Segelintir warga Padang tak tahu adanya gerhana matahari total
Merdeka.com - Prediksi adanya fenomena alam gerhana matahari total pada bulan maret 2016 sudah bergaung sejak jauh-jauh hari, bahkan dari beberapa tahun lalu. Mendekati harinya, sejumlah pihak pun berlomba-lomba mempersiapkan diri untuk menyaksikan peristiwa yang langka tersebut.
Sayangnya, hal itu tak dialami segelintir warga Kota Padang, Sumatera Barat. Beberapa orang mengaku tak tahu menahu adanya gerhana matahari pada hari ini.
"Sedari tadi saya hanya berpikir untuk menebar benih saja, tidak tahu ada gerhana matahari hari ini," ujar salah seorang petani Saifuddin (62) di Padang, Selasa (9/3) seperti dilansir Antara.
-
Bagaimana gerhana matahari terjadi? Meskipun saat ini kita memiliki pemahaman ilmiah yang lebih mendalam tentang gerhana matahari, namun mitos-mitos yang mengelilingi peristiwa ini tetap memikat dan memberikan warna tersendiri dalam pandangan manusia terhadap alam semesta.
-
Apa yang menyebabkan Gerhana Matahari Total? Gerhana matahari total merupakan fenomena yang terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus. Di sini seluruh bagian matahari akan tertutup dengan bayangan bulan. Sehingga cahaya matahari akan menghilang secara total selama beberapa waktu.
-
Apa yang terjadi pada matahari saat gerhana? Di sepanjang sejarah, manusia telah mencoba memahami dan memberikan interpretasi terhadap fenomena ini melalui berbagai mitos dan legenda yang tersebar di berbagai budaya di seluruh dunia.
-
Apa itu gerhana matahari total? Gerhana matahari total merupakan fenomena alam yang memukau, di mana bulan sepenuhnya menutupi matahari, menciptakan momen singkat ketika siang menjadi malam.
-
Mengapa Gerhana Matahari Total terjadi? Gerhana matahari terjadi ketika bumi berada di antara matahari dan bulan, dan bulan berada di fase baru. Ketika ini terjadi, bulan tampak menutupi sebagian atau seluruh cakram matahari dari perspektif pengamat di bumi.
Saifuddin mengaku dirinya sibuk bertani, sehingga tidak memperhatikan informasi yang berkembang. Namun, ia tak menepis sempat mencuri dengar saat berkumpul dengan teman namun tidak tahu waktu terjadinya secara pasti.
"Saya mendengar akan terjadi gerhana matahari namun tidak tahu waktunya," tuturnya.
Selain itu, ujarnya, tidak satupun anggota keluarganya yang mengetahui informasi tepat adanya gerhana matahari tersebut dan dia juga mengaku tidak menonton televisi atau mendengarkan radio. "Saya hanya tinggal bersama istri dan satu orang anak saya, keduanya juga tidak tahu waktu terjadi gerhana," sebutnya.
Hal senada juga diungkapkan Mak Enggak (62) warga lainnya. Ia mengaku baru mengetahui adanya gerhana matahari total setelah menonton program berita di televisi. "Saya tidak pernah berpikir akan ada gerhana matahari hari ini, mungkin tidak akan tahu jika tadi tidak menonton televisi," katanya.
Meskipun demikian, dia bersyukur masih bisa menyaksikan gerhana matahari total yang terjadi di Bangka Belitung meski hanya melalui televisi.
Sedangkan salah satu siswa Yander (16) mengaku lupa kalau gerhana matahari datang hari ini. "Saya pikir itu terjadi besok, telah melewatkan fenomena langka tersebut," lanjutnya.
Beda halnya dengan Hasan Basri. Pria berusia 70 tahun mengaku adanya peristiwa gerhana matahari lantaran salah satu anggota keluarganya yang menonton televisi. "Saya pikir matahari sakit, ternyata ada gerhana," tambahnya setelah mendapat informasi dari putrinya.
Di Padang, beberapa pimpinan daerah bersama warga melakukan shalat gerhana matahari berjamaah yang berpusat pada beberapa mesjid dan Mushalla.
Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan bahwa peristiwa gerhana merupakan ketetapan Allah yang mengandung pengertian untuk bersyukut atas karuniaNya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerhana Matahari Cincin adalah fenomena langka dan sangat jarang terjadi di periode dan lokasi yang sama lebih dari 10 tahun.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, warga sedang asyik menggarap kebunnya yang berlokasi di dekat kaki Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaFenomena Hari Tanpa Bayangan menyapa warga Jakarta, pada Selasa (8/10/2024). Peristiwa alam yang disebut Kulminasi Utama ini terjadi sekitar pukul 11.54 WIB.
Baca SelengkapnyaFenomena ini juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran astronomi tentang bentuk Bumi.
Baca SelengkapnyaPada malam Jumat Kliwon sering terdengar keramaian seperti pasar.
Baca SelengkapnyaHari tanpa bayang yang terjadi tak akan memicu cuaca panas terik
Baca Selengkapnya"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.
Baca SelengkapnyaPetani pun harus merogok kocek lebih banyak untuk menyelamatkan tanaman padinya.
Baca Selengkapnya