Sebelum rusak Mapolres, AKP Hadi karaoke bersama 2 SPG sampai mabuk
Merdeka.com - Wakapolsek Gunungpati AKP Hadi menjadi buronan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jateng, setelah mengamuk di Mapolsek tempatnya bekerja hingga merusak mobil Kapolsek Gunungpati Kompol Ahmadi dengan menggunakan parang (pedang), Senin (16/2) sekitar pukul 20.00 WIB.
Tak hanya itu, perwira yang dalam kondisi mabuk itu mengancam hendak melukai hingga membunuh kapolsek dan tiga anggotanya sendiri yang sedang bertugas.
Kabid Propam Polda Jateng Kombes Hendra Supriyatna mengatakan, terkait kejadian tersebut pihaknya sudah mengerahkan anggota untuk melakukan penelusuran. Hingga perintah membawa wakapolsek bermasalah itu ke Mapolda untuk diamankan.
-
Siapa yang ditegur sopir angkot? Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Baru Puspanegara Citeureup, Kabupaten Bogor belum lama ini. Pemotor itu awalnya hendak menegur dengan sedikit sindiran, namun mendapat reaksi tak terduga dari sopir angkot tersebut.
-
Siapa saja yang bisa ditegur? Pastikan niat Anda murni untuk memberikan nasihat demi kebaikan, bukan untuk mempermalukan atau menghina orang yang ditegur.
-
Apa yang dilakukan sopir angkot saat ditegur? Sopir yang mengemudikan angkot berwarna biru itu tak terima laju kendaraanya tiba-tiba dihentikan oleh pemotor tersebut.'Mau kemana bos?,' ucap pemotor'Kenapa hah? Kenapa? Yang lain lewat lewat aja kenapa lu?' timpa sopir angkot.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana aksi arogansi Ketua PP? Dengan nada tinggi pria itu sampai memarahi pengemudi itu hingga adu cekcok terjadi.'Koe anak e sopo? Iki wilayahku, koe seng mundur,' kata pria itu.
"Sudah saya perintahkan untuk membawa ke Mapolda, tapi hingga saat ini belum ada laporan lanjutan dari anggota," ungkap Kombes Hendra saat dikonfirmasi wartawan di Mapolda Jateng Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Rabu (25/2).
Tragedi itu terjadi menurut Hendra kemungkinan terjadi karena anggotanya belum menemukan keberadaan wakapolsek tersebut yang dikabarkan kabur usia berbuat arogan. Lepas dari itu, apa yang dilakukan perwira tersebut sudah tidak sesuai aturan dan mengarah ke tindak pidana. Sebab, tindakannya itu membahayakan orang lain.
"Pastinya nanti akan kami dorong ke arah pidana dulu," ujarnya.
Tindakan arogan itu bermula saat wakapolsek bersama dua wanita yang bekerja sebagai SPG masuk ke ruang karaoke tak jauh dari Mapolsek, Senin (16/2) sekitar pukul 16.00 WIB. Sambil bernyanyi, mereka kemudian memesan minuman beralkohol hingga mabuk.
Wakapolsek yang menikmati miras tersebut berlebihan membuat pria yang pernah bertugas sebagai Kanit SPKT Polrestabes Semarang lepas kontrol. AKP Hadi tiba-tiba emosi dan mengamuk di ruang karaoke tersebut. Adapun, salah satu SPG yang datang bersamanya disekap di ruang tersebut. Mengetahui itu, pengelola rumah karaoke itu melapor ke kapolsek.
Mendapat laporan itu Kapolsek kemudian meminta anggotanya untuk menjemput Wakapolsek, sekitar pukul 19.30 WIB. Namun, tiba di lokasi anggotanya itu malah dimaki dan Hadi merasa dilecehkan lantaran anggota yang berpangkat brigadir berani mendatanginya dan meminta untuk pulang.
"Pangkatmu brigadir kok wani ngongkon AKP kewanen koe, Kapolsek wae seng kon rene (Pangkatmu Brigadir saja kok berani menyuruh AKP Kapolsek saja yang suruh kesini) ," ungkap seorang sumber di Mapolda Jateng yang menirukan bentakan Wakapolsek AKP Hadi itu.
Emosi Hadi pun semakin memuncak hingga sekitar pukul 20.00 WIB dia mendatangi Mapolsek dengan membawa parang. "Saat datang dia (Wakapolsek) langsung masuk ke ruang Intel dan mengamuk," paparnya.
Kemudian, Wakapolsek masuk ke ruang Kapolsek untuk mencarinya dan meminta pertanggungjawaban. Namun, tiba di ruangan, Kapolsek lebih dulu meninggalkan tempat.
"Tahu itu dia tambah emosi dan keluar dan merusak mobil Kapolsek dengan parang," ujarnya.
Tak berhenti sampai di situ, Hadi terus memaki hingga melontarkan ancaman akan melukai hingga membunuh Kapolsek dan tiga anggota yang berada di lokasi.
Setelah puas dengan tindakan arogannya itu Hadi kemudian meninggalkan Mapolsek, dan hingga saat ini belum kembali.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daniel mengatakan pemecatan terhadap Ipda Rudy berawal ketika operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Ipda Rudy di tempat karaoke
Baca SelengkapnyaDua anggota Satpol PP tersebut kini sudah diberhentikan sementara untuk menjalani pemerinksaan internal
Baca SelengkapnyaIpda Rudi Soik mengaku berada di tempat karaoke untuk melakukan Anev terkait penyelidikan penyalahgunaan BBM bersubsidi jenis solar.
Baca SelengkapnyaPenyebab Ipda Rudy dipecat itu diungkapkan Irjen Daniel dalam rapat dengan pendapat dilakukan Komisi III DPR dengan Polda NTT di Kompleks Parlemen Senayan.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang Muhammad Umar membenarkan bahwa pria teler yang ada dalam video itu adalah anggota PPK Kecamatan Rajeg.
Baca SelengkapnyaIptu Dalfis ditegur Majelis sehingga terjadi sedikit keributan.
Baca SelengkapnyaVideo itu sebelumnya disebar petugas lapas yang kini mendapat sanksi mutasi.
Baca SelengkapnyaIrjen Daniel menegaskan akan menggelar sidang banding untuk menentukan keputusan terhadap Rudy Soik
Baca SelengkapnyaNasir mendesak Kapolda NTT memberi atensi terhadap Rudy Soik. Hal ini untuk memperbaiki citra kepolisian di mata masyarakat.
Baca SelengkapnyaSeorang Kombes Polisi pertanyakan kasih sayang bawahannya karena izinkan dirinya pimpin apel sambil merokok.
Baca SelengkapnyaTerhadap Aipda DS, kata Aldi, sudah dilakukan penindakan.
Baca SelengkapnyaEmpat anggota Polsek Denpasar Barat dihukum push up sebanyak 50 kali karena menolak laporan korban pencopetan dan malah mereka ketahuan minum bir.
Baca Selengkapnya