Sedang Cari Kayu, Petani Hilang di Sungai Penuh Buaya
Merdeka.com - Seorang petani di Sungai Lakar, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau, hilang misterius. Korban Wartoyo alias Keling diduga diterkam buaya, tapi belum bisa dipastikan karena tidak ada saksi mata melihat pada Selasa malam itu, 18 Juni 2019.
Tak hanya polisi dan masyarakat, Badan Search dan Rescue Nasional (Basarnas) Pekanbaru juga dilibatkan mencari korban berusia 35 tahun itu. Pencarian korban diterkam buaya sejak Rabu pagi (19/6) itu belum membuahkan hasil.
Menurut Humas Basarnas Pekanbaru Kukuh Widodo, pihaknya mendapat informasi orang hilang dari Ruslan, pengawas kanal di sungai itu. Beberapa anggota Basarnas dikerahkan ke lokasi lengkap dengan peralatan pencarian.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang diculik dan dibunuh di Lubang Buaya? Gerakan 30 September menculik dan membunuh para jenderal Angkatan Darat.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
"Informasi dari masyarakat di sana memang sungai itu banyak dihuni buaya," sebut Kukuh, Rabu petang.
Dia menjelaskan, korban sebelum hilang bekerja membangun pondok di pinggir sungai bersama rekannya pada Selasa pukul 22.30. Korban membuka pakaian dan menggantungnya di pohon dan turun ke sungai mengambil kayu.
Di pinggir sungai, korban dan rekannya dipanggil Moh merakit kayu tadi. Tak lama kemudian, Moh meninggalkan korban karena ada keperluan, sementara temannya itu melanjutkan merakit kayu.
"Beberapa menit setelah kembali ke lokasi, temannya tadi tak melihat korban lagi," ucap Kukuh.
Moh berusaha mencari korban dan memanggil namanya tapi tak ada sahutan. Moh hanya melihat, baju dan celana korban masih utuh di tempat gantungan semula.
Moh lalu melapor ke Ruslan yang sehari-hari bertugas menjaga kanal di sekitaran sungai yang dihuni buaya. Pencarian keduanya juga tak membuahkan hasil hingga akhirnya dilaporkan ke polisi dan pihak kecamatan.
"Untuk petugas ada enam orang dikerahkan, pencarian akan dikoordinasikan dengan kepolisian dan pihak terkait lainnya," terang Kukuh.
Libatkan Pawang Buaya
Terpisah, Camat Sungai Api Wahyudi dikonfirmasi menyebut pencarian dilakukan polisi dan warga sekitar sejak Selasa malam. Pencarian dilanjutkan pada Rabu siang tapi belum ada hasil.
Wahyudi berharap korban Keling segera ditemukan dengan harapan masih bernyawa. Pasalnya kejadian ini menyebabkan luka mendalam bagi istri dan anak korban.
"Kalaupun sudah tiada, jenazahnya ditemukan. Istri dan anak korban tak henti-hentinya menangis," sebut Wahyudi.
Menurut Wahyudi, pencarian korban di sungai juga melibatkan pawang buaya. Sang pawang diharap bisa membantu penemuan korban jika seandainya memang diterkam buaya.
"Kami coba melibatkan pawang buaya dari Lubuk Mudo, Sungai Pakning," ucap Wahyudi.
Untuk keamanan tim pencari, dua anggota Polsek Sungai Apit membawa dua pucuk senjata laras panjang. Hal ini sebagai jaga-jaga jika sewaktu-waktu buaya muncul dan membahayakan pencarian.
"Basarnas Pekanbaru juga sudah diminta bantuan memudahkan pencarian," jelas Wahyudi.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSeorang pria ditemukan tewas tenggelam di aliran kali di Kali Pesing, Jalan Kali Sekertaris, Kebon Jeruk Jakbar.
Baca SelengkapnyaHingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan identitas korban.
Baca SelengkapnyaTengkorak dan tulang-belulang manusia itu ditemukan warga yang sedang menguras sumur.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaSelain kerangka, dalam drum juga ada kaos berwarna kuning dengan tulisan angka 13.
Baca Selengkapnya