Sebelum tewas, Suwarto diseret pakai tali & disuruh makan sampah
Merdeka.com - Kepolisian meringkus Andi Winata (34), warga Sungai Kapih, Samarinda Ilir yang juga disebut sebagai seorang dukun atas dugaan penganiayaan yang dilakukannya terhadap Suwarto (34), salah seorang pasiennya. Sebelum tewas, Winata mengaku sempat menyeret korban dan menyuruhnya makan sampah.
Perbuatan Winata menganiaya dan menyeret korban dengan menjerat tali di leher korban sambil berjalan lantaran dirinya kesal korban menghilangkan sepeda motor miliknya.
"Karena kesal, tersangka mengikat leher korban pakai tali. Tersangka sambil naik motor, dan korban sambil lari-lari kecil dengan kondisi leher terikat di motor lainnya milik tersangka," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Sudarsono, kepada wartawan, Minggu (7/8).
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Dimana penganiayaan terjadi? Penganiayaan yang viral itu dikabarkan terjadi di Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
Saat hampir sampai di rumah tersangka, korban juga sempat diminta memakan sampah sayur di tempat sampah. Kasus ini tergolong sadis, lantaran perbuatan penganiayaan yang dilakukan tersangka dilakukan berulang kali.
"Dilihat dari luka korban, perbuatan tersangka ini sering menganiaya korban, sehingga mengakibatkan luka yang demikian parahnya," ujar Sudarsono.
Jenazah korban kini berada di kamar jenazah RS Abdul Wahab Syachranie Samarinda. Selain dilakukan visum, kepolisian juga meminta keluarga untuk mengizinkan dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.
"Meminta keluarga agar jenazah korban bisa diautopsi, untuk memperkuat penyelidikan dan penyidikan," pungkas Sudarsono.
Diketahui, Suwarto tewas dengan luka lebam di banyak bagian tubuhnya, Sabtu (7/8) malam. Sebelumnya, Suwarto menjalani terapi pengobatan gangguan kejiwaan dalam waktu 2 bulan terakhir ini. Puncaknya, terjadi pada Kamis (4/8) lalu. Winata kesal, lantaran motor yang dibawa Suwarto, hilang saat diminta mengisi bensin.
Setelah tidak balik ke rumah Winata, akhirnya Winata menemukannya di rumah keluarganya dan membawanya pulang. Lantaran kesal motornya hilang, Winata lantas menganiaya korban dan tidak memberinya makan 2 hari hingga akhirnya tewas. Keluarga yang melihat luka lebam di jasad Suwarto, melapor ke polisi.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi melakukan penyelidikan guna menangkap para pelaku tawuran yang melarikan diri usai kejadian.
Baca SelengkapnyaPolres Wonogiri berhasil mengungkap kasus pembunuhan berantai yang dilakukan tersangka Sarmo (35)
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan seorang pria pengangguran yang kerap mabuk-mabukan dan memalak orang.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat pelaku Sovianyanto (22) menghampiri rumah kost teman perempuannya.
Baca SelengkapnyaKorban tak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh napi senior
Baca SelengkapnyaBerutnung sungai tempat korban dilempar tidak terlalu dalam.
Baca SelengkapnyaMayat korban ditemukan mengenaskan terbungkus plastik di tempat pemakaman umum
Baca SelengkapnyaMotif tersangka Daniel dengan tega menghabisi nyawa Widia untuk menguras harta benda korban.
Baca SelengkapnyaMayat korban dimasukkan ke dalam karung lalu dibuang ke sungai di Kabupaten Tasikmalaya.
Baca Selengkapnya