Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejumlah politisi disebut terima fee pengadaan alat satelit monitoring di Bakamla

Sejumlah politisi disebut terima fee pengadaan alat satelit monitoring di Bakamla Sidang kasus suap pejabat Bakamla. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Sidang kasus suap pengadaan alat satelit monitoring di Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla-RI) dengan terdakwa Nofel Hasan kembali digelar di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat. Kali ini jaksa penuntut umum pada KPK mengungkap fakta aliran dana terkait pengadaan proyek tersebut di Bakamla-RI.

Jaksa Kiki Ahmad Yani awalnya membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) milik Fahmi Darmawansyah, Direktur PT Melati Technofo Indonesia dan PT Merial Esa sekaligus penyuap kepada pejabat Bakamla. Dalam BAP tersebut, enam persen atau setara Rp 24 miliar dari nilai proyek alat satelit monitoring senilai Rp 400 miliar diperuntukan kepada sejumlah pihak, termasuk sejumlah politisi.

"Dapat saya ketahui dari Ali Fahmi peruntukan uang sebesar 6 persen dari nilai proyek satelit monitoring sebesar Rp 400 miliar adalah untuk mengurus proyek Bakamla tersebut. 1. Balitbang PDIP saudari Eva Sundari, 2. DPR RI, Komisi I saudara Fayakhun Andriadi, Komisi XI saudara Bertus Merlas dan saudara Doni Imam Priambodo, 3. Bappenas saudara Wisnu, 4. Kemenkeu DJA saudara Askolani, 5. Bakamla terkait dengan surat menyurat saudara Nofel Hasan. Ini ucapan saksi betul?" tanya jaksa mengonfirmasi kepada Fahmi saat menjadi saksi, Rabu (24/1).

Daftar urutan penerima bagian Rp 24 miliar itu menurut pengakuan Fahmi merupakan pernyataan dari Ali Fahmi alias Fahmi Habsyi. "Itu pernyataaan Ali Fahmi," ujarnya.

Lebih lanjut, dalam prosesnya, Fahmi merasa dirugikan oleh Fayakhun. Sebab realisasi pemberian jatah kepada Fayakhun dan sejumlah politisi lainnya terlalu besar dari nilai proyek yang mengalami efisiensi. Awalnya, proyek pengadaan alat satelit monitoring di Bakamla-RI sebesar Rp 400 miliar namun mengalami efisiensi oleh Kementerian Keuangan menjadi Rp 222 miliar.

"Maka dari itu ini yang beranggung jawab Habsyi (Ali Fahmi alias Fahmi Habsyi) jadi saya minta kembalikan, dia yang handle semua itu," ujarnya.

Diketahui, anggaran untuk proyek drone di Bakamla-RI dianggarkan sebesar Rp 500 miliar. Sementara anggaran untuk alat satelit monitoring sebesar Rp 500 miliar.

Dikarenakan efisiensi, Kementerian Keuangan memangkas anggaran dua proyek tersebut. Untuk alat satelit monitoring yang awalnya Rp 500 miliar menjadi Rp 222 miliar, sementara anggaran untuk drone tidak bisa digunakan karena anggaran tersebut dibintangi oleh Ditjen Keuangan di Kemenkeu.

Guna membuka anggaran tersebut, Nofel Hasan selaku mantan Kabiro Perencanaan di Bakamla-RI menerima 'uang kerja' agar bintang di anggaran drone bisa dihilangkan. Akan tetapi hingga Nofel menjadi terdakwa, anggaran tersebut tidak bisa digunakan.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
OTT KPK di Kalsel, Empat Orang Ditangkap Pakai Rompi Tahanan Jalani Pemeriksaan
OTT KPK di Kalsel, Empat Orang Ditangkap Pakai Rompi Tahanan Jalani Pemeriksaan

KPK belum menjelaskan lebih lanjut mengenai identitas empat orang tersebut.

Baca Selengkapnya
Puspom TNI dan KPK Sita 2 Boks dan 1 Koper dari Kantor Basarnas, Ini Isinya
Puspom TNI dan KPK Sita 2 Boks dan 1 Koper dari Kantor Basarnas, Ini Isinya

Puspom TNI dan KPK menggeledah kantor Basarnas selama tujuh jam.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Korupsi Basarnas: Letkol ABC Terima Dako Rp8 M dari Swasta atas Perintah Kabasarnas
Fakta Baru Korupsi Basarnas: Letkol ABC Terima Dako Rp8 M dari Swasta atas Perintah Kabasarnas

TNI memeriksa sebanyak 20 orang saksi terkait kasus dugaan suap Kabasarnas

Baca Selengkapnya
Resmi jadi Tersangka Suap, Kabasarnas Diduga Langgar Pasal Ini
Resmi jadi Tersangka Suap, Kabasarnas Diduga Langgar Pasal Ini

Kini, Kabasarnas pun langsung dilakukan penahanan Instalasi Tahanan Militer di Puspom TNI AU

Baca Selengkapnya
Mengenal ‘Uang Perahu’, Mahar Politik Dibutuhkan untuk Jadi Calon Wakil Rakyat
Mengenal ‘Uang Perahu’, Mahar Politik Dibutuhkan untuk Jadi Calon Wakil Rakyat

Ikhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.

Baca Selengkapnya
Transaksi Suap Kepala Basarnas Dilakukan di Mabes TNI
Transaksi Suap Kepala Basarnas Dilakukan di Mabes TNI

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi ditetapkan menjadi tersangka atas kasus suap pengadaan barang dan jasa sebesar Rp 88,3 miliar.

Baca Selengkapnya
Harvey Moeis dan Helena Lim Kecipratan Rp420 Miliar Hasil Korupsi Timah
Harvey Moeis dan Helena Lim Kecipratan Rp420 Miliar Hasil Korupsi Timah

Aliran uang itu semula dari mantan Kepala Dinas Pertambangan Dan Energi Prov Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya
Pejabat Bakti Kominfo Ngaku Terima Rp300 Juta dari Tersangka Buat Beli Kendaraan
Pejabat Bakti Kominfo Ngaku Terima Rp300 Juta dari Tersangka Buat Beli Kendaraan

Mirza menjelaskan soal ihwal uang Rp300 juta yang diterimanya dari Windi.

Baca Selengkapnya
KPK Sita Uang Tunai Rp12 Miliar Saat OTT Pejabat di Kalsel
KPK Sita Uang Tunai Rp12 Miliar Saat OTT Pejabat di Kalsel

Penyidik KPK telah menetapkan tujuh orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa terkait tiga proyek pembangunan di Kalsel.

Baca Selengkapnya
OTT Pejabat Basarnas Terkait Korupsi Pengadaan Alat Pendeteksi Korban Reruntuhan
OTT Pejabat Basarnas Terkait Korupsi Pengadaan Alat Pendeteksi Korban Reruntuhan

Adapun, alat bukti yang disita di antaranya sejumlah uang tunai.

Baca Selengkapnya
Daftar Kekayaan Menteri dan Wakil Menteri yang Baru Dilantik Hari Ini, Siapa Paling Tajir?
Daftar Kekayaan Menteri dan Wakil Menteri yang Baru Dilantik Hari Ini, Siapa Paling Tajir?

Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Software Asal Jerman SAP Diduga Suap Pejabat Indonesia
Perusahaan Software Asal Jerman SAP Diduga Suap Pejabat Indonesia

Departemen Kehakiman AS merilis laporan terbaru tentang dugaan skandal suap yang dilakukan perusahaan software asal Jerman, SAP.

Baca Selengkapnya