Secarik Kertas Misterius di Area Penemuan Korban Mutilasi 6 Bagian di Malang
Merdeka.com - Sebuah potongan lengan manekin tertempel di anyaman kawat yang menjadi dinding samping tangga. Jari tangan manekin itu menunjuk ke arah di mana potongan tubuh korban ditemukan.
Dua lengan dari siku sampai telapak tangan, dua kaki dari lutut sampai telapak serta kepala ditemukan di balik tangga. Tempatnya cukup tersembunyi, apalagi dengan beberapa potong pakaian yang ditemukan di sekitar lokasi.
Di bawah lengan manekin tersebut juga tertempel selembar kertas yang di baliknya tertulis pesan dengan tinta merah. Tiga kertas dengan tulisan serupa juga ditemukan di sekitar lokasi, tetapi hanya satu yang menggunakan tinta spidol warna merah.
-
Siapa yang menulis pesan di tembikar? Pada 600 SM di wilayah yang kini adalah Israel, seorang tentara bernama Hananyahu mengirimkan sepucuk surat untuk temannya yang bernama Elyashiv.
-
Dimana surat ditemukan? Arkeolog menemukan surat yang disimpan di dalam botol ketika menggali gundukan kuburan Viking di Norwegia.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Barang bukti apa yang ditemukan? Saat penangkapan bersama teman-temannya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja.
-
Apa yang ditemukan? Tulang manusia yang ditemukan pekerja proyek di sekitar lokasi pembangunan memorial Living Park Rumoh Geudong di Gampong Bilie Aron, Glumpang Tiga, Pidie, beberapa waktu lalu.
"Kertas tersebut tertulis pesan innalillahi wainnailaihi rajiun," kata AKBP Asfuri, Kapolres Malang Kota di lokasi kejadian, Selasa (14/5).
Tulisan kertas tersebut agak sulit dibaca kecuali bagian 'innalillahi wainnailaihi rajiun' dan 'pusat keruwetanmu, dimanapun berada yang kamu buat ruwet'. Tulisan serupa juga ditemukan tertulis di tembok secara langsung, dan sulit terbaca.
"Pokoknya barang-barang yang berkaitan kita jadikan barang bukti," katanya.
Polisi melakukan identifikasi dan pengambilan sidik jari yang tertempel di lokasi. Tampak petugas kepolisian menggunakan sejumlah alat untuk mengambil sidik jari dari pintu yang didobrak.
"Kalau korban sudah memiliki e-KTP akan cepat diketahui identitasnya. Semoga cepat ditemukan," kata Asfuri.
Mayat perempuan berusia sekitar 30-an tahun ditemukan dalam kondisi terpotong-potong. Mayat ditemukan di Pasar Besar Lantai II Kota Malang, yang merupakan bekas Matahari Departemen Store terbakar.
Bagian tubuh korban ditemukan di dalam kamar mandi hanya mengenakan pakaian dalam. Bagian badan dalam kondisi terlentang tanpa kepala, dua tangan dan dua kaki. Tubuh tersebut sudah membusuk terbungkus dalam sebuah plastik kresek di sekitar WC duduk.
Petugas kepolisian yang datang ke lokasi mendobrak pintu dan menemukan tubuh tersebut. Polisi mendobrak pintu kamar mandi setelah sebelumnya menemukan dua potongan tangan dari siku sampai telapak, dua potongan kaki dari lutut sampai telapak dan kepala korban.
Potongan tersebut ditemukan di belakang anak tangga dari lantai II menuju lantai III yang sekaligus platfom lantai II. Masing-masing potongan tubuh dibungkus dalam sebuah plastik kresek.
Korban diduga dimutilasi di kamar mandi sebelum kemudian potongan-potongan tubuhnya diletakkan secara terpisah. Jarak antara kamar mandi ke lokasi potongan tubuh sekitar 10 meter.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menemukan tulisan tangan di cermin dalam kamar yang menjadi lokasi penemuan tiga orang sekeluarga yang diduga bunuh diri bersama di Malang, Selasa (12/12
Baca SelengkapnyaKedua pelaku membuang dua potongan telapak kaki korban dan pergelangan tangan sebelah kiri di Jembatan Kelor.
Baca SelengkapnyaIa juga menemukan bungkusan putih di dalam makam neneknya yang runtuh tersebut.
Baca SelengkapnyaPotongan tubuh yang pertama kali ditemukan adalah dua potongan kaki dan pergelangan tangan. Belum bisa dipastikan apakah korban wanita atau pria.
Baca SelengkapnyaDokter juga akan memeriksa ciri khusus yang nantinya bisa dijadikan dasar identifikasi identitas kerangka tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga menduga sebelum insiden itu, sempat terjadi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) antar Panca dengan istrinya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menunggu hasil tes DNA korban untuk memastikan jika korban adalah Redho.
Baca SelengkapnyaDana saksi yang ikut menyaksikan saat koper tersebut dibuka tidak melihat ada luka-luka pada jasad tersebut.
Baca SelengkapnyaHal ini pun dibenarkan oleh Kanit Pidum Satreskrim Polres Mojokerto Iptu Bambang Sunandar. Ia menyebut keluarga korban sudah memastikannya di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTemuan itu dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Selengkapnya