Sebelum tewas, kakak siswi di Palembang punya firasat buruk
Merdeka.com - Kematian Beda Komala (17) dalam kecelakaan lalu lintas setelah mengikuti Ujian Nasional (UN) di SMA Bina Cipta Palembang, membuat keluarganya sangat terpukul. Semasa hidup, korban dikenal remaja pendiam dan rajin ibadah.
Bram (20) kakak korban mengaku tidak menyangka adiknya tersebut harus pergi selamanya dengan cara tragis. Apalagi, korban baru saja mengikuti UN dan hendak pulang ke rumahnya di Kenten Laut, Banyuasin.
"Adik saya baru pulang UN, kami sekeluarga tidak menyangka kalau harus mengalami kejadian seperti ini," ungkap Bram, Rabu (6/4).
-
Bagaimana truk itu bisa kecelakaan? Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol Halim Utama diduga akibat Truk Engkel (light truck) berkendara secara ugal-ugalan pada Rabu (27/3) pagi.
-
Bagaimana cara truk mengekspresikan pengalaman pahit? Ada yang membuat hati terluka dengan curhatan sopir truk di kaca mobilnya ini!
-
Siapa yang menyebabkan kecelakaan truk? Penetapan tersangka terhadap MI sesuai Pasal 311 ayat 1 Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang LLAJ. Ditlantas Polda Metro Jaya telah menetapkan pengendara sopir truk inisial MI (17) sebagai tersangka.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Mengapa kecelakaan maut itu terjadi? Insiden ini berawal dari mobil yang digunakan keluarga tersebut melambat karena adanya perbaikan jalan. Sayangnya, truk pasir yang ada di belakangnya tidak dapat mengerem dengan tepat sehingga menyebabkan tabrakan.
-
Bagaimana cara sopir truk mengungkapkan perasaan patah hati? Mungkin ini adalah cara sopir truk tersebut untuk curhat, seperti ketidakrestuan cinta dari calon mertua atau seorang wanita yang mencintai dengan tidak tulus.
Bram menuturkan, semasa hidup adiknya merupakan gadis pendiam, rajin salat dan periang. Bram mengaku memiliki firasat buruk tiga hari sebelum kejadian. Akhir-akhir ini korban mudah menangis tak seperti biasanya.
"Dulu tidak pernah begitu, tidak cengeng, nangis juga jarang," ujarnya.
Firasat lain yang sempat terjadi, kata Bram, korban mengajak bercanda sebelum berangkat sekolah pagi tadi. Padahal, sikap itu jarang sekali dilakukan korban karena sifatnya pendiam.
"Mungkin itulah firasatnya, candaan sama tawa adik saya terakhir kalinya. Bagaimana pun kami ikhlas dia pergi," tutupnya.
Diketahui, peristiwa tragis itu terjadi saat korban berboncengan dengan rekannya Monic mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter Z nomor polisi BG 4070 PF di Jalan Najamudin, Kecamatan Sako, Palembang, Rabu (6/4) sekitar pukul 10.30 WIB. Rekan korban selamat dalam musibah itu.
Menurut saksi mata, korban mencoba menyalip sebuah truk kontainer dari sebelah kanan. Nahas, sepeda motor korban menyenggol ban kanan truk sehingga membuat korban terjatuh ke kolong truk. Korban pun terlindas dengan sejumlah luka parah.
Saat warga mencoba menarik tubuhnya, korban masih bernafas. Tetapi ketika diangkat nyawa korban tak bisa diselamatkan lagi.
Korban dibawa ke Rumah Sakit Cabang Charitas Lebong Gajah Palembang bersama rekannya yang saat itu tak sadarkan diri. Sopir truk, Surianto, langsung diamankan petugas agar tidak menjadi korban amukan massa yang emosi.
"Dia (korban) mau nyalip, tapi kena ban truk, jatuh terus masuk ke bawah truk, dia terlindas. Temannya cuma pingsan. Mereka masih kenakan pakaian SMA," ungkap saksi mata, Andi.
Kasat Lantas Polresta Palembang Kompol Benny mengatakan, kecelakaan tersebut diduga karena sepeda motor korban menyenggol truk saat berusaha menyalip. Untuk penyelidikan, sopir truk kontainer akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Sopir sudah kita amankan untuk pemeriksaan. Nanti baru bisa diungkap pasti penyebabnya," kata Benny.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata ada hal menarik yang menjadi penyebab mahasiswi menangis.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, anaknya sempat merasa bahagia setelah kelulusan.
Baca SelengkapnyaBukan karena tidak lulus sidang skripsi, ia menangis karena dosen pengujinya mirip ayahnya yang sudah tiada.
Baca SelengkapnyaIa mendapat kabar kepergian sang ayah saat 15 menit sebelum menerima ijazah.
Baca SelengkapnyaMomen pilu bocah jualan dari Palembang ke Lampung. Numpang naik bus lantaran dengar neneknya meninggal.
Baca SelengkapnyaSaat menceritakan momen tersebut, siswi ini tampak begitu tegar.
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan kekasihnya yang datang ke indekos karena curiga teleponnya tak kunjung diangkat.
Baca SelengkapnyaPengakuan korban dan luka-luka di tubuhnya direkam guru menggunakan kamera ponsel. Videonya pun viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBocah itu terlihat begitu terpukul saat melihat ibunya dikubur.
Baca SelengkapnyaSang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehilangan oksigen dan adanya bekas benda tumpul di bagian leher.
Baca SelengkapnyaPihak korban berprinsip, jika orangtua pelaku secara jujur mau meminta maaf, maka pihaknya tak segan untuk mencabut perkara itu dari Kepolisian.
Baca Selengkapnya