Sebrangi sungai Citanduy tanpa pelampung, bocah tenggelam terseret arus
Merdeka.com - Seorang bocah yang dilaporkan tenggelam di Sungai Citanduy, Dusun Karanganyar RT03/RW04, Desa Madura, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Rabu (19/9), sekitar pukul 14.00 WIB, saat korban bersama rekannya berenang menyeberangi Sungai Citanduy yang merupakan batas wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat itu.
"Berdasarkan informasi yang kami terima, korban diketahui bernama Aditya Firmansyah (12), anak dari Su'eb, warga Desa Madura RT02/RW03, Kecamatan Wanareja, Cilacap," kata Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap Mulwahyono di Cilacap seperti dikutip Antara, Kamis (20/9).
Karena tidak menggunakan pelampung dan tidak kuat menahan derasnya arus sungai, korban pun hanyut hingga akhirnya tenggelam.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Apa yang menyebabkan kampung di Jakarta Barat ini tenggelam? Ditambahkan Ji’I, jika salah satu pemicu daerah tersebut tergenang adalah masifnya pembangunan yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan. Diceritakan jika tahun 1988 sebuah kompleks pergudangan dibangun hingga mengorban resapan air. Akibatnya air saat hujan jatuh dan menggenangi kampung tersebut sehingga terkumpul.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
"Setelah menerima informasi tersebut, kami segera memberangkatkan satu regu Basarnas Pos SAR Cilacap menuju lokasi kejadian dengan membawa peralatan pertolongan di air," ujarnya.
Personel Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pos SAR Cilacap melakukan pencarian korban. Pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait dan sukarelawan lainnya untuk melaksanakan operasi SAR.
Selain Basarnas, sukarelawan dan potensi SAR yang terlibat dalam operasi di antaranya personel Polsek Wanareja, Koramil Wanareja, Satpol PP Wanareja, RAPI Cilacap, SAR MTA, Cilacap Rescue, dan BPBD Kota Banjar, Jawa Barat, serta dibantu masyarakat sekitar.
"Oleh karena hingga Rabu (19/9) malam korban belum ditemukan, operasi SAR dilanjutkan pagi ini (20/9)," terangnya.
Mulwahyono mengatakan dalam operasi SAR hari kedua, personel yang terlibat dibagi menjadi tiga tim dan masing-masing melakukan pencarian dengan menggunakan perahu karet yang salah satunya untuk tim penyelam.
Akan tetapi, penyelaman akan dilakukan saat kondisi air tenang karena korban dimungkinkan masih berada di sekitar lokasi kejadian.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolsek Cilandak Kompol Wahid Key menyebut kejadian malang itu terjadi sekira pukul 17.00 WIB tadi sore.
Baca SelengkapnyaSeorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaDerasnya arus sungai serta tingginya debit air tak menghalangi anak-anak untuk tetap bermain di Kali Ciliwung.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSetiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu yang lalu publik dikejutkan dengan kabar tenggelamnya dua bocah di Brebes.
Baca SelengkapnyaKondisi Sungai Ciliwung mengalami penyusutan drastis akibat musim kemarau yang dipengaruhi fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaProses penyelamatan itu berjalan dengan menegangkan. Namun endingnya justru bikin warganet heran.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca Selengkapnya