Rapat paripurna, anggota DPRD Palangkaraya malah asyik main ponsel

Merdeka.com - Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangkaraya terlihat asyik bermain handphone, padahal saat itu mereka sedang mengikuti rapat paripurna ke empat masa sidang I 2016 yang dilaksanakan di ruang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palangkaraya.

Sebagian anggota dewan terlihat membuka aplikasi sosial media dan sebagian anggota lainnya sibuk melihat koleksi poto yang disimpan di telpon gengamnya itu.

Bahkan peristiwa itu terus berlangsung saat Ketua DPRD Kota Sigit K Yunianto membuka sidang dan Wakil Wali Kota Palangka Raya, Mofit Saptono Subagio sedang membacakan sambutan Wali kota.

Rapat paripurna ke empat masa sidang I 2016 itu membahas tentang penetapan peraturan DPRD Kota Palangkaraya tentang tatacara beracara badan kehormatan (BK) DPRD Kota.

Kedua, tentang penyampaian pidato pengantar wali kota Palangkaraya tentang laporan keterangan pertanggung jawaban (LKPJ) Wali Kota Palangkaraya tahun anggaran 2015.

Peserta dalam rapat paripurna itu dihadiri 25 anggota dewan, serta beberapa pejabat di lingkungan Pemerintahan Kota Palangkaraya.

Namun, Wakil Wali Kota Palangkaraya, usai mengikuti rapat mengatakan hal itu diperbolehkan jika menyangkut kepentingan pelayanan masyarakat.

"Memang bukan hanya SKPD dan dewan, tapi kita kadang-kadang menjadikan gadget keperluan dan kebutuhan. Jadi, sepanjang gadget itu digunakan untuk mendapat informasi yang menunjang pekerjaannya diperbolehkan," ujar Mofit.

Meskipun demikian, sambung Mofit, para anggota dewan pada sidang paripurna juga harus mengikuti norma-norma yang ada.

"Saya sendiri kadang juga melirik itu. Seperti saat saya terkoneksi dengan grup WhatsApp pak wali dan beberapa grup lain yang memberi informasi penting dan terkini. Terlebih jika informasi itu darurat, maka di mana pun dan kapan pun harus secepatnya kita respon," tukasnya dikutip dari Antara.

Mofit berharap agar seluruh anggota dewan pada sidang paripurna dapat lebih bijak memanfaatkan gadgetnya. Sehingga pemanfaatan kecanggihan teknologi tidak melanggar norma yang ada. (mdk/cob)