Sehari sebelum pembunuhan, pensiunan TNI AL kehilangan uang Rp 3,2 juta di rumahnya
Merdeka.com - Hunaedi, pensiunan TNI AL tewas di dalam rumahnya Kompleks TNI AL, Jalan Kayu Manis RT 07/06 No 18 Kelurahan Pondok Labu Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Jasadnya bersimbah darah.
Anak bungsu, Hunaedi, Tisa Suprihatin bercerita banyak tentang kejadian yang dialami keluarganya selama dua hari berturut-turut.
Tisa mengatakan pada Rabu, 4 April 2018 sekitar pukul 10.30 WIB rumah ayahnya dibobol maling. Uang pensiunan yang disimpan di dalam kamar raib. Totalnya mencapai Rp 3,2 juta.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Kapan perampokan rumah terjadi? Perampokan berlangsung, Jumat, 5 April 2024 sekitar pukul 08.00 WIB di Dusun Krajan, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Apa yang ditemukan di rumah tersebut? Tim penyelamat terkejut saat berhasil menggali dan mengumpulkan total 92 ular dalam dua kunjungan berbeda.
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
"Saya dua hari ini selalu berkunjung. Biasanya dari pagi jam 8 pulang setengah 12. Tapi kemarin sekitar pukul 10.30 WIB orangtua bilang uangnya hilang," ujar dia.
"Saya cuma kasih tahu sabar bu uang bisa dicari," katanya
Dia menduga maling masuk dari pintu belakang. Selepas kejadian itu, ibunya langsung melapor ke tetangga dan RT setempat.
"Kasih tahu (habis kecurian). Hati-hati warga jangan sampai kecurian," ujar dia.
Tisa mengatakan, kejadian kedua terjadi pada Kamis malam kemarin sekitar pukul 18.30 WIB. Pagi harinya, dia baru saja berkunjung. Niatnya saat itu hendak menginap.
"Saya jam 8 ke rumah dan pulang setengah 12 selesai pokoknya setelah selesai masak. Nah waktu pamit bilang ke bapak malam ini mau nginep. Tapi pulang dulu," ungkap dia.
Sewaktu magrib kegelisahan pun muncul. Terlebih saat itu ada yang mengabarkan bahwa rumah ayahnya kerampokan.
"Ia langsung bergegas dari rumah di kawasan Cinere Depok menuju rumah Ayah," ujar dia.
Dia kaget melihat rumah ayahnya sudah dikerumuni warga. Ibunya pun bercerita saat itu, ayah dan ibunya sedang mengaji. Ibu mengaji di kamar belakang. Sementara Ayahnya di ruang depan. Datang seorang tamu tidak dikenal
"Ada yang ngetok-ngetok bapak pikir tamu namanya tamu tanyakan ini siapa mau ada apa pas ditanya langsung bapak dianiaya," ujar dia.
"Ibu lihatlah sebentar langsung lari lewat pintu belakang ke depan gerbang minta pertolongan warga," dia menambahkan.
Menurut kesaksian ibunya, ciri-ciri pelaku badanya pendek mengenakan baju warna cokelat.
"Ibu saya liat sepintas cepet-cepet keluar karena takut," ungkap dia.
Saat ini rumah tersebut sudah dipasang Police Line. Polisi tidak memperkenankan siapapun masuk ke dalam rumah. Termasuk keluarga. Sementara itu di lokasi karangan bunga dari berbagai instansi memenuhi depan rumah korban. Totalnya ada 18 karangan bunga. Seluruh karangan bunga itu dikirim pengurus Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Mulai dari nama Direktur BPJS Ketenagakerjaan Amran Nasution.
Kemudian BPJS Ketenagakerjaan kantor cabang Bogor-Kota, Deputi Direktur wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Barat, BPJS Ketenagakerjaan kantor cabang Bandung, Cikarang, Sumedang, Bekasi, dan Depok.
Kerabat Hunaedi, Alif mengatakan bahwa menantu Hunaedi merupakan pegawai BPJS Ketenagakerjaan. "Iya mas Didi kerja di BPJS," ucap dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tepatnya di Jalan H. Kuncin, Sudimara Pinang Kota Tangerang, Sabtu (14/9) malam.
Baca SelengkapnyaTas berisi uang Rp450 juta hasil jual tanah yang baru saja diambil dari bank lenyap dibawa kabur pelaku
Baca SelengkapnyaPelaku menggondol setidaknya Rp200 juta pecahan rupiah dan mata uang asing, beserta sejumlah perhiasan berupa berlian dan emas.
Baca SelengkapnyaKorban kehilangan 6 unit jam tangan merek Rolex, Guess, Fossil, Alexander Cristy, Bonia, perhiasan, uang, HP dan alat elektronik.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal dari permintaan warga untuk mengecek keadaan rumahnya.
Baca SelengkapnyaLokasi rumah tepatnya di Jalan H. Kuncin, Sudimara Pinang Kota Tangerang.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra menjelaskan pembobolan tersebut terjadi pada Minggu (24/9) lalu.
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaKorban akhirnya tak berdaya usai pelaku menusuk leher bagian kiri dan mengenai nadi.
Baca SelengkapnyaDugaan itu setelah polisi melakukan penyelidikan dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaKematian korban diketahui setelah anaknya mendatangi rumah karena ponsel ayahnya dua hari tak bisa dihubungi.
Baca SelengkapnyaUang yang terbakar didapat dari hasil arisan pedagang Pasar Klewer.
Baca Selengkapnya