Sebelum lapor, 67 calon jemaah umroh sandera pimpinan biro travel
Merdeka.com - Sebelum melaporkan dugaan penipuan kepada polisi, 67 calon jemaah umroh asal Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel), menyandera pimpinan PT Baitullah, M Dino Suteja di Asrama Haji Palembang. Para korban mendesak agar segera diterbangkan ke Tanah Suci.
Penyanderaan tersebut dilakukan di sebuah kamar di Asrama Haji Palembang sejak 31 Desember 2015. Selain Dino Suteja, tiga pengurus lain juga turut disandera.
Selama menyandera tersebut, para korban meminta Dino untuk membuat surat pernyataan yang berisi kepastian keberangkatan ke Makkah.
-
Apa yang diminta polisi ke korban? Setelah itu, ia melaporkan peristiwa tersebut ke polsek terdekat. Beberapa hari kemudian, ia iseng melihat forum jual beli di media sosial Facebook. Tanpa sengaja, ia menemukan ada akun yang menjual motornya. Keesokan harinya, ia melaporkan hal itu ke Polsek. Namun, seusai membuat laporan, ia dimintai uang oleh anggota kepolisian untuk beli bensin dan makan.
-
Bagaimana cara titip doa ke orang yang naik haji? Wujudnya yakni bisa dengan menuliskan contoh titip doa ke orang yang naik haji.
-
Bagaimana cara meminta keselamatan? Doa selamat dunia akhirat adalah salah satu cara untuk memohon kepada Allah agar selalu diberikan keselamatan dan dihindarkan dari masalah dan cobaan yang memberatkan.
-
Bagaimana cara memohon keselamatan selama perjalanan? Dengan menjalankan adab saat keluar rumah ini, umat Islam diingatkan untuk selalu menjaga niat, tata cara, serta terus mengingat Allah dalam setiap langkah yang dilakukan. Dengan menjalankan adab ini, Anda memohon kepada Allah agar selalu diberikan perlindungan dan kemudahan.
-
Kenapa orang titip doa ke orang naik haji? Bagi mereka yang belum mampu berhaji, ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk memanjatkan doa di Tanah Suci. Salah satunya yakni dengan menitip doa ke teman, sahabat, atau keluarga yang hendak naik haji.
-
Apa yang diminta dalam doa safar? Melalui doa ini, seorang muslim memohon keberkahan dalam perjalanannya, perlindungan dari segala kesulitan, dan kebaikan yang dapat diraih selama di perjalanan.
"Kami menyandera Dino itu karena takut lari. Dia sudah tipu kami," ungkap salah seorang korban, Hasbullah (40) saat melapor ke SPKT Polda Sumsel, Selasa (5/1).
Beberapa kali didesak, Dino pun menyetujui yang berjanji akan memberangkatkan secepatnya. Namun, para korban tidak puas karena tidak ada waktu pastinya.
"Tidak kami siksa, cuma kami kurung saja di kamar," ujarnya.
Sementara itu, Dino Suteja mengaku selama lima tahun menjalani bisnis umroh dan haji, baru kali ini mengalami penundaan keberangkatan. Itu disebabkan adanya keterlambatan kedatangan pesawat asal Malaysia.
"Sudah seribu orang kami berangkatkan, baru kali ini ada masalah," kata dia.
Dino juga menyesalkan sikap jemaahnya yang melakukan penyanderaan terhadap dirinya.
"Gimana mau urus terbang kalo saya disandera begitu. Lima hari saya dan tiga anak buah saya disekap di kamar," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 67 calon jemaah umroh asal Baturaja, Sumsel, terlantar selama delapan hari di Asrama Haji Palembang. Mereka seharusnya berangkat ke Tanah Suci namun dibatalkan pihak manajemen tour and travel.
Merasa ditipu, enam perwakilan korban mendatangi SPKT Polda Sumsel. Mereka juga membawa serta pimpinan PT Baitullah M Dino Suteja yang diduga melakukan penipuan.
Saat di kantor polisi, terjadi adu mulut antara para korban dan terduga pelaku. Beruntung, keduanya dilerai petugas piket. Agar keributan tidak kembali terjadi, petugas memisahkan mereka, namun masih di ruangan yang sama.
Salah satu korban, Abi Hurairah (65) mengaku mendaftar di biro perjalanan umroh dan haji tersebut bersama istrinya Darmawati (63) pada Januari 2014 lalu dengan membayar Rp 53 juta. Saat itu dijanjikan akan berangkat tiga bulan kemudian.
Namun, janji tersebut tak dikabulkan. Dia kembali dijanjikan berangkat pada 27 Desember 2015. Ternyata keberangkatan ditunda dua hari kemudian, atau 29 Desember 2015.
Merasa bahagia karena akan ke Makkah setelah menunggu waktu cukup lama, para korban kembali kecewa. Pasalnya, saat berada di Palembang, bukannya langsung diterbangkan tetapi diinapkan ke Asrama Haji Palembang.
Selama delapan hari terkatung-katung tanpa kejelasan, korban kesal hingga akhirnya memutuskan memperkarakan kasus ini ke polisi.
Selama menginap, biaya makan mereka hanya ditanggung selama tiga hari, selebihnya harus mengeluarkan kocek sendiri.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak biro perjalanan umrah bersedia bertanggungjawab atas batalnya perjalanan itu
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca SelengkapnyaBanyaknya calon haji yang dipulangkan kembali ke Tanah Air karena tidak menggunakan visa haji.
Baca SelengkapnyaPolres Jember membuka posko aduan bagi masyarakat korban penelantaran biro travel PT Zamzam
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial D (51) menipu puluhan warga Garut dan Tasikmalaya dengan modus menawarkan jasa travel umrah.
Baca SelengkapnyaBagi jemaah haji yang sakit atau lansia disarankan tidak turun sehingga salat sunnah dan niat dilakukan di dalam bus.
Baca Selengkapnya37 Warga Makassar Ditangkap Polisi Arab Saudi, Kemenag Sulsel Bentuk Tim
Baca Selengkapnya37 WNI itu diamankan petugas saat hendak keluar hotel di Madinah.
Baca SelengkapnyaSejumlah calon haji didatangi oknum yang mengaku dari Kemenag Pamekasan. Mereka mengaku bisa memberangkatkan calon haji lebih cepat dari waktu seharusnya.
Baca Selengkapnya3 orang lainnya masih menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Madinah
Baca SelengkapnyaBanyak orang Indonesia yang terjebak janji manis travel atau pihak tertentu yang menawarkan haji furoda.
Baca SelengkapnyaDiketahui, visa yang akan digunakan adalah visa ziarah, sehingga praktik penyaluran imigran ini ilegal
Baca Selengkapnya