Sekap sekuriti, perampok satroni kantor PT Wilmar Benih Indonesia
Merdeka.com - Kantor PT Wilmar Benih Indonesia di Lau Dendang Pasar IV Timur, Medan Estate, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, disatroni kawanan perampok bersenjata, Kamis (12/3). Para pelaku membawa kabur uang tunai belasan juta rupiah, peralatan elektronik dan perhiasan dari sana.
Informasi dihimpun, perampokan itu terjadi Kamis (12/3) dinihari. Pelakunya lima orang laki-laki mengenakan sebo atau penutup wajah.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan polisi, pelaku diduga masuk dari pintu belakang kantor. Mereka juga diperkirakan kabur dari sana.
-
Siapa yang menyekap polisi? Tiga pelaku diamankan. AI, N dan S diduga pelaku percobaan pembunuhan terhadap anggota Pam Obvit Polda Metro Jaya, Bripka Topan Febriyanto.
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Bagaimana polisi disekap? 'Dalam prosesnya pada Rabu (18/10), AI menghubungi korban untuk menemui dirinya dengan menggunakan satu kendaraan. Alasannya untuk menemui rekan bisnis. Saat itu, pelaku telah menyiapkan tali ties, lakban hingga senjata tajam jenis badik untuk menyerang korban,' ungkap Kompol Mikael.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Bagaimana para perampok menutup makam? “Penutupan galian yang dilakukan perampok itu menarik dan tidak biasa. Beberapa batu ditempatkan di sana, dengan sebuah tengkorak serigala di atasnya.
Pelaku beraksi dengan cara menyergap petugas sekuriti kemudian menyekap mereka. Petugas bernama Lasiman dan Gustian diikat kedua kaki dan tangannya menggunakan lakban hitam.
"Ada penganiayaan terhadap salah satu korban. Dia dipukul di bagian wajah ketika mencoba melawan," kata Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Ronald Sipayung.
Setelah mengikat dan menyekap petugas sekuriti, pelaku membongkar brankas kantor menggunakan linggis. Mereka leluasa mengambil barang berharga dari kotak penyimpanan itu.
Data dari kepolisian, pelaku menggondol uang tunai sebesar Rp 19.500.000, 350 dolar Singapura, 2 unit kamera, 1 uit LCD Proyektor, 2 perangkat CCTV, 3 hub internet, serta perhiasan emas senilai Rp 35.000.000. Mereka meninggalkan kantor itu sekitar pukul 05.30 WIB.
Polisi melakukan penyelidikan terkait perampokan ini. "Kami sudah melakukan cek TKP dan inventarisasi. Kami masih melakukan pendalaman untuk menangkap para pelaku," pungkas Ronald. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat kejahatannya, para pelaku sudah ditahan setelah ditetapkan tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima pelaku perampokan di sebuah kantor kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada 11 Oktober 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaAwalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca SelengkapnyaKaki pelaku ditembak karena melawan saat ditangkap.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu tak Satpol PP menyurutkan mereka. Justru semakin menggencarkan penertiban.
Baca SelengkapnyaSelain melakukan penggeledahan, satu orang juga dibawa menggunakan mobil.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan ini dilakukan di tengah ramainya penyidikan kasus dugaan pemerasaan terhadap mantan Menteri Pertanian, Syarul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaPelaku lantas menyekap korban dan enam anak majikannya yang masih kecil.
Baca SelengkapnyaBikin kepala geleng-geleng, aksi pencurian dilakukan oleh dua orang pemulung di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa (4/7) lalu.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi 13 DPR RI, Willy Aditya
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu kemudian terekam kamera seluler dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca Selengkapnya