Sebelum lolos calon bintara Polri, anak tukang pijat tuna netra sempat gagal
Merdeka.com - Meski matanya tak lagi mampu melihat pengumuman yang dipampang di depannya, namun suara yang menyebut nama anaknya lolos sebagai anggota Bintara kepolisian itu, hingga kini masih terngiang di telinga Syambasri (51).
Syam, tukang pijat tuna netra di Pekanbaru ini tak henti-hentinya mengucap rasa syukur kepada Allah SWT, ketika nama sang anak Muhammad Abdul Dannil (20), dibacakan sebagai salah satu dari 170 orang siswa calon Bintara Polri yang dinyatakan lulus saat pengumuman di Balai Serindit, Gedung Daerah, Jumat, 3 Agustus 2018 siang lalu.
"Alhamdulillah, bagi tak menyangka sama sekali. Saya diajaknya (anak) untuk melihat pengumuman waktu itu," ungkap Syam kepada merdeka.com, Senin kemarin.
-
Apa yang dilakukan Bhabinkamtibmas setelah anaknya tidak lolos? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih.
-
Kenapa Bhabinkamtibmas merasa anaknya tidak lolos polisi? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih.
-
Siapa yang mengungkap kekecewaan atas kegagalan anaknya lolos polisi? 'Saya Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kauh, Denpasar, Bali sudah mengabdi 20 tahun di masyarakat. Pernyataan ini saya tujukan kepada Bapak Kapolri,' ungkapnya.
-
Bagaimana Kompol Syarif mengenal anak mantan komandannya? Rupanya, Ayah dari Althaf dan Ahnaf dulunya sempat menjadi Komandan dari Kompol Syarif. Saat itu, Kompol Syarif masih bertugas di Polres Metro Tangerang Kota.
-
Siapa yang lolos seleksi Bintara Polri? 'Kini dinyatakan lulus seleksi bintara Polri,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa putri korban bom Surabaya yang jadi Bintara Polisi? Aqiella Nadya berhasil meneruskan karier ayahnya sebagai anggota polisi usai lolos pada seleksi Bintara Polda Jawa Timur.
Kelulusan Dannil, menjadi harapan mengangkat kehormatan keluarganya. Dannil, adalah anaknya yang ke 4 dari 6 bersaudara. Ia lulusan SMKN Pekanbaru Jurusan Teknik Jaringan Tenaga Listrik.
Syam berharap, anaknya dapat bertanggung jawab atas tugasnya sebagai pengayom dan pelindung masyarakat. Dia juga siap dinomorduakan oleh sang anak yang kini telah sah menjadi abdi negara tersebut.
"Saya berharap Dannil berguna bagi masyarakat," katanya.Selama ini, Dannil dibesarkan oleh sang ayah dengan penghasilan sebagai tukang pijat tuna netra dari rumah ke rumah sesuai panggilan orang. Rumahnya juga cukup sangat sederhana di Jalan Todak Ujung Gang Paris Kelurahan Tangkerang Barat Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru.
Syam tetap bersyukur meski penglihatannya mulai lumpuh sejak masih kecil. Profesi Tukang Pijat ini pun sudah dilakoninya sejak masih lajang. Dari penghasilan memijat ini lah Syam menghidupi keluarganya.
"Sebelum menikah saya sudah memijat," katanya.
Syam mengungkapkan sejak awal dia merasakan tekad kuat Dannil. Kelulusan ini, adalah keikutsertaan Dannil kedua kali untuk menjadi calon Bhayangkara. "Tes pertama tahun lalu gagal, dan yang kedua ini Alhamdulillah berhasil," katanya.
Kegagalan tes pertama tak membuat Dannil berhenti berjuang. Dia kembali mencoba untuk mengabdikan diri ke negara dengan modal badan yang sehat dan doa orang tuanya.
Namun sayang, meski lulus, di tes kali ini, Dannil ditinggal pergi Ibunya, Yulianti, yang meninggal dunia akibat sakit. Peristiwa memilukan itu terjadi saat awal tes kedua ini.
