Sebulan buron & coba kabur, kaki pelaku pembunuhan ditembak polisi
Merdeka.com - Unit Reskrim Polsek Tampan, menciduk Daulat (19), tersangka pembunuhan yang sempat buron selama satu bulan lebih. Daulat merupakan salah satu pelaku pembunuhan terhadap Dedi Sahrul (19) yang ditemukan tewas di kebun pisang Jalan Cipta Karya, Gang Limbat, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru Riau, pada 18 Oktober 2015 lalu.
"Tersangka kita tangkap di Jalan Rakyat, Medan, Sumatera Utara, Jumat (20/11) kemarin sekitar pukul 16.15 wib. Dia terpaksa kita tembak di bagian kaki karena mencoba melarikan diri ketika dibawa ke Pekanbaru," ujar Kanit Reskrim Polsek Tampan AKP Herman Pelani SH di RS Bhayangkara, Sabtu (21/11).
Dijelaskan Herman, peristiwa pembunuhan yang terjadi pada 18 Oktober yang melibatkan tersangka Daulat itu, diduga dilakukan oleh lebih dari satu orang pelaku.
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
-
Apa yang dilakukan pelaku setelah membunuh korban? 'Bahwa modus operandi pelaku melakukan tindak pidana yaitu pelaku mencekik dan menjerat leher korban dengan menggunakan tali sehingga (korban) meninggal dunia dan membuang mayat dalam kardus dan dilempar ke sungai. Hal itu dilakukan setelah pelaku mengambil barang korban berupa HP maupun uang tunai 300 ribu rupiah,' kata Kombes Pol Wira.
-
Bagaimana tahanan memperlakukan perwira tersebut? Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya. Setelah mengatakan nama, perwira itu disoraki para tahanan lain. “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
"Selain menangkap tersangka, kita amankan pula barang bukti sebilah pisau, satu unit handphone dan jam tangan," jelas Herman.
Saat ini, kata Herman, pihaknya masih melakukan pembantaran terhadap tersangka akibat tembakan di kaki yang terpaksa dilakukan karena mencoba kabur. Untuk selanjutnya akan diinterogasi terkait pelaku lain yang ikut bersama tersangka Daulat dalam melakukan pembunuhan.
"Pengembangan juga masih kita lakukan untuk mengejar tersangka lain yang diduga kuat ikut terlibat melakukan pembunuhan terhadap korban," pungkas Herman.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyebutkan pelaku Rio merupakan buronan kasus pencurian dengan pemberatan yakni spesialis membongkar rumah toko (ruko) dan rumah warga.
Baca Selengkapnya