Sejarah iklan televisi di Indonesia
Merdeka.com - Belum banyak yang tahu kapan iklan mulai menghiasi layar kaca di Indonesia. Yang jelas, iklan televisi baru muncul tak lama setelah ada stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI), pada 24 Agustus 1962.
Setelah TVRI terbentuk, muncullah sebuah perusahaan periklanan, InterVisa, yang tercatat sebagai perintis masuknya iklan-iklan komersial di TVRI. Pada tahun 1963, tiga iklan pertama (yang masih berbentuk telop) di TVRI berupa iklan Hotel Tjipajung, PT Masayu (produsen alat-alat berat dan truk), serta PT Arschoob Ramasita, yang dimiliki oleh Judith Roworuntu, sekaligus menjadi pembuat gambar untuk iklan-iklan InterVista.
Beberapa produk iklan yang berhasil dibuat oleh InterVista, dengan slogan yang mungkin masih diingat oleh sebagian masyarakat, di antaranya:
-
Apa saja jajanan tahun 90-an yang hits? Bagi anak kelahiran tahun 1990-an, beberapa jajanan menjadi hits di eranya. Dijamin deh pasti kangen sama jajanan ini.
-
Dimana jajanan tahun 90-an biasa dijual? Hampir semua anak SD tahun 90-an tahu betapa terkenalnya mi instan anak mas dan mi gemez.
-
Benda apa yang viral dari tahun 90-an? Berikut adalah potret benda viral dari tahun 90-an yang hampir dilupakan, seperti yang dilansir oleh Liputan6.com dari Brightside pada Rabu (6/11/2024).
-
Kenapa benda 90-an viral? Terutama ketika kita melihat mainan kesayangan atau benda-benda yang populer di masa kecil, ingatan yang selama ini terpendam seolah bangkit kembali.
-
Bagaimana jajanan tahun 90-an menarik perhatian anak? Beberapa merek makanan itu mendominasi dan hampir semua anak SD menggemarinya.
-
Apa yang dipromosikan dalam iklan? Dalam peluncuran iklan video musik terbarunya ini, Sido Muncul turut mengundang para penari yang menarikan Tarian Kabasaran khas Minahasa.
-Produk susu kental manis; Indomilk …. sedaaap.
-Produk bir; Bir Anker. Ini Bir Baru, Ini Baru Bir.
-Produk rokok putih; Makin mesra dengan Mascot.
-Produk skuter; Lebih baik naik Vespa.
Pada periode tahun1963-1967, InterVista tercatat sebagai perusahaan periklanan pertama yang melakukan adaptasi terhadap film iklan yang berbahasa Inggris, meskipun proses produksi akhirnya masih dikerjakan di Singapura. Bahkan pada periode ini, InterVista sudah memiliki sendiri sutradara untuk membuat film-film iklan para kliennya. Salah satu film iklan yang sangat sukses saat itu adalah iklan Ardath.
Dunia periklanan mulai marak saat muncul stasiun televisi swasta pada akhir tahun 80-an. Stasiun televisi pertama yang berdiri adalah Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang mulai mengudara secara nasional pada tanggal 24 Agustus 1989. Diikuti Surya Citra Televisi (SCTV)yang mulai mengudara bulan Agustus 1989, lalu ada Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) yang kini berubah nama menjadi MNC TV, mulai mengudara tanggal 23 Januari 1991, disusul ANTV (1993), dan Indosiar pada Januari 1995.
Pada awal tahun 2000-an kembali muncul beberapa stasiun televisi. Tahun 2001 muncul Metro TV, Trans TV, TV7 yang kini berubah jadi Trans7, Global TV dan LAtivi, yang kini berubah jadi TVOne. Di daerah, juga mulai muncul beberapa stasiun televisi lokal seperti, JTV di Jawa Timur, CTV di Banten, Bali TV di Bali, CakraTV, TVku, dan Borobudur TV di Semarang, Jogja TV, dan sebagainya.
Banyak orang suka dengan tampilnya iklan di televisi. Bagi orang-orang di pelosok yang jarang melihat televisi lantaran jumlahnya masih terbatas, munculnya iklan-iklan di televisi adalah hal baru. Sebab biasanya mereka cuma bisa mendengarkan iklan iklan lewat radio, dan lihat iklan di majalah.
Bahkan, pada tahun 90-an, ada stasiun televisi yang membuat kuis bernama: "Kuis Promosia", yang isinya lomba menebak iklan-iklan yang ada di televisi. Presenternya saat itu adalah komedian Ulfa Dwiyanti.
Seiring dengan berjalannya waktu, iklan-iklan yang muncul di televisi menjadi penanda laris tidaknya sebuah acara. Semakin banyak iklan menghiasi sebuah acara, pertanda acara tersebut disukai oleh banyak orang. Para pengiklan memburu acara-acara yang ditonton oleh banyak pemirsa.
(dari berbagai sumber)
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iklan ini menjadi fenomenal lantaran bagaimana proses kreatif zaman dulu sebelum ada drone.
Baca SelengkapnyaPerkembangan teknologi sejarah di Indonesia dari masa ke masa ini menarik untuk disimak.
Baca SelengkapnyaTVRI adalah jaringan televisi publik pertama milik Indonesia, ini sejarahnya.
Baca SelengkapnyaBanyak perusahaan yang masih mengandalkan TV sebagai media iklan.
Baca SelengkapnyaPada tahun 1900-an, masyarakat saat itu menyebutnya sebagai "Toneel Melajoe" atau "Komedi Stamboel".
Baca SelengkapnyaBus lawas di era 90-an jadi saksi perkembangan transportasi Indonesia. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaSebelum tergabung dengan MLI, karier Joshua di dunia hiburan cukup panjang dan berliku.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan berlakunya masa kampanye pemilu 2024, iklan lawas pemilu kembali dikenang.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan asal muasal videotron menjadi media iklan luar ruangan.
Baca SelengkapnyaBelakangan platform Kaskus kembali menyita perhatian masyarakat setelah akun Fufufafa diduga menghina keluarga Prabowo Subianto. Yuk nostalgia mengenang Kaskus.
Baca SelengkapnyaIa membidani lahirnya ratusan iklan, mulai iklan televisi hingga calon presiden.
Baca SelengkapnyaPemerintah Belanda gencar memperkenalkan tanaman tembakau untuk dijadikan sebagai rokok.
Baca Selengkapnya