"Saat Dannil mau tes yang kedua itu, istri saya meninggal. Sayang sekali Ibunya tak ada lagi saat dia lulus," kenang Syam.
Kabar kelulusan ini menjadikan suasana haru biru di keluarga Syam. Padahal, anaknya itu akan bersaing dengan sekitar 2.000 orag lebih peserta Casis, yang ekonomi keluarganya jauh di atasnya.
Pada Selasa 7 Agustus 2018, bakal menjadi hari bersejarah bagi Dannil dan rekan-rekannya secara resmi dilantik dengan berseragam sebagai Siswa Bintara Polisi.
Biasanya, di dekat lokasi acara para orang tua Siswa selalu hadir melihat anak-anak mereka. Namun bagi Syam, si pemijat tuna netra, hanya rasa bangga yang bisa Ia miliki.
"Rasanya pingin melihat dia berseragam, tapi apa boleh buat. Saya tak bisa lagi (melihat). Saya usahakan besok hadir memberi dukungan untuk dia," pungkas Syam.
Terpisah dihubungi, Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Riau Komisaris Besar Polisi Beni Soebandi mengatakan, ada 2.300 orang peserta yang mendaftar di rekrutmen anggota kepolisian di Polda Riau tahun ini.
Hasil Sidang Kelulusan Akhir Bintara Tugas Umum dan Bintara Kompetensi Khusus Tahun 2018 di Polda Riau hari ini, ada sebanyak 188 orang yang dinyatakan lulus.
"Casis Bintara Polri Tugas Umum sebanyak 170 orang. Rinciannya, Pria 168 orang, wanita 2 orang," kata Beni.
Rincian Casis Polisi Laki-laki (Polri); dari Pulau Terluar 4 orang, Pekanbaru 54 orang, Dumai 12 orang, Inhu 7 orang, Inhil 5 orang, Kampar 16 orang, Bengkalis 9 orang, Rohil 17 orang, Rohul 10 orang, Kuansing 10 orang, Siak 7 orang, Pelalawan 11 orang dan Meranti 6 orang.
Sedangkan untuk Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Polri meliputi Bintara TI, Bintara Kimia dan Bintara Pelayaran, sebanyak 18 orang. Pria 10 orang dan Wanita 8 orang.
Mereka yang lulus ini, akan dididik secara serentak sekitar 7 bulan mulai tanggal 7 Agustus 2018 hingga 4 Maret 2019 mendatang.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Simak kisah inspiratif Bintara Polri anak yatim, sampai bikin kagum dua jenderal polisi.
Baca SelengkapnyaAda tekad dan usaha yang sudah dilakukan untuk bisa lolos menjadi seorang prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaKabar lolosnya Satrio, diumumkan langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
Baca SelengkapnyaPernyataannya viral hingga menuai atensi salah satu petinggi Polda Bali. Saat didatangi, sosoknya seketika mengungkap permohonan maaf.
Baca SelengkapnyaBerikut momen seorang sopir bangga sang anak lolos seleksi anggota Polri setelah berkali-kali gagal.
Baca SelengkapnyaKepedihan tersebut seketika tergantikan dengan kebahagiaan lantaran si bungsu lolos Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaSemasa kecil hingga masa pendidikan, dia getol berlatih demi menjadi anggota Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaAjudan Jokowi Kompol Syarif menceritakan kisahnya saat ia berkali-kali daftar TNI dan ditolak.
Baca SelengkapnyaKeluarga merasa bahagia karena Joni akan menjalani sejumlah terapi agar bisa lulus dalam seleksi calon anggota TNI AD.
Baca SelengkapnyaMomen haru terjadi usai putri anggota polisi korban bom Surabaya diterima seleksi Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah anak piatu 5 kali gagal masuk TNI kini memilih menjadi anggota Polri.
Baca SelengkapnyaCurhat berujung manis, adik prajurit TNI dijanjikan lulus oleh Kapolri usai gagal berkali-kali. Begini informasinya.
Baca Selengkapnya