Sederet kejahatan bermodal atribut Turn Back Crime
Merdeka.com - Sejak melumpuhkan aksi teroris di Thamrin, Jakarta awal 2016, polisi menjadi sorotan publik. Bukan karena keberhasilannya melumpuhkan para teroris, masyarakat justru 'latah' mengenakan kaos polisi bertuliskan Turn Back Crime (TBC).
Fenomena kaos Turn Back Crime ini mengingatkan kita saat tahun 2000 awal. Di mana saat itu, baju bertuliskan FBI, DEA, dan CEA banyak digunakan warga.
Sosiolog Musni Umar mengatakan, budaya latah ikut-ikutan memakai kaos Turn Back Crime bagi masyarakat sipil dampaknya sangat besar, karena dikhawatirkan akan membahayakan nyawa si pemakai kaos biru tersebut. Dia mengkhawatirkan, pemakai kaos TBC bisa menjadi sasaran para penjahat, preman, karena disangka anggota polisi, padahal masyarakat biasa.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang mengancam warga? 'Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka,' ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Siapa yang mengimbau untuk waspada terhadap penipuan? PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengimbau para nasabah untuk berhati-hati terhadap penipuan dan kejahatan online memasuki Juni 2024 menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang? PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang dan bijaksana dalam menggunakan social media.
-
Apa yang jadi penyakit masyarakat menurut Sahroni? 'Judol ini sudah seperti penyakit di masyarakat, dan bahkan sudah menulari penegak hukumnya.
Tidak hanya membahayakan pemakainya, ternyata kaos yang berasal dari New York ini juga digunakan pelaku kejahatan dalam menjalankan aksinya. Salah satunya seperti yang dilakukan pria yang tinggal di Kecamatan Setu, Jakarta Selatan, yang dengan mengenakan jaket TBC, ia meminta uang setoran kepada pekerja pemasang kabel serat optik.
Aksi tersebut terekam dalam video berdurasi 2 menit 32 detik yang diunggah tegar sonni hadi melalui situs berbagi video Youtube, Selasa (17/5). Semula, pelaku menelepon seseorang yang diduga atasan korban. Pelaku meminta sejumlah uang.
Perekam berusaha meredakan ketegangan dengan memberikan uang yang dimilikinya, namun ditolak mentah-mentah dan menuduhnya telah menghina organisasi massa di belakangnya. Semula, dia mengaku anggota ormas Pemuda Pancasila kemudian Forkabi.
"Maaf bang, saya bukan organisasi kecil ya. Gue ini anggota Forkabi ini Kecamatan Setu. Ini KTA gua," kata salah seorang pria yang mengaku bernama Bang Belek berjaket Turn Back Crime.
Pakai kaos Turn Back Crime, polisi gadungan perkosa WTS di Kalibata. (mdk/amn)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini
Baca SelengkapnyaDeretan kasus di atas hanya segelintir. Tentu kondisi tersebut sungguh miris. Pelajar seorang tak lagi menunjukkan sikap sebagai seorang anak terpelajar.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya terus melakukan penindakan terhadap pengendara yang kedapatan menggunakan nomor polisi (nopol) palsu.
Baca Selengkapnya