Sebelum tembak kepala hingga tewas, Iptu Budi kerap razia balap liar
Merdeka.com - Kanit Lantas Polsek Cipondoh Iptu Budi Riyono tewas setelah menembakkan pistol ke kepalanya sendiri. Diketahui, sebelum tewas Budi gencar menggelar razia balap liar di perumahan Green Lake dan Alam Sutera.
Budi juga dikenal baik oleh anak buahnya. Anak buahnya seakan tak mempercayai sang komandan yang sangat dikenal memiliki sifat ramah dan penuh tanggung jawab dalam bertugas itu nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menembakkan diri.
"Kalau soal pribadi saya enggak tahu, tapi almarhum dikenal sebagai sosok pimpinan yang ramah dan penuh tanggung jawab dalam tugasnya," kata seorang anak buah Budi di rumah duka di Cluster Griya Kenanga Blok D No. 6 Kel. Gondrong Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Sabtu (31/10).
-
Siapa yang membantu Budi? Dengan bantuan Tuti, Budi berhasil melepaskan kakinya dari dahan pohon.
-
Bagaimana keluarga di Malang melakukan bunuh diri? Dua orang korban meninggal dunia yakni ibu, Sulikhah (35) dan anak kedua ARE (13) diduga meminum racun obat nyamuk cair. Sementara Wahaf Efendi (38) memotong urat nadi tangan kiri dan meninggal dunia saat dalam upaya penanganan di rumah sakit.
-
Kenapa keluarga di Malang diduga bunuh diri? Dugaan sementara, sepertinya bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga. Di mana satu keluarga ini beranggotakan empat orang, bapak -ibu dan putri kembarnya. Namu alhamdulillah satu orang putrinya dalam kondisi selamat, saat ini sedang mendapat pendampingan PPPA dan Psikolog.
-
Siapa Bapak Brimob Polri? Atas perjuangannya, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Jasin dikenal sebagai Bapak Brimob Polri.
-
Siapa pelaku pembunuhan di Batubara? “Kematian korban sangat tragis. Namun hingga saat ini pelaku juga belum ditangkap,“
-
Bagaimana hubungan Budi dengan Prabowo? Sang ibu merupakan kakak dari Prabowo Subianto.
Seperti diketahui, Iptu Budi Riono Kanit Lantas Polsek Cipondoh nekat mengakhiri hidupnya dengan menembak diri sendiri.
Dia ditemukan tewas di kediamannya, di Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang pada Sabtu (31/10) pagi. Jasad korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Usada Insani.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Senjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada tahun 2015 saat dirinya menjabat Kapolda Jabar.
Baca SelengkapnyaPromosi dan kenaikan enam personel tersebut merupakan keputusan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Baca SelengkapnyaAda enam anggota Bhayangkara yang telah kembali aktif bertugas setelaah sebelumnya menjalani demosi.
Baca SelengkapnyaPada saat itu, Bripka Rico sedang dalam waktu tidak dinas untuk menjemput anaknya.
Baca SelengkapnyaBocah cilik kecil ini tak disangka masuk Akpol. Ia pun kini menjadi perwira yang dulunya nyaris menjadi korban penembakan teroris.
Baca SelengkapnyaPeluru yang dimuntahkan mengenai pelipis kanan dan pipi hingga menembus tengkuk.
Baca SelengkapnyaKomjen Pol (Purn) Mochamad Iriawan atau Iwan Bule napak tilas ke rumah dinas pertama hingga bertemu banyak tetangga hingga senior.
Baca SelengkapnyaSaat ini Anggota Polri sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi untuk mendapatkan perawatan medis.
Baca SelengkapnyaBrigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor pun menetapkan dua tersangka yaitu Bripda IMS usia 23 tahun sebagai pengguna senjata api, dan Bripka IG usia 33 tahun sebagai pemilik senjata api.
Baca Selengkapnya