Sego Tempong khas Banyuwangi siap 'pukul' wisatawan mancanegara
Merdeka.com - Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas terus mengembangkan potensi wisata di daerahnya untuk menarik minat wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Utamanya, meningkatkan sistem perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Bumi Blambangan.
Upaya yang dilakukan, salah satunya menggelar berbagai event atraksi wisata dan budaya. Kali ini, Sabtu (28/3), kabupaten berjuluk Sunrise of Java itu menggelar Festival Kuliner Sego Tempong di Taman Blambangan.
Sego tempong adalah makanan khas Banyuwangi yang terkenal pedas. Menunya terdiri tahu, tempe, ikan asin, dan gimbal jagung (dadar jagung). Sayurnya juga khas, yaitu sayur bayam, selada air, terung rebus, dan sayur sawi.
-
Bagaimana cara menikmati sensasi pedas makanan ini? Nikmati saja panasnya dan biarkan lidahmu menari-nari!
-
Kenapa sambal terong pedas manis cocok untuk memanjakan lidah? Resep ini menawarkan kombinasi rasa pedas dan manis yang mampu memanjakan lidah.
-
Bagaimana cara menikmati makanan pedas dengan aman? Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan: 1. Mulai dengan tingkat kepedasan yang rendah: Jika Anda tidak terbiasa dengan makanan pedas, mulailah dengan tingkat kepedasan yang rendah. Pilih makanan atau saus yang memiliki tingkat kepedasan yang sesuai dengan toleransi Anda. 2. Minum susu: Susu dapat membantu meredakan sensasi kepedasan karena kasein dalam susu dapat mengikat senyawa capsaicin (zat yang membuat makanan pedas). Jadi, minumlah susu jika makanan terlalu pedas. 3. Hindari air: Air tidak akan membantu meredakan sensasi pedas, bahkan bisa membuatnya terasa lebih intens. Sebaliknya, pilih minuman yang mengandung lemak, seperti susu atau minyak sayur, karena lemak dapat membantu meredakan kepedasan. 4. Makan dengan perlahan: Hindari menelan makanan pedas dengan cepat. Cobalah untuk mengunyah dengan perlahan agar tubuh memiliki lebih banyak waktu untuk mengatasi kepedasan. 5. Sertakan makanan penyeimbang: Makanan yang kaya karbohidrat, seperti nasi atau roti, dapat membantu mengurangi kepedasan. Sayuran dan buah-buahan juga dapat membantu menyegarkan mulut. 6. Hindari sentuh mata dan area sensitif lainnya: Hindari menyentuh mata atau bagian tubuh lainnya setelah menangani makanan pedas. Capsaicin dapat menyebabkan iritasi jika terkena area sensitif. 7. Ketahui batas Anda: Setiap orang memiliki toleransi kepedasan yang berbeda. Jangan memaksakan diri untuk mengonsumsi makanan yang terlalu pedas jika Anda tidak nyaman. 8. Perhatikan reaksi tubuh: Jika Anda merasa tidak nyaman setelah mengonsumsi makanan pedas, hentikan konsumsinya dan minum banyak air. Jika reaksi tubuh berlanjut atau menjadi lebih parah, segera cari bantuan medis.
-
Bagaimana lidah merasakan pedas? Ketika capsaicin menyentuh lidah, ia mengikat pada reseptor yang dikenal sebagai TRPV1, reseptor suhu yang biasanya diaktifkan oleh suhu tinggi di atas 40°C.
-
Bagaimana membuat tumis tempe pedas? Bagi penggemar masakan pedas, tumis tempe pedas merupakan opsi yang menggugah selera. Hidangan ini menggabungkan bumbu halus yang terbuat dari cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih. Tempe yang telah digoreng setengah matang kemudian dicampurkan dengan bumbu halus hingga semua rasa meresap dengan baik.
-
Mengapa orang menyukai makanan pedas? Mengapa begitu banyak orang di wilayah ini lebih menyukai rasa pedas yang membakar? Beberapa teori menarik telah muncul untuk menjelaskan fenomena ini.
Tempong sendiri, artinya dipukul dengan keras. Jadi, saat menikmati menu tersebut, si penikmat seolah dipukul karena rasanya yang super pedas.
"Kami sengaja menggelar event ini agar wisatawan bisa menikmati kuliner khas Banyuwangi, karena selain memiliki sejumlah destinasi wisata, Banyuwangi kaya akan kuliner yang mempunyai cita rasa tersendiri," terang Abdullah Azwar Anas di sela acara.
