'Segera kirim TNI AL selamatkan ABK Indonesia yang jadi budak'
Merdeka.com - Puluhan anak buah kapal asal Indonesia diduga menjadi budak di tiga kapal penangkap ikan yang beroperasi di Antartika. Mereka ditemukan oleh Lembaga Konservasi Sea Shepherd dalam kondisi yang mengenaskan.
Belum jelas nasib puluhan ABK asal Indonesia tersebut. Satu kapal sudah ditenggelamkan, sementara dua lainnya dibawa ke Kuala Lumpur dan Phuket. Pemerintah pun diminta segera menyelamatkan mereka.
"Pemerintah harus segera menyelidiki WNI yang menjadi korban perbudakan kapal asing di Antartika dan secepatnya menyelamatkan mereka. Bila diperlukan, militer Indonesia dapat mengirimkan armadanya," kata Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas dalam rilis kepada merdeka.com, Rabu (8/4).
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang terjadi pada barang Pekerja Migran Indonesia akhir 2023? Benny menjelaskan, pada masa kritis penumpukan barang Pekerja Migran Indonesia pada Desember 2023 lalu menyebabkan adanya keterlambatan, ataupun pembatasan barang mereka, diakibatkan terbitnya Permendag Nomor 36 Tahun 2023 tentang tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.
-
Apa yang terjadi pada nelayan Aco? Belum lama ini viral seorang nelayan terombang-ambing selama 3 jam di tengah laut bersama dua putra dan iparnya. Kapal yang mereka tumpangi dihantam ombak dan badai saat mencari ikan.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
"Belakangan ini, kita dapat dengan cepat bertindak membebaskan perbudakan yang dilakukan terhadap warga negara asing di Benjina. Kepedulian yang sama hendaknya dapat kita tunjukkan pada warga negara kita sendiri, meskipun berada di wilayah yang jauh. Semua instrumen yang memungkinkan hendaknya dapat digunakan semaksimal mungkin," tambah istri Sultan Yogya ini.
Menurut Hemas hal paling utama yang dilakukan adalah mendata para ABK itu. Keluarga mereka juga perlu segera diberi tahu.
"Hal ini penting untuk menunjukkan tanggung jawab negara pada warganya, sekaligus sebagai upaya untuk mencari tahu lebih jauh kemungkinan adanya warga lain yang tersandera. Baik di kapal atau tempat yang sama, maupun tempat lain," katanya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca SelengkapnyaVideo mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kembali masuk ke daratan Aceh, tepatnya di Gampong Meunasah Asan, Kecamatan Madat, Aceh Timur, Kamis (31/10).
Baca SelengkapnyaMenurut Bustan, pengungkapan kasus ini bukan saja skala regional tetapi nasional yang harus diperangi secara bersama-sama.
Baca SelengkapnyaMereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaBelasan mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan laut mulai dari Aceh Jaya, Aceh Barat hingga Sabang
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan relawan Ganjar-Mahfud itu terjadi pada Sabtu (30/12).
Baca SelengkapnyaPara nelayan diiming-iming gaji besar dibandingkan fokus terhadap keterampilan melaut.
Baca Selengkapnya“Saat ini satgas TPPO Polda sumbar sedang melakukan penyelidikan dengan instansi terkait,” kata Kombes Pol Dwi Sulistyawan
Baca Selengkapnya