Sejumlah Orang Diduga Terkait Penyerangan Restoran McD di Makassar Diamankan Polisi
Merdeka.com - Sepuluh orang tidak diketahui keberadaannya usai aksi May Day lalu, Rabu, (1/5). Diduga sepuluh orang itu ditangkap terkait dengan kejadian pelemparan restoran cepat saji di Jalan AP Pettarani, Makassar.
Haerul Karim dari LBH Makassar yang saat ini bersama timnya melakukan investigasi menyebutkan, pihaknya sudah mengantongi lima nama dari 10 orang yang dikabarkan hilang itu.
Kelimanya adalah Nurdiansyah, Imam, Andika, Fauzi dan Rehan. Rata-rata usia mereka 20-an tahun. Imam, satu di antaranya dipastikan adalah seorang mahasiswa yang saat ini kuliah di Universitas Fajar.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
"Dari lima orang ini, dua diantaranya yang datanya sudah terkumpul sedikit yakni Nurdiansyah karena ada om-nya yang datang ke LBH Makassar menyampaikan kalau keponakannya itu saat ini di Mapolrestabes Makassar. Lalu Imam, yang oleh rekan-rekan sesama mahasiswa yang sama-sama berada di rumah kumpul saat penangkapan mengatakan anggota Polsek Panakkukang yang ambil," kata Haerul Karim saat dikonfirmasi, Jumat (3/5).
Dijelaskan, Nurdiansyah dijemput di rumahnya di sekitar Jalan Abubakar Lambogo, Kamis (2/5) pukul 02.00 WITA. Saat itu orang tuanya hanya diperlihatkan surat penangkapan tetapi tidak diserahkan.
"Kata Om-nya Nurdiansyah yang datang ke LBH tadi siang kalau oleh polisi menyampaikan ke Leli ibu dari Nurdiansyah bahwa anaknya itu akan dilepas kalau dia menyebut dan memperlihatkan seseorang yang saat ini dicari-cari," kata Haerul Karim.
Sementara Imam, kata Haerul, dijemput polisi juga Kamis dini hari, (2/5) sekira pukul 12.00 WITA. Dia dijemput di sekretariat Pers Mahasiswa kampus Unifa dan ada rekan-rekannya yang mengenali kalau polisi yang menjemput itu berasal dari Polsek Panakkukang.
"Tadi siang kami baru minta ke rekan Imam itu untuk mengecek ke Mapolsek Panakkukang apakah benar Imam ada di sana," ucapnya.
Lalu yang tiga orang lagi, imbuh Haerul, yakni Andika, Fauzi dan Rehan belum ada informasi terkait keberadaannya saat ini.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Polisi Wahyu Dwi Ariwibowo saat dikonfirmasi tidak berkenan memberikan keterangan, dengan singkat hanya mengatakan dan bertanya balik siapa yang hilang, siapa yang diamankan.
Namun saat ditanya ulang benarkah ada sejumlah pengunjuk rasa May Day yang diamankan sekaitan penyerangan di restoran cepat saji McDonald's, dia akhirnya menjawab.
"Iya masih pengembangan," ujarnya singkat.
Adapun Kapolsek Panakkukang, Kompol Ananda Fauzi Harahap yang juga dikonfirmasi membenarkan ada orang yang mereka ambil usai May Day.
"Iya ada dua orang yang kami ambil sekaitan penyerangan di situ (McDonald's) tapi apakah keduanya itu pelaku atau bukan, kami belum tahu. Karena penangkapan itu atas dugaan awal soal penyerangan itu. Setelah kami ambil, bawa ke Polsek lalu diambil oleh Jatanras Polrestabes Makassar," kata Kompol Ananda Fauzi Harahap.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Ade, dua tersangka itu merupakan bagian dari lima orang yang ditangkap imbas berulah di acara diskusi tersebut.
Baca SelengkapnyaAM sebelumnya dikabarkan tewas usai mengalami luka tusuk di tangan kanan dan pinggang kiri setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi mengatakan, mereka yang ditangkap oleh polisi terkait kasus tersebut berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaPisau yang dipakai pelaku WK, berasal dari pelaku MZ.
Baca Selengkapnya"Jadi terdata, bahwa dari kelima orang ini bukan ormas," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaPropam Polda Metro Jaya memeriksa 11 anggota Polri terkait kasus pembubaran diskusi 'Diaspora bersama Tokoh dan Aktivis Nasional' di Hotel Grand Kemang
Baca SelengkapnyaPenyerahan diri itu setelah SS ditetapkan tersangka pembunuhan Ahmad Mardianto alias AM (25) usai ditusuk di Kafe MB Kemang, Mampang, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaEmpat tersangka baru yakni berinisial YL (24), WSL (28), FMC (24), dan RAS.
Baca SelengkapnyaHingga kini, total ada enam orang ditangkap, tiga di antaranya menyandang status sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya juga akan mendalami motif dan para penggerak kelompok massa ini.
Baca SelengkapnyaNamun belum diketahui kelompok yang melakukan perusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan detik-detik pengeroyokan berujung penusukan terhadap korban Ahmad Mardianto alias AM (25) oleh 5 orang pelaku di Kafe MB, Kemang
Baca Selengkapnya