Sebelum pimpin ratas, Jokowi ucapkan belasungkawa helikopter jatuh

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas (ratas) membahas masalah pencucian uang dan penggelapan pajak di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, siang ini.

Sebelum menyampaikan rapat terbatas, Jokowi terlebih dahulu mengucapkan belasungkawa atas jatuhnya Pesawat Helikopter jenis Bell 412 EP No 5171 jatuh di wilayah Kasiguncu Poso Pesisir, Minggu (20/3) kemarin.

"Kepada keluarga besar TNI dan juga BIN, saya ucapkan turut berduka cita dan berbela sungkawa atas meninggalnya Almarhum Kolonel Syaiful Anwar, Almarhum Kolonel Ontang dan yang lainnya yang telah gugur dalam tugas di Poso. Semoga arwahnya diterima di sisi-Nya, dan seluruh amal kebaikannya diterima di sisi Allah SWT," kata Jokowi.

Setelah menyampaikan belasungkawa, Jokowi lalu menyampaikan pengantarnya dalam rapat tersebut, yaitu guna menanggulangi pencucian uang dan penggelapan pajak dibutukan sinergitas antara penegak hukum.

"Agar penegakan hukum terhadap penggelapan pajak dan pencucian uang dapat berjalan efektif, kunci utamanya adalah sinergi yang baik antar penegak hukum kita. Meningkatkan koordinasi yang solid antara PPATK, Kepolisian, Kejaksaan, dan juga Dirjen Pajak khususnya jika ada penggelapan pajak dan pencucian uang," katanya.

Jokowi juga meminta Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dilibatkan dalam pengawasan sektor-sektor yang rawan dalam tindak pidana pencucian uang, baik yang berkaitan dengan narkoba, illegal trading, transfer pricing dan sebagainya.

Jokowi juga meminta adanya langkah konkrit untuk mengintegrasikan sistem pelaporan dan analisis transaksi keuangan dengan laporan pajak.

"Dan pengawasan akan jauh lebih mudah apabila profiling data nasabah dengan wajib pajak dapat diintegrasikan," ujarnya.