Sedang melaut, nelayan di Sumenep temukan mayat mengapung
Merdeka.com - Mayat mengapung ditemukan seorang nelayan asal Dusun Pesisir Desa Bicabbi, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
"Lokasi penemuan mayat sekitar 100 meter dari bibir pantai di Dusun Pesisir, Desa Bicabbi. Ketika itu, saksi mencari ikan dengan menggunakan perahu kecil," kata Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Abd Mukid di Sumenep, Jumat (6/4) siang.
Mashur, nelayan yang menemukan mayat tersebut pertama kali. Ia lalu berteriak dan selanjutnya tiga nelayan lainnya, juga warga Dusun Pesisir, Desa Bicabbi, datang ke lokasi penemuan.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Dimana nelayan menemukan hewan laut itu? Hewan laut aneh dan misterius ini tidak sengaja ditangkap kapal nelayan Jepang; Zuiyo Maru yang sedang berlayar disebelah timur Christchurch, Selandia Baru.
Mereka kemudian membawa mayat itu ke pinggir pantai dengan menggunakan jaring. Warga pun melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Mayat tersebut sempat menjadi tontotan warga dan salah seorang di antaranya adalah Yuliatin, warga Dusun Bujaan, Desa Lapa Laok, Kecamatan Dungkek. Perempuan berusia 33 tahun itu meyakini mayat tersebut adalah Bahrawi, orang tua kandungnya yang tenggelam ketika mencari ikan di Perairan Lapa Daya pada 20 Januari 2018.
Yuliatin memastikan mayat itu adalah bapaknya dari ciri-ciri khusus pada bagian kepala dan bahu.
"Setelah divisum di Puskesmas Dungkek, kami akhirnya menyerahkan mayat tersebut kepada keluarganya untuk disemayamkan," kata Mukid, seperti diberitakan Antara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait penemuan mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca Selengkapnyasaat ini ada enam tersangka dalam kasus pembunuhan Imam Masykur.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali melihat mayat itu, nelayan yang sedang mencari ikan terkejut dan berteriak meminta pertolongan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaTengkorak dan tulang-belulang manusia itu ditemukan warga yang sedang menguras sumur.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaKondisi ketujuh mayat itu belum membusuk tetapi bagian wajah sudah mulai membengkak.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya
Baca SelengkapnyaSelain kerangka, dalam drum juga ada kaos berwarna kuning dengan tulisan angka 13.
Baca SelengkapnyaHingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan identitas korban.
Baca SelengkapnyaDi TKP, speedboat bertabrakan dengan perahu getek bermuatan kelapa yang bertolak dari Sungai Bungin.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca Selengkapnya