Sebelum tewas, Bripka Sukardi rajin telepon keluarga di kampung
Merdeka.com - Bripka Sukardi, anggota provost Polair Mabes Polri tewas ditembak orang tak dikenal di depan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, semalam. Sebelum tewas, Sukardi rajin menghubungi keluarganya di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
"Suami saya (Briptu Supriadi, adik kandung Bripka Sukardi) sempat berkomunikasi via telepon, beberapa jam sebelum peristiwa penembakan terjadi," ujar Sukarti, adik ipar almarhum Bripka Sukardi di Kelurahan Kedungwaru, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Rabu (11/9), seperti dilansir Antara.
Sukarti mengatakan, suaminya tak menjelaskan materi obrolan yang diperbincangkan kedua kakak beradik anggota Polri namun berbeda wilayah tugasnya tersebut.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Siapa yang melakukan aksi penembak misterius? Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
-
Mengapa penembakan terjadi? Serangan tersebut menyebabkan kebakaran hebat di gedung itu.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
"Terakhir suami saya ditelepon almarhum sekitar pukul 08.00 WIB (Selasa, 10/9). Tetapi karena sama-sama memiliki jadwal piket malam (Selasa malam), mereka bersepakat untuk melanjutkan komunikasi malam harinya, mungkin supaya waktunya lebih longgar untuk berembug," imbuhnya.
Menurut Sukarti, suaminya yang pertama kali melihat berita duka tersebut pertama kali di televisi, saat berdinas di Mapolsek Sumbergempol. Namun, saat itu Briptu Supriadi belum yakin korban adalah saudaranya, yang ditunggu karena sudah janjian menelepon. Malam itu juga, dia mencoba menghubungi kakak kandungnya tersebut melalui telepon, namun tidak ada jawaban meski dicoba berkali-kali.
Dalam kondisi khawatir dan panik, Briptu Supriadi lantas mengabarkan berita penembakan dengan nama korban identik dengan saudara kandungnya itu ke Sukarti, istrinya.
"Suami saya malam itu juga pulang, dan setelah di rumah dicoba lagi menelepon ke nomor Mas Kardi (panggilan Bripka Sukardi), barulah diangkat dan disampaikan bahwa korban benar saudara kami," cerita Sukarti dengan mata berkaca-kaca.
Pengakuan serupa disampaikan anggota keluarga Bripka Sukardi yang lain di Tulungagung. Menurut Toimah, kakak ipar Bripka Sukardi, almarhum tidak hanya aktif menelepon Briptu Supriadi yang bertugas di Polsek Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, tetapi juga kepada saudara-saudaranya yang lain, termasuk sang ibunda Surati yang telah berusia 70 tahunan.
"Kami tidak tahu apakah itu firasat atau bukan, yang pasti beliau aktif menghubungi keluarga di Tulungagung akhir-akhir ini," timpal Toimah. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RN sudah tidak bernyawa dengan kondisi seutas tali tambang melilit di bagian leher korban
Baca SelengkapnyaJasad keluarga yang terdiri dari 4 orang yaitu EA (51), JL (18), AIL & JWA (13) ditemukan pukul 16.15 Wib
Baca SelengkapnyaJenazah pengawal pribadi Kapolda Kaltara itu dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Semarang atas permintaan istrinya.
Baca SelengkapnyaNamun, warga sekitar termasuk pak RT tidak mendengar ada suara letusan tembakan sebelum korban ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaAnggota Densus 88 Antiteror Polri Bripda Ignatius Dwi Frisco tewas tertembak seniornyq di rumah susun Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya