Sebelum tewas dikeroyok suporter, Haringga sempat minta tolong tukang bakso
Merdeka.com - Pengeroyokan suporter klub sepak bola mewarnai pertandingan Persija Jakarta versus Persib Bandung di Stadion Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9). Korban suporter Persija, Haringga Sirila tewas usai dikeroyok Bobotoh. Polisi telah menangkap sejumlah pelaku.
Kronologis kejadian saat pukul 13.00 WIB di luar stadion GBLA tepatnya di area parkiran gerbang biru, korban dikejar sejumlah orang.
Mereka berteriak bahwa korban adalah The Jak alias pendukung Persija Jakarta. Korban sempat meminta tolong kepada tukang bakso, namun mereka mengeroyok korban dengan menggunakan balok kayu, piring, botol dan benda-benda lain sehingga korban meninggal dunia.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa pendiri The Jakmania? The Jakmania sendiri adalah kelompok suporter yang dibentuk pada 19 Desember 1997 oleh 40 pendiri, salah satunya artis terkenal, Gugun Gondrong, yang juga menjadi Ketua Umum pertama.
"Dari identitas yang kita peroleh korban tercatat sebagai warga Jakarta Barat. Tapi saya belum bisa memberikan keterangan apakah korban merupakan pendukung Persija. Bisa saja, korban sedang belajar di Bandung dan menonton bola di sini. Nanti setelah pemeriksaan selesai baru kita akan jelaskan lebih lanjut dan rinci," kata Kasat Reskrim AKBP M Yoris Maulana kepada wartawan.
Kejadian pengeroyokan direkam salah satu suporter yang menyaksikan kejadian tersebut. Anggota Satreskrim Polrestabes Bandung yang melaksanakan pengamanan di area GBLA mengambil video tersebut dan mengamati ciri-ciri para tersangka.
Setelah mengamati ciri tersangka, anggota Satreskrim melakukan penyisiran dan mengamankan enam orang yang diduga tersangka dan satu orang sebagai saksi kunci.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di Hutan Bambu Desa Toddopulia, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, pada pukul 03.00 WITA, Sabtu (1/6).
Baca SelengkapnyaSatreskrim Polresta Surakarta berhasil mengungkap kasus dugaan perundungan terhadap suporter Persib Bandung usai mengamankan 2 orang pelaku
Baca SelengkapnyaKapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero menjelaskan kronologi kasus tewasnya AM
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyelidikan guna menangkap para pelaku tawuran yang melarikan diri usai kejadian.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap pada Jumat (28/7) dini hari di sebuah rumah di kecamatan Batujaya setelah pelariannya selama 10 hari.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan bermula ketika korban mengunggah video di WhatsApp miliknya dengan mengenakan atribut salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaRicuh bermula dari oknum suporter Persib Bandung yang melakukan penyerangan terhadap puluhan petugas keamanan (steward).
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian sudah melakukan upaya proses hukum dimulai dengan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti yang ada.
Baca SelengkapnyaPara tersangka berinisial IKS (44), KKD (23), DGS (49), KAP alias Badut (43), DGPM (29), IKYG (28), KDW (36), DGM (31), PPS(41) dan DGIG (25).
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia usai mengalami pendarahan di rumah sakit terdekat.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca Selengkapnya