Sebelum Terjadi Tsunami Banten, Warga Lihat Air Laut Surut Sejauh 20 Meter
Merdeka.com - Seorang saksi bernama Dori (35), warga Desa Sukarame, Pandeglang, Banten, melihat air laut tiba-tiba surut sampai 20 meter.
"Awalnya malam itu adem, sepi, enggak ada apa-apa. Enggak ada angin tiba-tiba air itu kering mas, narik ke tengah, jarak kering (dari bibir pantai) itu 15 sampai 20 meter, soalnya kering banget," katanya saat ditemui di lokasi, Senin (24/12).
Usai beberapa menit, ombak tinggi datang disertai suara gemuruh. "Awalnya kering lalu ada ombak pertama lima sampai tujuh meter ke darat. Yang lebih parah kedua 15 sampai 17 meter. Jarak pertama kedua itu cuma dua menit enggak terlalu lama," ujarnya.
-
Bagaimana tsunami itu terjadi? Pemicu awalnya terjadi ketika suhu yang menghangat menyebabkan lidah gletser yang menipis runtuh, demikian temuan para peneliti. Kondisi itu mengguncang lereng gunung yang curam, menyebabkan longsoran batu dan es menghantam Dickson Fjord di Greenland.
-
Bagaimana tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Kenapa gelombang tsunami bergetar selama sembilan hari? Karena tanah longsor menghantam jalur air pada sudut hampir 90 derajat, gelombang memantul bolak-balik melintasinya selama sembilan hari — sebuah fenomena yang oleh para ilmuwan disebut seiche.
-
Bagaimana Pantai Boom saat air pasang? Bukan tanpa alasan terapi hanya bisa dilakukan saat laut surut. Pasalnya ketika air laut pasang, ombaknya cukup kuat dan berbahaya.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Saat itu, dia berteriak dan berusaha membangunkan warga untuk berlari menjauhi pantai menuju ke area ketinggian.
"Masyarakat ke paling tinggi ke gunung-gunung, sudah enggak pikir kendaraan, enggak pikir apa-apa lari semua. Ombak itu pukul sembilan malam ya kalau enggak salah," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir satu meter di kawasan Pejaten membuat warga beraktivitas menggunakan perahu.
Baca SelengkapnyaAir laut yang terus meninggi diduga merupakan dampak dari pembangunan.
Baca SelengkapnyaGempa bumi pertama berkekuatan 5,7 magnitudo (update BMKG) mengguncang Banten, Minggu 25 Februari 2024 sekitar pukul 20.07 WIB.
Baca SelengkapnyaDasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.
Baca SelengkapnyaHingga kini belum ada laporan kerusakan akibat dua gempa yang terjadi di Tuban hari ini.
Baca SelengkapnyaGempa kedua di Tuban terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaJalanan Sekitar Pantai Kuta Banjir sampai Dimanfaatkan Bule-Bule Buat Surfing
Baca SelengkapnyaSementara di jalan pemukiman penduduk, air di kawasan tempat tinggal mereka sekitar 60 centimeter.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean mendengar adanya suara dentuman yang sangat keras dari arah lautan saat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaPermukiman warga di Kebon Pala, Jatinegara, terendam banjir kiriman dari Bogor yang menyebabkan Sungai Ciliwung meluap.
Baca Selengkapnya