Sejumlah waduk di Jabar surut, ini strategi Gubernur Emil atasi kekeringan
Merdeka.com - Waduk di sejumlah wilayah di Jawa Barat menyusut hingga mengalami kekeringan dan masyarakat diminta untuk hemat menggunakan air.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku sudah mengamati kondisi dari udara. Ia menyebut ada banyak sungai kering, air di waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta turun hingga 8 meter, pun demikian di Jatigede di Kabupaten Sumedang.
"Saya monitor ada beberapa lokasi bekas kampungnya kelihatan lagi sungainya juga kering. Ini imbauan pertama tentunya kita harapkan warga berhemat air semaksimal mungkin," katanya saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (3/10/2018)).
-
Apa dampak musim kemarau di Jateng? Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
-
Apa dampak kemarau di Jateng? Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
-
Apa yang terjadi akibat dampak kemarau di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
-
Apa contoh masalah lingkungan di musim kemarau? Contoh permasalahan lingkungan hidup yang pertama adalah kekeringan. Kekeringan adalah fenomena yang sering terjadi ketika musim kemarau. Seringkali, di berbagai wilayah Indonesia mengalami kekeringan luar biasa yang dapat berakibat buruk.
-
Kenapa kekeringan terjadi di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali.
-
Apa dampak dari kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali. Dalam dua bulan terakhir, mereka kesulitan air bersih.
Penanggulangan sementara dilakukan dengan menginstruksikan PDAM memberikan program tanki air untuk wilayah yang kekurangan karena tidak ada suplai air bersih. Usaha lain adalah berkoordinasi dengan MUI untuk melaksanakan salat Istisqo pada hari Jumat ini.
"Urusan dunia kita carikan, urusan spiritual juga kita usahakan. Mudah-mudahan itu bisa memaksimalkan ikhtiar kita. Sambil saya juga akan mengecek ke BMKG tren ini apakah normal atau ada fenomena alam yang perlu kita waspadai di waktu mendatang," ucapnya.
Selama empat bulan terakhir, air di Waduk Jatigede surut. Hal itu dipengaruhi berkurangnya pasokan air dari hulu Sungai Cimanuk di Kabupaten Garut akibat kemarau. Saat ini, debit air yang mengalir hanya 40 ribu meter kubik per detik. Padahal, di musim hujan, debit air yang mengalir ke waduk ini bisa mencapai 400-600 meter kubik per detik.
Upaya pemulihan daerah aliran sungai (DAS) dan antisipasi kekeringan sudah direncanakan Pemerintah pusat dengan mengalokasikan anggaran sekitar Rp 280 miliar tahun 2017 untuk konservasi hulu Sungai Citarum dan Sungai Cimanuk. Hanya saja, perkembangannya belum tampak signifikan.
Waduk Jatigede saat ini merupakan sumber irigasi lahan pertanian di Indramayu, Majalengka, dan Cirebon yang mencapai 90.000 hektar. Indramayu, misalnya, merupakan kabupaten penghasil beras terbesar di Indonesia dengan 1,7 juta ton gabah setahun.
Waduk Jatigede membentang di lahan seluas 4.983 hektar. Waduk terbesar kedua di Indonesia ini, setelah Jatiluhur di Purwakarta, dibangun untuk mampu menampung air sebanyak 980 juta meter kubik.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jabar, Nana Nasuha Djuhri mengatakan Waduk Jatigede tetap mengeluarkan air yang dibagi ke jaringan Sindupraja dan Cipelang. Air untuk lahan pertanian pun masih tercukupi, meski debit yang dikeluarkan tidak maksimal.
Diakuinya, faktor surutnya debit air tidak hanya faktor musim kemarau, tetapi adanya perbaikan saluran. "Sampai tahun depan ga akan normal. Air masih ada di Jatigede tapi kapasitasnya masih turun," katanya saat dihubungi.
"Kondisi jaringan primer dan sekunder perlu diperbaiki. Kalau tidak begitu,(pengeluaran debit air) tidak akan optimal," lanjutnya.
Jaringan Cirentang saat ini dikelola Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung. Pihaknya mengklaim tetap berkoordinasi dan memantau pengeluaran air di Jatigede.
Perbaikan sedang dilakukan oleh BBWS dari pertengahan tahun 2017. Gangguan jaringan itu meliputi konstruksi maupun sedimentasi tinggi. Diprediksi, semua itu rampung pada pertengahan tahun depan.
Disinggung mengenai kemungkinan gangguan musim tanam lahan. Ia menegaskan, menurut perhitungan, pola tanam satu dan dua tidak akan mengalami gangguan. Kalau musim tanam tiga sesuai pola tanam harus disesuaikan dengan ketersediaan air dan kondisi saluran.
Saluran di Bendung Rentang, kalau ke kanan itu ke Sindupraja (yang mengairi kab Cirebon- indramayu). Ke kiri, saluran induk Cipelang (mengairi indramayau). Lebar sepuluh meter panjangnya puluhan kilometer," ucapnya.
"Perbaikan mungkin lebih dari satu tahun," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat musim kemarau seperti saat ini Waduk Jatiluhur surut hingga 10 meter.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta juga menyiapkan tangki-tangki air bersih
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaPemprov Jawa Barat mengalami krisis air bersih dan kekeringan di sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaPengerukan endapan lumpur ini dilakukan sebagai upaya untuk menambah daya tampung air, terutama ketika musim penghujan.
Baca SelengkapnyaGanjar telah menggulirkan sejumlah program untuk mengatasi masalah krisis air masyarakat.
Baca SelengkapnyaFenomena El Nino mulai membawa kekeringan di Kabupaten Bekasi. Sebanyak 3.618,5 hektare tanaman padi di wilayah itu terancam gagal tanam.
Baca SelengkapnyaIni merupakan tanda musim kemarau kering yang sudah diwanti-wanti oleh BMKG sejak lama.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI menetapkan waktu minimal banjir surut di wilayahnya kurang dari dua jam
Baca SelengkapnyaKetua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov agar segera mengevaluasi penanganan banjir
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.
Baca Selengkapnya