Sejak 1982, Jalan Berlumpur 16 Desa di Riau Ini Tak Pernah Diperbaiki
Merdeka.com - Sejak tahun 1982, sebanyak 16 desa dalam dua kecamatan di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau terisolasi akibat jalan utama sepanjang 14 kilometer yang menghubungkan rusak parah. Ambulans tidak bisa masuk ke desa-desa tersebut untuk menolong warga yang membutuhkan pertolongan.
Yang lebih miris, di desa tersebut tidak ada fasilitas kesehatan seperti puskesmas apalagi rumah sakit. Kondisi jalan semakin hancur jika tiba musim penghujan seperti beberapa hari terakhir ini.
"Saat ini kondisi desa kami sama sekali tidak bisa dilewati. Jika bisa lewat, hanya bisa menggunakan alat berat seperti eskavator bantuan perusahaan," kata Kepala Desa IV Koto Singkai, Sulaiman kepada merdeka.com, Senin (12/11).
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Dimana jalan rusak itu berada? Rombongan Bupati Grobogan yang melintasi Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Grobogan, dihadang oleh warga.
-
Apa yang rusak di jalan tersebut? 'Kami meminta agar segera dibangun jalan dari Dusun Juron sampai Dusun Dawung, karena ini adalah akses yang paling penting bagi warga kedua dusun. Terutama masalah anak sekolah yang harus mereka perhatikan. Kalau mereka pakai matic, kondisi jalan yang licin berbahaya bagi mereka,' kata Sugiyanto, warga Desa Pandanharum, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (5/2).
-
Bagaimana akses menuju kampung terpencil itu? Akses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.
-
Apa yang menjadi akses menuju kampung terpencil? Akses menuju kampung ini sulit dan hanya bisa dilalui dengan jalan kaki.
-
Apa yang membuat kampung itu terbengkalai? Sementara rumah-rumah di sekeliling rumah Bu Wahyuti tampak terbengkalai. Bagian atap hingga dindingnya sudah dipenuhi tumbuhan merambat.
Desa IV Koto Singkai merupakan salah satu dari delapan desa yang terisolir akibat jalan berkontur tanah yang rusak parah hingga menjadi seperti bubur tersebut. Desa itu berada di Kecamatan Kampar Kiri. Selain delapan desa di Kecamatan Kampar Kiri, juga terdapat delapan desa lainnya di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yang bergantung pada satu-satunya akses jalan utama tersebut.
Jalanan berlumpur di Riau ©2018 Merdeka.com/Abdullah Sani
Menurut Sulaiman, meski warga desa telah berupaya meminta bantuan kepada pemerintah setempat dan Pemerintah Provinsi Riau untuk segera melakukan pengaspalan jalan tersebut. Namun, berbagai upaya termasuk aksi demonstrasi yang dilakukan berulang kali hingga kini tak kunjung mendapat tanggapan.
Akibat jalan berkontur tanah mineral yang rusak berat itu, Sulaiman mengatakan harga kebutuhan sembilan bahan pokok untuk menopang kebutuhan utama ribuan warga di 16 desa yang terisolasi itu menjadi melonjak.
"Kami tak punya pilihan lain. Karena jika harus keluar itu sangat sulit. Motor, mobil tak bisa masuk. Harus menggunakan alat berat atau mobil truk besar meski tak dijamin bisa melintas," tuturnya.
Sulaiman juga khawatir dengan jaminan kesehatan warganya. Dia mengatakan hingga saat ini tidak ada satupun fasilitas kesehatan seperti Puskesmas maupun Rumah Sakit berdiri di sekitar desa-desa.
Jalanan berlumpur di Riau ©2018 Merdeka.com/Abdullah Sani
Sehingga warganya terpaksa harus keluar dari desa jika ada yang sakit. Sementara kondisi jalan yang tidak bisa dilewati menjadi kekhawatiran tersendiri baginya.
"Ambulans susah masuk, dan susah keluar juga. Kami warga desa juga tidak punya ambulans sendiri. Jadi kami mohon agar pemerintah bisa memperhatikan kami semua di sini. Yang kita butuhkan hanya akses jalan yang baik. Itu saja, tidak lebih," harapnya.
Persoalan jalan rusak di Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu terus mencuat setiap tahun, terutama saat musim penghujan tiba. Sulaiman mengatakan dari total 26 kilometer jalan utama desa tersebut, sebagian memang telah diaspal.
Namun, sepanjang 14 kilometer lainnya masih dalam kondisi tanah yang pada saat musim hujan tiba dengan mudah akan berubah menjadi tanah lunak seperti bubur.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar, Adi Chandra sebelumnya mengatakan bahwa status sebagian jalan tersebut yang masuk ke dalam kawasan Margasatwa Rimbang Baling menjadi alasan pemerintah tak bisa melakukan pembangunan jalan.
Untuk itu, Adi berharap Gubernur Riau dapat menjembatani persoalan tersebut sehingga ribuan warga di 16 desa itu bisa keluar dari isolasi selama puluhan tahun itu.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan warga Lampung yang mempertaruhkan nyawa lewat pantai karena jalan utama rusak parah.
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur telekomunikasi di Provinsi Jambi belum merata. Desa Rantau kermas contohnya.
Baca SelengkapnyaRel bahkan sudah ditumbuhi pohon di bagian tengahnya yang berarti usia rel sudah lebih tua dari tumbuhan besar tersebut.
Baca SelengkapnyaAkses jalanan sudah bertahun-tahun rusak dan menyulitkan warga untuk mobilitas terutama saat ada yang sakit.
Baca SelengkapnyaAda truk maupun bus yang berhasil melintas. Namun tak sedikit yang kandas.
Baca SelengkapnyaPolisi mengimbau kepada masyarakat Riau agar tidak bepergian ke Sumatera Barat untuk sementara waktu.
Baca SelengkapnyaWarga sudah berulang kali mencari keadilan dengan cara melapor ke pemda setempat. Tetapi suara hati mereka dianggap angin lalu.
Baca SelengkapnyaSelama ini banyak kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaJalan nasional di Desa Pasar Tamiai lumpuh para pengendara tidak bisa melintas.
Baca SelengkapnyaJalan rusak itu terjadi di Desa Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaKondisi masyarakat setempat masih belum sejahtera karena belum teraliri listrik dengan baik. Kondisi ini diperparah dengan jalan yang berbatu dan berlumpur.
Baca Selengkapnya