Sedang latihan, 19 anggota Brimob keracunan nasi kotak
Merdeka.com - Sebanyak 19 orang anggota Satuan Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah (Polda) Riau dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara, Jalan Kartini, Pekanbaru karena keracunan makanan, Rabu (25/5). Selain itu, 4 orang warga sipil ikut menjadi korban keracunan, 3 di antaranya adalah anak-anak.
Peristiwa itu berawal ketika para prajurit khusus di kepolisian itu melakukan latihan PHH di lapangan markas Satuan Brimob di Jalan KH Ahmad Dahlan sekitar pukul 07.30 WIB. Saat istirahat, mereka menikmati makanan yang sudah disediakan.
"Anggota makan nasi kotak yang sudah disediakan pada pukul 12.00 WIB. Tak lama kemudian, mereka merasakan mual, pusing dan muntah," ujar Kasat Brimob Polda Riau, Kombes Pol Pradah saat dihubungi melalui telepon.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Di mana keracunan terjadi? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Para anggota brimob dan beberapa warga sipil itu pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau untuk mendapat perawatan medis. Sebagian di antaranya sudah diizinkan pulang ke rumah.
"Saat ini tinggal 19 orang yang dirawat. Korban lainnya masih diobservasi," kata Pradah yang mengaku langsung ikut memantau situasi korban di Rumah Sakit Bhayangkara.
Menurut Pradah, anggotanya sudah dua minggu menyantap nasi kotak dari penjual yang sama. Namun, baru hari ini mereka merasakan ada keanehan di makanan tersebut.
"Sebelumnya juga makan nasi kotak
dari penyedia yang sama. Kita pesan 200 kotak tapi yang keracunan hanya itu (23 korban). Tadi menurut anggota, rasanya memang agak berbeda," jelas Pradah.
Kasus ini, kata Pradah, sudah diserahkan ke Kepolisian Resot Kota Pekanbaru untuk diselidiki. Sampel makanan dan muntah korban juga sudah dikirim ke laboratorium untuk diteliti.
Informasi dihimpun, anggota yang keracunan di antaranya Brigadir Ramadhan, Bharada Ahmad Sofian, Bripka Alfitrayadi, Bharada Irfan, Bripda Mario, Bharada Rafles, Bripka Eko, Brigadir Fery, Bharada Erwandi, Brigadir Sony, Bharada Rahmad Eko, Bharada Dede, Bharada Setiadi.
Selanjutnya, Bripka Elson, Aiptu Arpi, Bripka Deny, Bripda Rio,dan Bripda Deri, Aiptu Saham Sihombing. Serta 3 orang anak-anak Randa (12) dan Gosan (13), Satria Prawira (6) dan warga sipil Edi Purwanto. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa dua orang pemilik acara, yakni pasangan suami istri (pasutri) SY dan DM.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan sudah mengamankan sampel makanan nasi kuning utuh dan muntahan pasien.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca SelengkapnyaSejumlah mahasiswa baru Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta diduga mengalami keracunan makanan saat mengikuti kegiatan outbond, Jumat (18/8).
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas mengambang, Sabtu (21/9), sekira pukul 03.00 WIB ketujuh korban dan puluhan remaja lainnya berkumpul di sebuah warung.
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca Selengkapnya