Seberapa Aman Situng KPU dari Hacker Rusia?
Merdeka.com - Profesor teknologi informasi pertama di Indonesia, Marsudi Wahyu Kisworo, ditunjuk sebagai ahli dari pihak Termohon dalam sidang sengketa Pilpres 2019.
Marsudi juga merupakan arsitek IT KPU. Menurut jebolan ITB tahun 1983 dari jurusan Teknik Elektro dan mengambil spesialisasi Teknik dan Sistem Komputer ini, terkait keamanan dan kenyamanan tentunya akan berbanding terbalik.
"Kalau mau sangat aman berarti kenyamanan berkurang," kata Marsudi di ruang sidang MK, Kamis (20/6).
-
IPTEK apa sebenarnya? Secara umum, pengertian IPTEK adalah singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi.
-
Siapa yang mengklaim meretas situs KPU? Pelaku kejahatan siber dengan nama anonim 'Jimbo' mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data DPT dari situs tersebut.
-
Apa itu IPTEK menurut para ahli? Pengertian IPTEK menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat. Sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indra dan otak manusia.
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
-
Apa arti dari IPTEK? IPTEK adalah singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang merupakan istilah yang sering digunakan untuk merujuk pada bidang studi dan penerapan pengetahuan serta teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
-
Siapa yang membantu KPU Jakarta Timur dalam Pemilu 2024? Tedi bersyukur dukungan dari Forkopimda sangat terasa.
Marsudi melanjutkan, pihaknya merancang keamanan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU beberapa lapis untuk sarana ke masyarakat untuk transparansi.
"Pengamanan yang ada di dalam hanya bisa diakses dari dalam (KPU) dan yang di luar hanya bisa diakses situsnya saja," kata Marsudi.
Begitu pula ketika terjadi bencana dan berdampak pada server Situng KPU, pihaknya sudah menyiapkan dua server di sebuah tempat yang dirahasiakan dan tidak bisa diakses sembarang orang.
"Kedua tempat itu tidak boleh dipublikasikan ke publik," kata Marsudi.
Terkait dengan hacker Situng KPU, menurut Marsudi, hal tersebut tidak terlalu berpengaruh. Karena, meski situs tersebut di-hack, maka server Situng yang lain akan segera me-recovery.
"Jadi kemarin ada hacker Rusia, anak SMP, SMA, silakan saja. Enggak ada gunanya meretas Situng di website. Jadi, keamanan cukuplah, tidak sophisticated," kata Marsudi.
"Nanti 15 menit sudah recovery lagi," dia menambahkan.
Reporter: Delvira HutabaratSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga data pemilih ini dijual hacker sebesar Rp 1,2 miliar.
Baca SelengkapnyaData pemilih bocor diduga usai diretas oleh hacker Jimbo.
Baca SelengkapnyaPanitia memastikan indikasi kecurangan tidak mungkin lantaran tiga kunci dari kotak berisi soal itu sudah aman.
Baca SelengkapnyaKPU RI meminta bantuan terhadap Satgas Cyber, Badan Siber Sandi Negara (BSSN) serta BIN terkait adanya dugaan kebocoran data pemilih
Baca SelengkapnyaGanguan terhadap sistem SIREKAP, KPU menyatakan hal itu disebabkan salah satunya oleh gangguan DDoS.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) tengah menginvestigasi kasus dugaan kebocoran data pemilih 2024.
Baca SelengkapnyaDia meyakini sistem tersebut lebih baik dibandingkan sistem OS pada tahun 2021.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaKPU melakukan pengecekan melalui Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) terkait kebocoran data pemilih tersebut.
Baca SelengkapnyaMahfud menyampaikan, sebaiknya KPU sebagai penyelenggara pemilu, untuk bekerja lebih hati-hati lagi
Baca SelengkapnyaJika lembaga yang mengaudit Sirekap bukan berasal dari lembaga independen akan menimbulkan kecurigaan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaDPR geram dengan kabar dugaan kebocoran data 204 juta pemilih oleh KPU.
Baca Selengkapnya