Sejak 2010, Kemenkominfo blokir ratusan ribu situs bermuatan radikal
Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah melakukan pemblokiran terhadap ribuan situs yang memuat konten negatif, kekerasan, terorisme dan SARA. Pemblokiran tersebut sudah dilakukan sejak 2010 hingga sekarang, di mana terdapat 814.594 situs diblokir.
"Pemblokiran situs menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar tidak memuat info negatif. Karena situs itu rasa kebencian dan kekerasan makin marak," kata Azhar dalam seminar permasalahan situs internet yang bermuatan radikalisme, terorisme dan kebencian SARA di Jakarta, Sabtu (6/6).
Azhar melanjutkan, hampir sebagian besar situs bermuatan SARA dan kebencian terhadap kelompok tertentu menggunakan domain dari luar negeri, yakni com. Sementara, Kemenkominfo tak butuh waktu lama bagi seluruh situs yang memakai domain id.
-
Siapa yang terancam diblokir Kominfo? Dari enam Online Travel Agent (OTA) yang terancam diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kabar terbarunya sudah ada tiga penyelenggara sistem elektronik (PSE) asing yang telah mendaftar.
-
Apa itu website? Pengertian website adalah lokasi pusat halaman web yang saling terhubung dan diakses dengan mengunjungi halaman rumah dari website menggunakan browser. Misalnya, URL alamat website merdeka.com adalah https://www.merdeka.com/. Dari beranda kami, Anda bisa mendapatkan akses ke salah satu halaman web (beranda) yang terdapat di website kami.
-
Mengapa Kominfo berfokus pada judi online? 'Jadi memang meresahkan sekali judi online,' ungkap Budi.
-
Apa yang dilakukan Kominfo untuk mencegah judi online? Ada cara yang unik dilakukan Kominfo untuk mencegah masyarakat melakukan perbuatan melanggar hukum itu. Caranya adalah mengirim SMS blast ke seluruh pengguna seluler dengan menggunakan pantun. Di media sosial, postingan tentang pantun-pantun cegah judi online pun bertebaran.
-
Bagaimana cara Komdigi mencegah situs Pemda diretas? Dari sisi pencegahan, Budi mengungkapkan Kemkomdigi dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) akan melakukan penyisiran dan memperkuat website-website pemerintah daerah (Pemda) dan Pemerintah Pusat agar tidak diretas dan diubah untuk mempromosikan judi online.
Meski demikian, pemerintah akan membuka kembali pemblokiran tersebut jika pemilik situs tak lagi memuat konten negatif. Dengan demikian, situs mereka bisa diakses kembali olah publik.
Informasi untuk memblokir situs-situs tersebut didapatkan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Di mana pemantauan lembaga ini diterima Kominfo dan dilanjutkan dengan pemblokiran.
Akan tetap, lanjut Azhar, peran Kominfo hanya sebagai pelaksana pemblokiran situs. Terkait konten dan kriteria situs yang akan ditutup, lembaga ini tidak dapat menjelaskan.
"Kami hanya meneruskan saja laporan dari BNPT. Untuk jelasnya bagaimana saya kurang tahu," kata Azhar.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sulitnya mendeteksi situs judi online karena mereka terkadang muncul lewat space iklan atau website tertentu.
Baca SelengkapnyaKominfo telah memblokir akun-akun yang terindikasi menyebar paham radikalisme.
Baca SelengkapnyaTerkait hal ini, Kominfo meminta maaf dan akan memperbaiki sistem penanganan konten negatif.
Baca SelengkapnyaJudi online semakin marak. Kominfo aktif memblokir situs bermuatan judi slot.
Baca SelengkapnyaAda 11.333 konten judi online diblokir Kominfo selama lima tahun
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023 ini, lebih kurang 40 ribu situs judi online sudah diblokir.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi memblokir akses konten bermuatan pornografi di internet.
Baca SelengkapnyaSecara akumulatif sejak 20 Oktober hingga 22 November 2024, Kemkomdigi sudah melakukan penindakkan sebanyak 352.719 konten judi online.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi terus berupaya meningkatkan pemberantasan judi online.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) berupaya keras memberantas penyebaran konten judi online di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJumlah ini terhitung sejak 20 Oktober 2024 hingga 5 November 2024 pukul 06.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSalah satu trik yang sering digunakan adalah menyamarkan iklan judi dengan kemasan yang tampak menarik atau tidak mencolok.
Baca Selengkapnya