Sederet alasan kubu Ahok dituding bagi-bagi sembako dan sapi
Merdeka.com - Kabar tak sedap dialami pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot). Pasangan yang diusung PDIP, Partai Hanura, Golkar dan NasDem ini diduga melakukan praktik politik uang berupa bagi-bagi sembako dan sapi.
Adanya praktik bagi-bagi sembako dibeberkan oleh Tim Pemenangan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan- Sandiaga Uno (Anies-Sandi). Bahkan, Tim Anies-Sandi menyebutkan sembako ditimbun di rumah Ketua Fraksi PDIP dan di Kantor PPP Jakarta Selatan.
"Ternyata masuk masa tenang ada indikasi kuat tentang dugaan pelanggaran pilkada, pertama soal sembako dan kedua masalah suket (surat keterangan)," kata Sekretaris Tim Pemenangan Anies-Sandiaga, Syarief di Posko Pemenangan Anies-Sandi Jalan Cicurug No 6, Jakarta Pusat, Senin (17/4).
-
Siapa yang terlibat dalam Tilik Warga? 'Untuk itu kami siap bekerja sama dengan pengurus Lentera Jiwa yang bertugas memberikan pelayanan kepada warga kami yang belum sembuh dari penyakit ini,' kata Sarju dikutip dari ANTARA.
-
Siapa yang diserang menjelang Pemilu? 'Jadi media center ini bukan media center capres-capresan, jadi tidak untuk capres-capres tapi ini untuk pelurusan informasi data dari pemerintah sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid ataupun serangan yang diterima (untuk pemerintah). Sekarangkan banyak juga serangan yang kami terima, urusan capres tapi serangannya ke Pemerintah,' imbuhnya.
-
Mengapa Tilik Warga dijalankan? Program ini bertujuan untuk memantau dan memberi dukungan kepada warga yang menderita gangguan jiwa dan disabilitas psikososial.
-
Siapa yang aktif dalam isu ini? Rieke Diah Pitaloka juga aktif dalam isu ini, membuat video untuk menjelaskan pentingnya mengawal putusan MK lengkap dengan pasal-pasal yang relevan.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa pemimpin Rampokan Macan di Blitar? Di Blitar, pagelaran ini dipimpin Patih Djojodigdo, pelaksana administratur tertinggi di bawah Bupati Raden Warso Koesomo yang bertugas pada tahun 1877-1895.
Paket sembako murah ©2017 Merdeka.com
Syarief menuding sembako itu dibagikan kubu Ahok-Djarot di setiap kantong-kantong suara kemenangan Anies-Sandi saat putaran pertama. Syarief secara tegas menyebut pelakunya relawan pasangan calon nomor urut dua, Ahok-Djarot.
"Namanya Utut Adianto ketua fraksi PDIP," ucap Syarief.
Tak hanya itu, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kepulauan Seribu mengamankan sebanyak 23 ekor sapi. Puluhan sapi tersebut berasal dari PDIP. Ketua Panwaslu Kepulauan Seribu, Syaripudin membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, sapi-sapi itu akan disembelih buat acara syukuran Pilgub DKI Jakarta 2017.
"Iya benar, kita amankan 23 sapi, sapinya dari PDIP," kata Syaripudin saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (18/4).
Ia menjelaskan, 23 sapi tersebut tersebar di semua pulau di Kepulauan Seribu. Baik itu di Pulau Tidung, Pulau Pramuka dan pulau lainnya. "Sapi-sapi itu tersebar di semua pulau, sapinya berasal dari Jakarta," tegasnya.
Tak hanya 23 sapi, Panwaslu Kepulauan Seribu juga mengamankan ratusan paket sembako yang siap dibagikan ke warga. Paket sembako ini berasal dari relawan Ahok-Djarot.
Pengiriman sapi ke Kepulauan Seribu ©2017 Merdeka.com
Sederet alasan kubu Ahok-Djarot dilontarkan untuk menampik kabar tak sedap tersebut. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, isu bagi-bagi sembako tersebut tidak akan mempengaruhi elektabilitas Ahok-Djarot di Pilgub DKI Jakarta putaran dua.
"Rakyat sudah sangat dewasa kalau kita lihat sejak jaman orde baru juga sempat muncul semacam serangan fajar," kata Hasto di Media Center Badja, Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/4).
Hasto percaya dengan nurani para pemilih. Menurutnya jika suatu pemerintahan didapatkan dengan cara yang tidak baik, maka pemerintahannya juga tidak akan baik.
Saat kembali dikonfirmasi kembali terkait pembelian pembagian sembako oleh timses Badja, Hasto kembali menyangkal hal tersebut. Dia berdalih bahwa sebenarnya pasangan calon nomor urut tigalah yang melakukan kegiatan bagi-bagi sembako.
