Sebelum keroyok satpam diskotek, anggota Polres Pagaralam pamer KTA
Merdeka.com - Sebelum mengeroyok petugas sekuriti diskotek Darma Agung (DA) Palembang bernama Adiron Plaza alias Adi (40), seorang polisi menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA). Diketahui, anggota tersebut merupakan Bintara Satuan Reskrim Polres Pagaralam, Sumatera Selatan, berinisial IDP.
Saksi mata, Dayat (27) menyebutkan, KTA tersebut ditunjukkan pelaku saat korban menagih uang cas masuk. Pelaku menolak dan ingin masuk diskotek secara gratis.
"Pelaku itu sempat tunjukkan KTA, sempat kami foto juga," ungkap Dayat, Minggu (8/5).
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Bagaimana polisi minta uang? Ia menawarkan Rp 200 ribu, kemudian Rp 500 ribu. Hanya, uang tersebut dianggap kurang. Permintaan Rp 1 juta tidak ia penuhi.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Lalu, terjadilah cekcok mulut. Merasa nyawanya terancam, korban menyelamatkan diri dengan turun tangga dan menuju ke parkiran. Namun, rombongan pelaku terus mengejar dan korban berhasil ditangkap di depan pos.
"Waktu itulah korban dikeroyok pakai senjata tajam," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang sekuriti diskotek DA yang beralamat di Jalan Kolonel H Burlian Palembang bernama Adiron Plaza alias Adi (40) tewas mengenaskan setelah dikeroyok sejumlah orang. Diketahui, salah satu pelaku adalah anggota polisi yang bertugas di Polres Pagaralam, Sumatera Selatan berinisial IDP.
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di halaman parkir diskotek DA, Minggu (8/5) pukul 04.00 WIB. Belum diketahui penyebabnya, korban yang tengah menjaga keamanan diskotek dikeroyok para pelaku hingga tewas.
Akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka bacok di kepala, luka tusuk di punggung, lengan, dan tangan kanan. Dalam kondisi kritis, korban dibawa ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Muhammad Husin (RSMH) Palembang.
Tak lama, korban menghembuskan napas terakhir. Setelah sempat dibawa ke kamar mayat, korban dibawa keluarga ke rumah duka di Jalan Perjuangan Sukawinatan, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang satpam tempat hiburan malam di Ruko Union Thamrin, Kawasan Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi, berinisial MT (37), tewas ditikam pengunjung, Rabu (6/9).
Baca SelengkapnyaPria misterius itu juga sempat meminta tolong kepada petugas jaga di dekat gerbang tapi tak digubris.
Baca SelengkapnyaVideo itu memperlihatkan pelaku sedang berbincang dengan pemilik toko. Dia menyebut uang tersebut akan diserah ke polisi.
Baca SelengkapnyaAB memang sengaja mengincar para sopir truk yang berhenti di pinggiran jalan Daan Mogot.
Baca SelengkapnyaAiptu US ditahan di Rutan Polrestabes Bandung hingga proses sidang disiplin dan pemberian sanksi.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan bawa kabur motor, ponsel hingga uang mahasiswi Palembang
Baca Selengkapnya