Sejak awal, pemilihan Budi Gunawan dinilai kental nuansa politis
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai melakukan kesalahan besar memilih Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Sutarman. Kesalahan itu menurutnya tanpa melibatkan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"(Kejanggalan) Hak prerogatif. Di mana beliau memutuskan tidak perlu ada pemeriksaan di KPK dan PPATK terhadap calon Kapolri," kata pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/1).
Bambang mengatakan memang tidak ada Undang-undang yang mengatur calon Kapolri harus diajukan dulu ke KPK dan PPATK. Tetapi kebiasaan yang baik yang sudah dirintis oleh SBY kenapa tidak diteruskan.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Gibran enggan menanggapi soal Jokowi sebagai pemimpin koalisi? Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi bakal pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Apa gugatan yang dilayangkan ke Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Bahkan dia melihat dengan melibatkan dua lembaga tersebut Jokowi malah menilai bahaya. Dia pun mempertanyakan tersebut. "Ini yang seakan-akan keadaan bahaya (jika libatkan)," katanya.
Dia menilai pemilihan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri lebih ketimbang faktor politis. Hal itu terlihat dari Jokowi yang tak menggubris masukan pihaknya, masyarakat, dan awak media.
"Sejak awal saya sudah menyatakan banyak nuansa politik yang bermain di situ. Polisi itu alat negara, loyal pada bangsa dan negara tidak hanya pada presiden saja. Kalau ini (calon kapolri) diarahkan hanya loyal kepada pak Jokowi, ini jadi pertanyaan besar buat kita sebagai rakyat," pungkasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi buka suara terkait tudingan menghambat dan menjegal langkah politik Anies Baswedan di Pilkada Serentak, Jumat (30/8).
Baca SelengkapnyaPDIP kerap mengeluarkan strategi offensif terhadap putusan MK.
Baca SelengkapnyaBanyak usulan untuk Jokowi setelah pensiun menjadi presiden.
Baca SelengkapnyaKunto menerangkan, dengan menunjuk relawannya, Jokowi juga tidak harus konsultasi dengan pimpinan parpol jika ingin mengambil kebijakan di Kominfo.
Baca SelengkapnyaMenko Marves Luhut Binsar Pandjaitan merespons ramai tudingan Presiden Jokowi soal menyodorkan nama Kaesang Pangarep untuk maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Wayan menilai sosok Jokowi sudah mulai berubah.
Baca SelengkapnyaMasyarakat akan menilai dan membandingkan pernyataan Jokowi yang kerap berubah.
Baca SelengkapnyaMenurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.
Baca SelengkapnyaJokowi blak-blakan ada politikus yang memanfaatkan namanya dan mengklaim mendapat restu.
Baca SelengkapnyaBudi Arie menyebut masyarakat sudah paham kemana Presiden Jokowi akan menjatuhkan pilihan.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menilai Prabowo juga akan memberikan dukungan kepada pasangan calon lain jika mereka mendatangi langsung Prabowo.
Baca SelengkapnyaJokowi hanya memberi tanggapan singkat saat disinggung mengenai Pilkada Jateng.
Baca Selengkapnya