Hasto menegaskan sembako yang ditemukan di rumah salah satu anggota Komisi X DPR tersebut hanya transit untuk kemudian didistribusikan ke dapur umum PDIP pada saat pencoblosan besok.
"Itu bukan sembako untuk rakyat, itu sembako buat internal kita, buat dapur umum. Kita itu memiliki 39 posko pemenangan Ahok-Djarot, sembako tersebut untuk keperluan dapur umum posko yang kita miliki kan mereka yang ada di posko juga perlu makan saat memantau pilkada besok," tegas Hasto.
Ia balik menuding kubu lawan yang membagikan sembako kepada warga. Harusnya, kata dia, Bawaslu menyikapi hal itu secara kooperatif. "Tolong diperiksa lagi apakah buktinya sudah kuat. Malah kita punya bukti rekaman dan foto terhadap kubu lawan yang dengan jelas membagikan sembako," pungkasnya.
Hal tersebut juga diamini oleh Aria Bima, koordinator Timses Basuki-Djarot. Dia menganggap kemunculan isu ini seperti maling teriak maling.
"Ini seperti maling teriak maling. Kampanye yang kami kedepankan adalah soal kompetensi dari calon yang kami dukung. Pasar murah yang dilakukan oleh relawan adalah reaksi-reaksi warga sekitar dari pasar murah dari paslon sebelah," ucapnya.
Tak hanya itu, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Parreira menegaskan bahwa sembako di rumah dinas Ketua Fraksi PDIP Utut Ardianto bukan untuk dibagikan ke warga. Sembako itu disiapkan untuk makanan para saksi dari pihak pasangan Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat.
"Saksi ini dikasih makanan dan dikirim makanan, (Sembako) dimasak di beberapa tempat untuk nasi bungkus. Dan mereka enggak cari makan di luar saat jadi saksi di tiap TPS," kata Andreas di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/4).
Selain itu, Andreas menjelaskan bahwa partainya memiliki program sembako murah. Namun, sembako murah bukan dibagikan ke warga namun dijual dengan harga murah. Sehingga warga bisa membelinya dengan harga terjangkau.
Soal puluhan sapi di Kepulauan Seribu, politikus PDI Perjuangan Charles Honoris mengaku telah memeriksa seluruh jajaran partai mengenai informasi tersebut. Pihaknya membantah lakukan pengiriman sapi sebanyak 23 ekor bagi warga di Kepulauan Seribu.
"Tidak ada pengiriman sapi oleh PDIP. Nah, kalau ada sapi, saya juga tidak tahu, yang pasti bukan dari PDIP maupun Tim Basuki ( Ahok)- Djarot," kata Charles kepada merdeka.com, Selasa (18/4).
Pengiriman sapi ke Kepulauan Seribu ©2017 Merdeka.com
Bendahara Timses Ahok-Djarot ini, mengaku heran ada kabar tersebut. Dia meminta Panwas segera memberikan klarifikasi. Sebab, dia mengklaim tidak ada kader partai melakukan maupun memerintahkan buat pengiriman sapi ke Kepulauan Seribu.
"Minta Panwasnya klarifikasi saja, tadi saya sudah cek struktur DPD maupun DPC (PDI Perjuangan) tidak ada pengiriman sapi," terangnya.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ribuan telur asin itu diangkut menuju ke JIS, Jakarta, Jumat malam.
Baca SelengkapnyaFaisal paparkan 'Bansos Menjelang Pemilu 2024 Sangat Ugal-Ugalan untuk Memenangkan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin prihatin dengan nasib petani yang harga gabahnya murah tetapi harga beras mahal.
Baca SelengkapnyaKapten Timnas AMIN Syaugi menilai pembagian bansos sengaja dimasifkan pemerintah jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSejumlah demonstran pun baru menyadari, di tangannya memegang snack bergambar Kaesang Pangarep.
Baca SelengkapnyaSebagai kontestan Pemilu 2024, kata Adi, Cak Imin tentu ingin menawarkan perubahan.
Baca SelengkapnyaBeras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Cak Imin: Memalukan Tak Punya Etika
Baca SelengkapnyaTanah Merah punya sejarah dan hubungan emosional dengan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran mengatakan aksi bagi-bagi telur seperti fomo atau fear of mising out (takut ketinggalan).
Baca SelengkapnyaMenurutnya rata-rata konsumsi daging perkapita dunia kilogram perkapita. Sementara di Indonesia baru 2,5 kilogram Sedangkan Jakarta sudah hampir 6,5 kilogram.
Baca SelengkapnyaJeki lalu bersalaman dan berdiskusi dengan warga setempat. Termasuk diskusi dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaAnies mencoba membaca satu persatu keluhan warga tersebut dengan Bahasa Sasak.
Baca Selengkapnya