Sedang liput penggeledahan rumah Edison, wajah para jurnalis direkam
Merdeka.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini menggeledah rumah tersangka sekaligus pengusaha kebun sawit di Pekanbaru, Edison Marudut Marsadauli Siahaan, terkait dengan kasus suap melibatkan mantan Gubernur Riau, Annas Maamun. Namun, tiba-tiba datang seorang lelaki mengaku adik Edison dan merekam keberadaan awak media sedang meliput.
Saat itu terlihat tim penyidik KPK membawa sebuah koper berukuran besar, dan satu kardus diduga berisi sejumlah dokumen hasil penggeledahan di rumah Edison. Namun sayang, lima penyidik KPK itu enggan memberikan keterangan kepada sejumlah awak media.
Hal ini diperburuk dengan datangnya seorang pria yang mengaku adik Edison Marudut, dan mengusir para wartawan. Lelaki berbadan gempal itu datang sambil marah-marah.
-
Kenapa Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? KPK telah menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Mengapa pria itu dipenjara? Dalam persidangan di Thessaloniki, pria tersebut mengaku tidak bisa menjelaskan perilakunya yang membuatnya merasa sangat malu.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Dalam OTT ini, KPK berhasil mengamankan barang bukti uang tunai senilai Rp551,5 juta dari nilai dugaan suap Rp1,7 miliar.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
-
Bagaimana pria itu tertangkap? Penangkapan terjadi pada 8 Oktober saat subuh di Sindos, sebuah kota kecil yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Thessaloniki. Polisi menerima laporan setelah seorang tetangga mendapati terdakwa sedang mengendus sepatu keluarganya yang dijemur di halaman.
Pria belum diketahui namanya itu memacu kendaraannya dari Jalan Sumatera, menuju rumah Edison dengan kencang. Dia langsung memarkir kendaraannya persis di hadapan wartawan. Dia langsung menanyakan tujuan para jurnalis di lokasi.
"Ngapain kalian di sini?!" kata lelaki itu sembari marah-marah.
Adik Edison Marudut ©2016 merdeka.com/abdullah sani
Tak sampai di situ, lelaki berkemeja putih itu juga terlihat merekam wajah awak media satu persatu dengan ponselnya, usai penyidik KPK menggeledah.
"Abang siapa? Adiknya Edison ya?" tanya seorang jurnalis.
Dengan sedikit membentak lelaki itu menjawab, "Iya! Saya adiknya!"
Adik Edison Marudut ©2016 merdeka.com/abdullah sani
Edison Marudut ditetapkan sebagai tersangka kasus suap terhadap Annas Maamun. KPK menggeledah rumah Edison di Jalan Sambu Kota Pekanbaru, Riau, selama lebih kurang tiga jam, sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.
Edison merupakan rekan bisnis Annas. Dia meminta pembebasan lahan dengan cara menyuap Annas sebesar Rp 2 miliar.
Dalam kasus alih fungsi kawasan hutan, Annas tertangkap tangan menerima duit Rp 2 miliar dari Gulat Medali Emas Manurung. Gulat bersama rekan bisnisnya Edison mempunyai perkebunan kelapa sawit di Riau.
Mereka mempunyai lahan sawit sekitar 1.188 hektar di Kabupaten Kuantan Singingi, 1.214 hektare di Kabupaten Rokan Hilir, dan sekitar 120 hektare di Kabupaten Bengkalis. Kebun itu ternyata berada dalam kawasan hutan lindung.
Edison juga menyogok Annas Rp 500 juta buat mendapatkan proyek. Kedekatan Edison dengan Gulat, membikin perusahaannya, PT Citra Hokiana Triutama, dengan mudah menang tender proyek puluhan miliar rupiah, di Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Riau pada 2014.
Dalam kasus ini, Gulat yang juga Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Riau sekaligus dosen Universitas Riau divonis tiga tahun penjara, oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
Sementara Annas divonis bersalah oleh Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung, Jawa Barat. Dia diganjar hukuman enam tahun penjara akibat menerima suap Rp 2,5 miliar.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nurhadi mendapat intimidasi, ditantang berkelahi bahkan hingga diminta untuk menghapus gambar rekaman hasil liputan.
Baca SelengkapnyaDua sekuriti rumah sakit merampas handphone wartawan
Baca SelengkapnyaSYL digiring keluar ruangan sidang dengan didampingi oleh aparat kepolisian
Baca SelengkapnyaSalah seorang kameraman Tv Bodhiya Virmala menjadi korban penganiayaan oleh masa pendukung SYL.
Baca SelengkapnyaTengah berkumpul, bocah-bocah tersebut malah kena tendang dari seorang pria.
Baca SelengkapnyaAksi arogan pegawai Pertamina tersebut terjadi di kawasan Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (7/4) sore.
Baca SelengkapnyaJurnalis televisi diduga menjadi korban penganiayaan saat meliput demo menolak revisi UU Pilkada di depan Gedung DPRD Jabar
Baca SelengkapnyaHeboh pria bugil diviralkan sebagai maling, terciduk sedang mencoba membuka pintu rumah seseorang.
Baca SelengkapnyaPria tersebut tidak terima ditegur karena parkir sembarangan menghalangi pengendara di belakangnya
Baca SelengkapnyaBeredar video seorang pria emosi sampai menggebrak meja saat rapat dengan Kementerian Ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaAkun @panggilajahamzah mengunggah video saat ia pura-pura menjadi reporter mudik lebaran.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi usai sidang vonis SYL di PN Tipikor
Baca Selengkapnya