Sebelum Ryan dibakar massa, Ibunya mimpi banjir & rambutnya botak
Merdeka.com - Sutinah ibu dari orang tua Hendriansyah, pelaku tindak kejahatan dengan bermodus begal motor mengaku sempat ada firasat sebelum anaknya dibakar. Firasat itu datang di mimpi Sutinah.
"Sebelumnya saya mimpi ada banjir besar dan rambut saya rontok sampai botak, mungkin itu pertandanya," ujar Sutinah, Jumat (27/2).
Meski begitu Sutinah mengaku, telah ikhlas atas kepergian pria yang biasa dipanggil Ryan itu. "Saya sudah ikhlas atas kepergian Ryan. Terimakasih rumah sakit. Saya juga meminta kepada masyarakat untuk ke depannya jangan main hakim sendiri, serahkan saja ke polisi," ungkap Sutinah.
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
-
Bagaimana para begal itu mencoba untuk menghentikan mobil wanita tersebut? Begal tersebut meminta pemobil keluar dan turun dengan dalih bahwa ada masalah pada ban mobil yang dikendarainya.
-
Siapa yang dituntut? Seorang pria Inggris dihukum hampir 20 tahun penjara karena menggunakan kecerdasan buatan untuk mengubah foto asli anak-anak menjadi gambar pelecehan seksual yang menjijikkan.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kenapa Bobby Nasution meminta polisi menembak begal? “Coba ditanya masyarakat, ya, lihat kondisinya. Dengan sudah banyak korban di Medan, coba ditanya kepada masyarakat (soal tembak mati begal). Kalau saya pribadi ditanya saya tetap mendukung polisi bertindak tegas,“ kata Bobby Nasution saat ditanya wartawan di sela-sela giat di Apeksi, Makassar, Rabu (12/7/2023).
Sutinah mengaku sudah hampir dua tahun tidak bertemu dengan Ryan, karena dia jarang pulang ke rumah orangtuanya yang sudah lama berpisah (cerai). Sutinah juga tidak mau ambil pusing dengan langkah kepolisian dalam mengusut kasus begal motor yang membuat nyawa anaknya melayang.
"Saya sama sekali enggak menyalahkan massa yang membakar anak saya sampai tewas. Saya tahu, orang sudah pada resah dengan kasus begal motor. Saya ikhlas," kata Sutinah.
Saat ditanya keinginannya untuk menuntut, Sutinah menggeleng. "Ya mau nuntut siapa. Masa orang segitu banyak mau saya tuntut. Nggak lah. Saya serahkan semuanya ke polisi untuk ungkap kasus ini. Kalau pun polisi mau mengusut siapa yang bakar, saya nggak ambil pusing. Saya sudah rela," katanya.
Sutinah mengatakan, sejak putus sekolah di kelas 2 SMP beberapa tahun lalu, Ryan banyak bekerja sambilan untuk membantu ekonomi keluarganya. Ayah Hendriansyah, Syarifudin, sudah lama bercerai dengan dirinya, dan menetap di kawasan Citayam, Depok, Jawa Barat.
"Karena enggak ada ijazah dan gelar sarjana, ya dia jadinya kerja apaan aja. Pernah jadi kuli, lalu jadi tukang angkat galon, sampai cuci steam motor. Dia anak baik," kata Sutinah.
Namun, Sutinah mengaku tidak mengetahui pergaulan Hendriansyah dengan teman-temannya. "Apalagi dua tahun belakangan ini. Saya aja nggak tahu dia tinggal di mana. Mungkin dia kepengaruh pergaulan, jadinya seperti ini. Enggak tahu juga lah saya," kata Sutinah. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan penampakan rumah Ryan Jombang dan bertemu dengan murid kesayangannya.
Baca SelengkapnyaKeluarga santri BBM (14) yang tewas dianiaya di Kediri menolak berdamai atas pengajuan restoratif justice kuasa hukum keempat tersangka.
Baca SelengkapnyaTotal korban pembunuhan Ryan Jombang sebanyak 11 orang.
Baca SelengkapnyaViral karena Jadi Pemulung Cilik, Begini Kondisi Rumah Risna yang Jauh dari Kata Layak
Baca SelengkapnyaSebelum membunuh sang ibu, pelaku dimarahi ayahnya dengan kata-kata yang memicu emosi.
Baca SelengkapnyaDirinya pun khawatir anaknya akan ditertawakan siswa lain jika berpenampilan dengan rambut botak tengah.
Baca SelengkapnyaPemilik rumah terlihat menikmati menyiksa maling yang tertangkap.
Baca SelengkapnyaTak hanya istri, pelaku juga membakar rumahnya di Musi Rawas
Baca Selengkapnya