kementerian PPPA: Kasus 4 Bocah Tewas di Jagakarsa Adalah Musibah
Kementerian PPPA: Kasus 4 Bocah Tewas di Jagakarsa Adalah Musibah

Polisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.

Baca Selengkapnya
Kritik Bobby Nasution, Dokter RS Pirngadi Medan Keluhkan 2 Pasien Meninggal Karena Tak Ada Obat
Kritik Bobby Nasution, Dokter RS Pirngadi Medan Keluhkan 2 Pasien Meninggal Karena Tak Ada Obat

Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.

Baca Selengkapnya