Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sedih, ketika terumbu karang indah di Raja Ampat dirusak kapal asing

Sedih, ketika terumbu karang indah di Raja Ampat dirusak kapal asing Ilustrasi Raja Ampat. ©2014 Merdeka.com/Shutterstock/Ethan Daniels

Merdeka.com - Siapa yang tak mengakui keindahan wisata alam di Raja Ampat. Itu sebabnya, bagi pencinta jalan-jalan, Raja Ampat menjadi salah satu list liburan yang tidak tak boleh dilewatkan.

Seiring dengan banyaknya wisatawan yang datang, sayangnya keindahan lokasi wisata itu tak dijaga. Seperti terumbu karang yang mengalami kerusakan di beberapa lokasi bawah laut Raja Ampat.

Sekitar April 2016 lalu, seorang turis berkewarganegaraan Australia, Norm Van't Hoff, mengungkap sejumlah kerusakan terjadi di Raja Ampat sejak tangan manusia mulai memenuhi salah satu lokasi wisata paling populer di dunia. Seperti, kelakuan para turis yang menginjak-injak terumbu karang.

Orang lain juga bertanya?

Kerusakan terumbu karang di Raja Ampat dia ungkap dalam sejumlah foto. Dalam salah satu foto, terumbu karang sudah bercampur dengan pasir. Tak hanya itu, ia menemukan rantai jangkar yang dilepas begitu saja hingga mengenai terumbu karang.

terumbu karang di raja ampat

Terumbu karang di Raja Ampat ©facebook.com/Norm Vant Hoff

Setahun setelah hal itu dibeberkan Norm Van't Hoff, kabar duka kembali datang dari wisata alam Raja Ampat. Sebuah kapal pesiar, MV Caledonian Sky yang masuk ke kawasan Raja Ampat, Papua Barat pada 3 Maret 2017 lalu malah membawa petaka.

Kapal berbendera Bahama yang dinahkodai Kapten Keith Michael Taylor dan mengangkut 102 turis serta 79 ABK itu menabrak terumbu karang. Akibatnya ekosistem bawah laut di kawasan wisata tersebut rusak parah.

Dari siaran pers Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman yang diterima merdeka.com, Selasa (14/3) lalu, insiden itu terjadi setelah kapal mengelilingi pulau untuk mengamati keanekaragaman burung serta menikmati pementasan seni, kapal pesiar itu melanjutkan perjalanan ke Bitung pada pukul 12.41 Wit. Di tengah perjalanan menuju Bitung, kapal kandas di atas sekumpulan terumbu karang di Raja Ampat.

Saat kapal kandas, sebuah kapal penarik (tug boat) dengan nama TB Audreyrob Tanjung Priok tiba di lokasi untuk mengeluarkan kapal pesiar tersebut. Namun upaya tersebut tidak berhasil karena kapal MV Caledonian Sky terlalu berat. Kapten terus berupaya menjalankan kapal Caledonian Sky hingga akhirnya berhasil kembali berlayar pada pukul 23.15 WIT pada 4 Maret 2017 dan kini sudah berlabuh di Filipina.

Kandasnya kapal Caledonian Sky menimbulkan kerusakan terumbu karang yang luar biasa. Investigasi awal yang dilakukan pemerintah setempat menunjukkan, terumbu karang yang rusak luasnya bisa lebih dari 1600 m2. Parahnya, terumbu karang yang dirusak oleh kapten kapal MV Caledonian Sky itu berada tepat di jantung Raja Ampat, pusat keanekaragaman hayati laut.

"Mustahil untuk memperbaiki atau mengonservasi kembali bagian terumbu karang yang telah rusak dan mati itu. Dampak lainnya, ratusan ikan yang biasanya mengelilingi lokasi tersebut juga menghilang."

terumbu karang raja ampat rusak

Terumbu karang Raja Ampat rusak ©2017 Merdeka.com

Pemerintah langsung merespon dengan membentuk tim yang terdiri dari Kemenko Kemaritiman, KKP, KLHK, Kemhub, Kemenpar, Kemenkumham, Kejaksaan Agung dan Polri serta Pemda setempat terkait kerusakan terumbu karang akibat ulah kapten kapal. Pemerintah siap mengugat.

Deputi Koordinasi Bidang Kedaulatan Maritim Kemenko Kemaritiman Arif Havas Oegroseno menuturkan, ada tiga tugas pokok tim tersebut yakni menangani aspek hukum baik perdata maupun pidana termasuk Mutual Legal Assistance (bantuan timbal balik) maupun upaya ekstradisi bila diperlukan. Kedua, tim ini juga bertugas untuk melakukan penghitungan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kandasnya kapal MV Caledonian Sky, keselamatan navigasi dan hal-hal terkait lainnya. Arif menegaskan pemerintah siap menempuh segala cara agar pemilik kapal MV Caledonian Sky bertanggung jawab atas kerusakan itu.

"Kita siap untuk mengambil segala langkah yang diperlukan agar masyarakat tidak dirugikan dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh MV Caledonian Sky bisa segera diatasi," ujar Arif.

Berdasarkan UU 32/2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, perusakan kekayaan alam seperti terumbu karang, lahan gambut dan hutan merupakan tindakan kriminal yang ancaman hukumannya adalah pidana penjara. Oleh karena itu, kendati perusahaan asuransi bersedia untuk membayar kerusakan lingkungannya, namun hal tersebut tidak dapat menghilangkan aspek pidananya.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Brahmantya Satyamurti sedang mengumpulkan data mengenai terkait peristiwa rusaknya terumbu karang itu. Brahmantya mengungkapkan pemerintah akan segera bersikap.

