Sebelum Sekolah Dibuka, Jokowi Minta Juni Semua Guru Sudah Divaksinasi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan vaksinasi Covid-19 untuk guru dan tenaga pendidikan harus rampung akhir Juni 2021. Sebab, sekolah akan mulai melakukan pembelajaran tatap muka terbatas pada Juli 2021.
"Yang penting akhir Juni itu vaksinasi untuk pendidik dan tenaga kependidikan harus sudah selesai. Karena nanti (sekolah) tatap muka terbatasnya di bulan Juli kan," kata Jokowi dalam Podcast bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagaimana dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (3/5).
Dia menekankan, para guru dan tenaga kependidikan harus mendapat vaksin Covid-19 agar mencapai herd immunity atau kekebalan komunal. Dengan begitu, para pengajar dapat terlindungi dari penyebaran Covid-19 dan aman saat melakukan sekolah tatap muka terbatas.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Kapan Presiden Prabowo mengukuhkan komitmennya untuk pendidikan? 'Mencerdaskan kehidupan bangsa mutlak, pendidikan bagi kita adalah prioritas yang sangat tinggi,' ujar Presiden Prabowo di hadapan para menterinya.
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
-
Dimana Presiden Prabowo menyampaikan anggaran pendidikan 2025? 'Kalau tidak salah alokasi kita dalam anggaran 2025 untuk pendidikan salah satu tertinggi, mungkin selama sejarah kita, untuk pertama kali kita sudah 20 persen,' ujar Presiden.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
"Saya sampaikan ke Menteri Kesehatan beri prioritas dan dengan segala daya dan upaya kita ingin segera mengembalikan anak kita ke sekolah. Tapi juga dengan catatan harus aman dari Covid," jelasnya.
Kendati begitu, dia mengingatkan, pembelajaran tatap muka terbatas harus diselenggarakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari, memakai masker, mencuci tangan dengan rajin, dan menjaga jarak aman.
"Kalau nanti sudah mulai tatap muka terbatas betul-betul secara ketat, harus menjalankan protokol kesehatan. Kita evaluasi setiap wilayah seperti apa dan setelah itu, kita akan memutuskan lagi kebijakan ke depannya akan seperti apa," tutur Jokowi.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menjelaskan, pembelajaran tatap muka terbatas tidak seperti sekolah pada normalnya. Sebab, tidak ada ekstrakulikuler, kapasitas dalam satu kelas harus 50 persen, dan ada sistem rotasi.
Dia menyebut, apabila semua guru sudah divaksinasi, sekolah memang diwajibkan membuka sekolah tatap muka. Namun, Nadiem menegaskan, para orangtua tidak diwajibkan mengirim anaknya untuk pergi ke sekolah.
"Haknya ujung-ujungnya itu ada orangtua," ucapnya.
Hanya saja, kata dia, ada beberapa orangtua yang saat ini tidak memiliki pilihan dan mengalami banyak kesulitan. Oleh sebab itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendorong pemerintah daerah dan sekolah untuk melaksanakan vaksinasi dan sekolah tatap muka.
"Sebenarnya tatap mukanya sudah bisa jalan kalau sudah divaksinasi. Harapannya Juli itu sudah hampir semuanya, sudah ada opsi tatap muka. Jadi Insya Allah bisa lebih cepat lagi beberapa sekolah," ujar Nadiem.
Reporter: Lisza Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan, guru senantiasa mendedikasikan diri kepada anak-anak bangsa.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaBesaran angka itu setara dengan 20 persen dsri postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi khawatir dengan kasus bullying yang terjadi akhir-akhir ini
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta mengimbau 208 sekolah yang berada di kawasan GBK, lokasi Misa Akbar Paus Fransiskus menerapkan pembelajaran jarak jauh.
Baca Selengkapnya"Saya bandingkan dengan SMK yang ada di kota memang gap-nya sarana prasarana memang sangat jauh berbeda."
Baca SelengkapnyaKeberadaan guru honorer yang diangkat sebagai PPPK bukan hanya membawa manfaat individu.
Baca SelengkapnyaJokowi tiba di SDN Tirtoyoso Nomor 111 Banjarsari pada pukul 08.10 WIB. Mantan Wali Kota Solo sempat berinteraksi dengan para siswa.
Baca Selengkapnya"1,6 juta guru belum sejahtera mendapatkan tunjangan sertifikasi. Ini yang akan didorong oleh pemerintah."
Baca SelengkapnyaNantinya, venue KTT ASEAN difokuskan di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaNamun Pemprov DKI belum merinci berapa nilai pencairan KJP kali ini
Baca SelengkapnyaPemerintah dan DPRD Jakarta tengah mempersiapkan program sekolah gratis.
Baca Selengkapnya