Sekelompok nelayan Sumut lihat pesawat jatuh di Selat Malaka
Merdeka.com - Sekelompok nelayan yang berasal dari desa Pangkalan Siata kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat Sumatera Utara, mengaku melihat sebuah pesawat jatuh di sekitar Selat Malaka. Diduga pesawat yang jatuh tersebut adalah Malaysia Airlines.
"Kami melihat pesawat yang jatuh di seputar Selat Malaka," kata salah seorang dari sekelompok nelayan, Hendra, di Pangkalan Susu, seperti dikutip dari Antara, Selasa (18/3).
Hendra menjelaskan bahwa pada awalnya mereka tidak mengetahui ada pesawat yang jatuh, namun setelah kembali ke darat usai melaut mereka baru mengetahui ada pesawat Malaysia yang hilang.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa kapal terlihat melayang? Sering kali, ilusi Fatamorgana menghasilkan gambar yang terbalik yang menampilkan penampakan aneh saat berada di laut.
Nelayan ini menjelaskan bahwa mereka pergi melaut Minggu (2/3) lalu berdasarkan surat izin melaut dari TNI Angkatan Laut dan berada di laut selama satu pekan.
Pada Minggu (9/3) sekitar pukul 11.00 WIB, mereka ada melihat sebuah pesawat berwarna putih melintas di mana pesawat tersebut berputar-putar semakin rendah. Saat putaran kedua, pesawat mengeluarkan asap di bagian kanan belakang dan terbang dalam kondisi miring ke kiri.
Sesaat kemudian pesawat semakin merendah dan hilang dari pandangan, dia menduga pesawat jatuh ke laut.
Mereka juga mencatat lokasi titik koordinat GPS tempat mereka melihat pesawat tersebut yang diduga jatuh yakni koordinat lima derajat titik 21 derajat titik 943 utara dan 98 titik 18 titik 613 EAST.
Hendra mengatakan dirinya tidak bisa mendatangi lokasi pesawat yang diduga jatuh itu karena ombak yang besar dan kondisi bahan bakar perahu yang tidak cukup.
"Jarak kami dengan pesawat diduga jatuh sekitar lima mil laut," kata Hendra.
Sementara lokasi pesawat jatuh menghilang diperkirakan berada di laut Idi Aceh Timur, Aceh. Para nelayan ini baru kembali ke daratan pada Kamis (13/3) dan baru mengetahui hilangnya pesawat Malaysia sehari setelah berada di daratan.
Mereka pun lalu dibawa warga di antaranya Hendra, Fadli, Agus dan Sahroni ke pos keamanan laut atau Kamla TNI Angkatan Laut yang berada di kecamatan Pangkalan Susu, untuk melaporkan apa yang mereka lihat.
Para nelayan ini juga sempat dihubungi oleh pejabat kedutaan Malaysia dan Kepala Polisi Diraja Malaysia, dan maskapai Malaysia Airlines, untuk meminta bukti otentik berupa foto atau video pesawat yang mereka lihat.
Menanggapi hal ini justru para nelayan ini mempertanyakan pihak Malaysia, nelayan tradisional mana yang membawa kamera jika sedang melaut mencari ikan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan menghadapi kendala saat mengevakuasi korban pesawat kargo Smart Aviation di Hutan Kaltara.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaHelikopter terjatuh di kawasan tebing di daerah Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Jumat (19/7) sekitar pukul 14.45 WITA.
Baca SelengkapnyaSepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.
Baca SelengkapnyaPara nelayan khawatir terjadi tabrakan dan tersesat karena kabut asap membuat jarak pandang sangat pendek.
Baca SelengkapnyaDua kapal pengangkut BBM tujuan Mentawai terdampar di Pantai Padang setelah terseret ombak dari kawasan Batang Harau.
Baca SelengkapnyaKapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaSementara terkait apakah ada korban jiwa atau tidak, belum mengetahui secara pasti karena masih dalam upaya proses penyelamatan.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca Selengkapnya