Ditambahkan Menko Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, mengatakan, tim investigasi bertugas mencari tahu bagaimana kapal tersebut bisa 'lepas' setelah melakukan pelanggaran itu dan saat ini diketahui telah berada di Filipina. Dia benar-benar sangat menyesalkan insiden itu, apalagi kapal seolah bebas melarikan diri.

"Itu sedang kita investigasi dan kita sangat menyesal kok kapal itu bisa lepas dan bisa di Filipina sekarang," tegas Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin.

Luhut menyayangkan masuknya kapal tersebut telah merusak terumbu karang. Luhut mengatakan terumbu karang yang berada di Raja Ampat merupakan terumbu karang terindah di dunia.

"Itu terumbu karang terbaik di dunia," katanya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pulihkan Terumbu Karang Akibat Kapal Kandas, Balai Karimunjawa Gelontorkan Rp3,5 Miliar
Pulihkan Terumbu Karang Akibat Kapal Kandas, Balai Karimunjawa Gelontorkan Rp3,5 Miliar

Pemulihan terumbu karang dikerjakan seluas 3.817 meter persegi yang sebarannya ada di tujuh perairan

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Taman Laut Pandanan, Ekonomi Kembali Menggeliat Usai Rehabilitasi Terumbu Karang yang Rusak Parah
Cerita Warga Taman Laut Pandanan, Ekonomi Kembali Menggeliat Usai Rehabilitasi Terumbu Karang yang Rusak Parah

Dulu, habitat terumbu karang di Taman Laut Pandanan sempat mengalami kerusakan akibat eksploitasi karang dan pencarian ikan.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Unik dari Raja Ampat, Destinasi Wisata Favorit dengan Terumbu Karang Terlengkap di Dunia
5 Fakta Unik dari Raja Ampat, Destinasi Wisata Favorit dengan Terumbu Karang Terlengkap di Dunia

Ragam fakta menarik seputar Raja Ampat, pastikan kamu tahu ya.

Baca Selengkapnya
Penampakan Batu Malin Kundang 'Tenggelam', Kondisinya Seperti Kolam dan Dipenuhi Banyak Ikan
Penampakan Batu Malin Kundang 'Tenggelam', Kondisinya Seperti Kolam dan Dipenuhi Banyak Ikan

Warga sekitar mengungkapkan penyebab Batu Malin Kundang tenggelam

Baca Selengkapnya
Ikan Pari Jawa Punah Akibat Ulah Manusia, Ini Buktinya
Ikan Pari Jawa Punah Akibat Ulah Manusia, Ini Buktinya

Sejak 1870 populasi ikan Pari Jawa berkurang. Hal ini menjadi bukti konkretnya.

Baca Selengkapnya
Surga Kecil di Papua
Surga Kecil di Papua

Surga Kecil ini merupakan julukan bagi Raja Ampat, Papua.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Indahnya Surga Bawah Laut Raja Ampat, Destinasi Diving Terbaik di Dunia
FOTO: Penampakan Indahnya Surga Bawah Laut Raja Ampat, Destinasi Diving Terbaik di Dunia

Tak hanya gugusan pulau berpadu laut biru yang memesona, Raja Ampat juga memiliki surga bawah laut yang luar biasa indah. Simak fotonya!

Baca Selengkapnya
Cerita Hiu Tutul Sepanjang 5 Meter yang Mati di Tepian Pantai Purworejo, Tubuh Penuh Luka
Cerita Hiu Tutul Sepanjang 5 Meter yang Mati di Tepian Pantai Purworejo, Tubuh Penuh Luka

Seekor ikan Hiu Tutul ditemukan mati terdampar di pantai selatan Munggangsari, Purworejo pada Rabu (16/8) siang.

Baca Selengkapnya
Wajib Dilindungi! Ini 12 Satwa Endemik Indonesia yang Hampir Punah, Diantaranya Komodo dan Harimau Bali
Wajib Dilindungi! Ini 12 Satwa Endemik Indonesia yang Hampir Punah, Diantaranya Komodo dan Harimau Bali

Semakin kesini hewan endemik Indonesia sudah banyak yang hampir punah bahkan banyak juga yang sudah punah, seperti komodo dan harimau bali.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Berton-ton Bangkai Ikan Selimuti Pelabuhan Wisata di Yunani, Ini Penyebabnya
FOTO: Penampakan Berton-ton Bangkai Ikan Selimuti Pelabuhan Wisata di Yunani, Ini Penyebabnya

Berton-ton bangkai ikan yang menyelimuti pelabuhan wisata populer di Yunani ini mengeluarkan bau busuk menyengat.

Baca Selengkapnya
Hiu Paus Sepanjang 7 Meter Mati Terdampar di Pantai Pekutatan Bali
Hiu Paus Sepanjang 7 Meter Mati Terdampar di Pantai Pekutatan Bali

Bangkai ikan besar ini masih berada di tepi pantai dan menanti tindakan lebih lanjut dari instansi yang berwenang.

Baca Selengkapnya
Penangkapan Masih Bar-Bar, Ekspor Ikan dari Indonesia Ditolak Eropa
Penangkapan Masih Bar-Bar, Ekspor Ikan dari Indonesia Ditolak Eropa

Makanya, KKP merancang kebijakan untuk menjaga biota kelautan Indonesia dan menjaga populasi ikan.

Baca Selengkapnya