Sebelum pasang bendera di Polsek, Ghilman survei sambil antar nenek
Merdeka.com - Ghilman Omar Harridhi (20) terduga pelaku pemasangan bendera mirip negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Mapolsek Kebayoran Lama, ditangkap pada Jumat (7/7), sekitar pukul 21.00 WIB, di sekitar Jalan H Nurisan, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Rikawanto mengatakan sebelum melakukan pemasangan bendera mirip ISIS itu, Ghilman melakukan survei terlebih dahulu.
"Untuk survei dilakukan pada tanggal 2 Juli 2017, sekitar pukul 06.00 WIB, ketika mengantar neneknya ke pasar (dengan menggunakan motor Yamaha Mio warna hitam milik tantenya (Nia))," kata Rikwanto kepada wartawan, Jakarta, Minggu (9/7).
Setelah melakukan survei Ghilman langsung memasangkan bendera mirip ISIS tersebut di gerbang Mapolsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada besok dini hari.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang melakukan itu? Toh kamu juga tidak sendirian, karena banyak orang melakukan hal kamu juga lakukan.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
"Kemudian pada tanggal 3 Juli 2017 sekitar pukul 03.00 WIB, setelah dirasa sepi dan aman kemudian memasang sendiri bendera ISIS tersebut di Mapolsek Kebayoran Lama, dengan kemudian meletakkan surat ancaman yang sudah dibuat sebelumnya di rumah," tandasnya.
Selain itu, saat dilakukan penggeledahan di rumah Ghilman, ternyata polisi menemukan satu bendera mirip ISIS.
"Untuk bendera ISIS dan surat ancaman tersebut dibuat sendiri olehnya (berjumlah dua buah, yang satu lagi disimpan di rumah)," kata Rikawanto.
Selain itu, Rikwanto menjelaskan pembuatan surat ancaman yang ia letakkan di Mapolsek Kebayoran Lama itu terinspirasi dari salah satu buku yang dibeli dengan secara online. "Untuk pembuatan surat ancaman terinspirasi dari buku karangan Oman Abdurrahman, kemudian dibuat di rumahnya pada tanggal 2 Juli 2017," tandasnya.
Diketahui, Anggota Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dikejutkan dengan terpampangnya bendera warna hitam bertuliskan huruf arab La Ilaha Illallah yang identik bendera ISIS. Bendera itu terpasang di pagar Polsek Kebayoran Lama. Petugas kepolisian menemukan bendera itu pukul 05.30 WIB.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menceritakan, bendera itu diketahui oleh anggota polisi usai melakukan salat subuh. Dia mendengar suara motor yang mencurigakan.
"Karena merasa curiga anggota mengecek motor tersebut yang berhenti tadi, namun motor tersebut langsung pergi dengan terburu-buru, setelah ditelusuri telah didapati ada bendera yang identik dengan bendera ISIS terpasang di pagar depan Polsek Kebayoran Lama," katanya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (4/7).
Bendera warna hitam bertuliskan Lailahailallah itu berukuran kurang lebih 100 cm x 50 cm. Selain bendera, polisi juga menemukan selembaran bernada provokatif di dalam botol air mineral. "Satu botol yang di dalamnya ada kertas karton warna kuning yang ada pesan khusus," katanya.
Berikut isi dari selembar yang diamankan pihak kepolisian :
"Wahai para Anshor Thogut Polri, TNI, Banser, Densus, dan para antek-antek laknatulloh, bertobatlah kalian dari jalan yang menyesatkan itu, berhentilah kalian menyembah dan melindungi berhala yang kalian banggakan, yang kalian sebut dengan nama Pancasila najis itu yang telah menggantikan hukum Allah dengan hukum jahiliyah yang telah kalian buat, Sadarlah kalian sesungguhnya kalian berperang di batisan Thogut, dan kami berperang di barisan iman (QS An Nisa:76) berhentilah kalian menyebut dan memfitnah kami sebagai teroris, bahwa pada dasarnya kalianlah teroris sebenarnya, karena kalian telah membunuh dan menangkap umat muslim serta ulam-ulama kami (Para Muwahidin) yang mempelajari dan mengamalkan tauhid yg dibawa dan diajarkan oleh Rosul kami Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam. Dan ketahuilah kami akan terus meneror kalian sebagai mana kalian meneror kami (para muwahidin) dan kami akan memburu kalian sebagaimana kalian memburu saudara seiman kami di poso.Ketahuilah, perang telah dimulai, akan kami buat jakarta ini seperti Marawi. Akan kami gulingkan hukum jahiliyah serta berhala pancasila yg kalian banggakan dan akan kami tinggikan hukum Allah yang mana adil dan sempurna (QS Al Maidah:50) diatas pedang-pedang kami, khilafah islamiyah Ala Minhajin Nubuwah akan segera tegak ditanah air ini Insya Allah Biidznillah,"
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga sore hari, penggeledahan masih sedang berlangsung. Karena, kegiatan ini mulai dilaksanakan sejak pukul 14.00 Wib.
Baca SelengkapnyaPria itu mengaku emosi pada pihak polsek karena penanganan kasus yang dilaporkannya.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo bakal melakukan kampanye di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (5/12).
Baca SelengkapnyaDia turun tangan turut memantau pergerakan rombongan saat tiba di Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaPanji hadir dikawal ajudan dan kuasa hukum. Menggunakan kemeja biru dan peci berwarna hitam, dia sempat mengacungkan jempol.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat, kembali didatangi demonstran pada Kamis 6 Juli sore. Ratusan polisi disiagakan.
Baca SelengkapnyaGibran blusukan Tempel Stiker Ganjar dan Jokowi di Rumah Warga Solo
Baca SelengkapnyaKesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah
Baca SelengkapnyaPimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang mendatangi Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Selasa (1/8).
Baca Selengkapnya