Festival Kuliner Sego Tempong, kata Anas, merupakan bagian dari pengembangan wisata kuliner untuk memberdayakan masyarakat sebagai pelaku ekonomi. Dengan festival ini, cita rasa dan penampilan sego tempong akan meningkat.
"Dengan menggelar multi event ini, Banyuwangi ingin menunjukkan pada dunia, kalau Banyuwangi kaya budaya dan destinasi wisata. Dan yang utama adalah mampu meningkatkan perekonomian masyarakat," sambungnya.
Dengan menggelar Festival Kuliner Sego Tempong, plus penjual yang mengerti bagaimana cara penyajian makanan yang menarik minat wisatawan, akan makin 'menghipnotis' para wisatawan datang ke Banyuwangi.
"Tindak lanjutnya nanti, kami ingin setiap wisatawan yang datang ke Banyuwangi akan mencari sego tempong. Karena makanan sangat penting. Setiap wisatawan yang datang, selalu ingin mencicipi makanan khas daerah lokal," papar Anas.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Banyuwangi, Alief Kartiono menambahkan, festival ini dibagi sejumlah kategori. Di antaranya kategori pedagang warung atau depot dan umum serta hotel dan restoran.
"Saat berlomba, mereka (peserta) akan mengenakan celemek bertuliskan I Love Banyuwangi dan penutup kepala ala chef. Mereka akan berlomba menyajikan cita rasa, kebersihan, dan cara penyajiannya. Ini kami maksudkan untuk ikut mem-branding Warung Sego Tempong, sehingga publik langsung bisa tahu warung mana yang paling enak dan bersih," kata Alief.
Selain itu, lanjutnya, tujuan festival ini juga untuk mem-branding setiap hotel, restoran di Banyuwangi, yang menyediakan makanan khas Banyuwangi. Sehingga setiap ada tamu yang ingin mencicipi kuliner khas Banyuwangi bisa langsung tersedia.
Melengkapi kuliner di festival ini, akan digelar semacam food court (food area) yang menyuguhkan berbagai hidangan khas Tanah Osing. Di antaranya, sego cawuk, rujak soto, soto osing, pecel rawon, pecel pithik, ayam pedas dan aneka jajanan seperti cenil, klepon, lopis, precet, lanun dan ketan gula merah, serta gethuk pisang.
"Selama menikmati festival masyarakat bisa langsung menikmati berbagai kuliner dan sekalian menikmati gelaran Banyuwangi Art Week yang memajang berbagai oleh-oleh dan kerajinan khas Banyuwangi," tandas Alief.
Sementara itu, sebelum festival dimulai, peserta akan menyaksikan demo masak sego tempong oleh Chef Marinka yang diundang sebagai tamu kehormatan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sego Tempong khas Boyolali dilengkapi iga bakar sebagai lauknya
Baca SelengkapnyaSego Penek banyak diburu masyarakat luar Purworejo karena ingin mencicipi makanan unik tersebut.
Baca SelengkapnyaDari mendoan yang renyah hingga sroto Sokaraja yang lezat, berikut adalah 20 hidangan khas Banyumas yang siap memanjakan lidah.
Baca SelengkapnyaSambal asem jadi kudapan yang wajib dicicipi saat ke Cirebon.
Baca SelengkapnyaDari makanan pedas, manis, gurih, hingga makanan tradisional Jawa yang autentik, Yogyakarta memiliki semuanya.
Baca SelengkapnyaKuliner ini memiliki cita rasa unik dengan memadukan tiga rasa yang berbeda.
Baca SelengkapnyaWarung ini masuk daftar teratas wisata kuliner khas Banyuwangi
Baca SelengkapnyaRata-rata pemesannya adalah para pecinta pedas. Mereka puas kalau bisa mendapatkan nasi goreng yang enak dengan tingkat kepedasan yang tinggi.
Baca SelengkapnyaTempoyak adalah sambal tradisional yang memiliki rasa pedas dan asam yang unik dari hasil fermentasi durian.
Baca SelengkapnyaMulai dari masyarakat pesisir pantai Pekalongan sampai masyarakat gunung di Temanggung kenal makanan satu ini.
Baca SelengkapnyaAda cerita unik di balik penamaan tahu siksa yang menggiurkan lidah ini.
Baca SelengkapnyaJawa Barat termasuk salah satu daerah yang kaya dengan jajanan khasnya. Yuk, simak rekomendasi makanan khas Jawa Barat yang banyak digemari ini!
Baca Selengkapnya