Sejumlah Santri di Bengkulu Dilarikan ke Rumah Sakit, Diduga Keracunan
Merdeka.com - Sebanyak 122 santri Pondok Pesantren Hidayatul Qomaryah, Kota Bengkulu, dilarikan ke rumah sakit. Mereka mendadak mengalami pusing dan muntah setelah menyantap nasi dan sambal telur di pesantren tersebut.
"Totalnya ada 122 orang santri, jadi mereka mengalami pusing dan muntah setelah memakan nasi campur sambal telur di pesantren itu pagi tadi," kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (14/8).
Sudarno mengatakan, ratusan santri tersebut sedang menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Apa yang terjadi pada tubuh karena nasi? Namun, peralihan ke beras membawa dampak besar, salah satunya adalah adaptasi tubuh masyarakat yang harus beralih dari mengolah karbohidrat kompleks menjadi nasi sebagai sumber energi.
-
Kenapa keracunan makanan bisa terjadi? Keracunan makanan bisa dialami karena sejumlah hal seperti: Campylobacter, bakteri yang ditemukan dalam makanan dan minuman yang terkontaminasi atau diproses secara tidak baik, Escherichia coli (E. coli), biasanya ditemukan pada sayuran mentah dan daging yang kurang matang, Listeria, yang dapat hadir pada daging irisan dan keju lembut, Norovirus, yang dapat Anda dapatkan dari kerang yang kurang matang, Salmonella, biasanya ditemukan pada unggas yang kurang matang dan telur mentah, Staphylococcus aureus, yang juga dapat menyebabkan infeksi staph.
-
Kenapa anak bisa muntah karena makanan? Konsumsi makanan yang tidak cocok atau reaksi alergi makanan bisa menjadi penyebab mual dan muntah pada anak.
-
Apa yang menyebabkan keracunan makanan dari beras mentah? Kontaminasi bakteri seperti Salmonella, E. coli, atau Staphylococcus aureus dapat menyebabkan keracunan makanan. Penyimpanan yang tidak tepat juga berkontribusi. Kandungan air beras yang tinggi dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Sebanyak 47 orang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Harapan dan Doa Kota Bengkulu, 18 orang dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu, 26 orang dibawa ke Rumah Sakit Gading Medika dan 36 orang sempat dibawa ke Puskesmas Padang Serai namun saat ini sedang menunggu rujukan.
Sudarno menambahkan, pihak kepolisian telah mengamankan lokasi kejadian dengan memasang garis polisi di pondok Pesantren Hidayatul Qomaryah, Jalan Suka Maju, Kelurahan Padang Serai, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu.
Selain itu, polisi juga telah mengambil keterangan dua orang saksi yang merupakan pengurus pondok pesantren tersebut untuk mendalami kronologis kejadian.
Polisi, kata Sudarno, juga mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan untuk diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Bengkulu.
"Kalau orang yang dimintai keterangan ya jelas sudah ada karena ini juga masih Pulbaket awal saja, nanti dari hasil pemeriksaan laboratoriumnya baru kelihatan penyebabnya apa, apakah ada kandungan yang menyebabkan keracunan atau tidak," papar Sudarno.
Sementara itu, Kepala Pondok Pesantren Hidayatul Qomariyah, KH Aly Sodik, mengatakan pihaknya belum mengetahui pasti penyebab 50 santrinya ini keracunan.
Namun ia mengakui jika tadi pagi sebanyak 350 santri yang diasuh di pondok pesantren tersebut sempat menyantap sarapan nasi dengan sambal telur.
"Kami belum dapat menyimpulkan penyebab pasti keracunan ini, tapi untuk santri kami yang keracunan sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis," kata dia.
Terpisah, Direktur Umum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hidayah dan Doa, Lista Cerliviera, membenarkan jika saat ini pihaknya sedang menangani sebanyak 47 orang santri yang diduga keracunan.
Saat dibawa ke rumah sakit, kata Lista, para santri tersebut mengeluhkan pusing, sakit perut dan muntah-muntah.
"Ya ada 47 santri dirujuk ke RSHD dan saat dirujuk mereka mengaku pusing dan muntah-muntah," demikian Lista. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca Selengkapnya13 Santriwati masih dirawat di Rumah Sakit Athaya Ujung Tanjung.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaAcara reses anggota DPRD dari PPP diduga menjadi pemicu keracunan ratusan warga. Mereka menyantap makanan yang disediakan sebelum sakit.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan sudah mengamankan sampel makanan nasi kuning utuh dan muntahan pasien.
Baca Selengkapnya