Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sebut Covid-19 di Jenazah Tak Menular, Ahli Mikrobiologi Minta Setop Tolak Pemakaman

Sebut Covid-19 di Jenazah Tak Menular, Ahli Mikrobiologi Minta Setop Tolak Pemakaman Pemakaman Pasien Positif Corona. Instagram/@evarahmisalama ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Banyak kasus penolakan jenazah positif Covid-19 oleh warga karena takut terjadi penularan. Hal ini disesalkan ahli mikrobiologi yang juga juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumsel Prof Yuwono.

Menurut dia, pemahaman keliru masyarakat harus segera diluruskan agar tidak menimbulkan keresahan dan konflik baru. Situasi sulit saat ini mestinya menjadi titik balik kebersamaan seluruh elemen bangsa agar mampu menyelesaikannya.

"Jenazah positif Covid-19 diperlakukan seperti biasa, jangan ditolak, itu saran saya," ungkap Yuwono, Selasa (14/4).

Orang lain juga bertanya?

Dia mengatakan, masyarakat jangan berlebihan menganggap jenazah positif Covid-19 dapat menularkan virus ke orang lain. Dia berpendapat ada dua hal yang perlu dipahami orang banyak untuk menjawab keraguan masyarakat.

Pertama, virus itu hidup di sel hidup. Artinya, sel jenazah sudah mati atau tak berfungsi lagi sehingga virus itu tak bisa bertahan. Dengan demikian, virus itu tak akan menularkan lagi.

Kedua, virus itu dapat menular dalam waktu enam jam setelah pasien meninggal. Hal itu karena adanya kotoran atau lendir di tubuh jenazah yang dimungkinkan berisi sel hidup yang mengandung virus.

"Itu pendapat saya, tapi dengan catatan keluarga atau siapapun tidak mencium jenazah," ujarnya.

Dari pendapat itu, Yuwono menegaskan pemakaman jenazah positif Covid-19 tak perlu di tempat khusus atau jauh dari pemukiman. Pemakaman bisa dilakukan tempat pemakaman umum (TPU) seperti jenazah-jenazah lainnya.

"Makamnya juga di tempat pemakaman umum, tidak perlu diisolasi atau pemakaman khusus," kata dia.

Yuwono juga menegaskan, penggunaan alat pelindung diri (APD) sejatinya juga dilakukan dalam pengurusan jenazah pada umumnya, tak hanya positif Covid-19. Ketika mengurus atau memandikan jenazah, Yuwono mengaku terbiasa menggunakan APD seperti baju apron, sarung tangan dan masker.

"Artinya penggunaan APD dalam mengurus jenazah bukan barang baru, standarnya memang begitu," pungkasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli

Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat

Baca Selengkapnya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?

Baca Selengkapnya
Pakar Ungkap 'Ngerinya' Penularan Antraks, Hewan Terpapar Tak Bisa Ditangani Sembarangan
Pakar Ungkap 'Ngerinya' Penularan Antraks, Hewan Terpapar Tak Bisa Ditangani Sembarangan

Hasil penelitian di Afrika Selatan yang membuktikan jika spora yang dihasilkan dari bakteri Antraks ini bisa bertahan hingga 250 tahun lamanya.

Baca Selengkapnya
Wapres Minta Daerah Ditemukan Antraks Diisolasi
Wapres Minta Daerah Ditemukan Antraks Diisolasi

Pernyataan Wapres itu menyikapi laporan Kementerian Kesehatan yang menyatakan adanya temuan dua suspek baru kasus antraks di Gunungkidul.

Baca Selengkapnya
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air

Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia

Baca Selengkapnya
OKP Lintas Iman Ingatkan Elite Politik Sampaikan Narasi Sejuk Jelang Putusan MK
OKP Lintas Iman Ingatkan Elite Politik Sampaikan Narasi Sejuk Jelang Putusan MK

Sejumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Lintas Iman mengingatkan para elite politik agar memberi narasi menyejukkan jelang pembacaan putusan MK.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya