Sekelompok Remaja Bersenjata Celurit Rampas Ponsel ABG di Depok
Merdeka.com - Gerombolan remaja bermotor nekat melakukan pemerasan dengan mengancam menggunakan senjata tajam. Gerombolan ini menodong seorang remaja yang sedang nongkrong di dekat pintu tol Cisalak, Cimanggis Depok.
Ironisnya gerombolan ini masih berusia di bawah umur. Bahkan dua di antaranya adalah pelajar.
Mereka adalah KR (14), K (14) dan GS (16). KR adalah siswa kelas I SMP dan K kelas II. Sedangkan GS tidak bersekolah. "Dua pelaku diamankan di Cisalak dan satu di Curug Kecamatan Cimanggis," kata Kasubbag Humas Polresta Depok AKP Firdaus, Jumat (11/1).
-
Kenapa muda-mudi terjaring razia? Petugas juga memergoki pemuda bersama 2 orang wanita dalam satu kamar.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa yang dicuri oleh pemuda tersebut? Dikutip dari akun Instagram @polresbantuldiy, TH melancarkan aksinya pada dini hari dengan mencuri ayam jago berjenis 'white king' milik korban.
-
Dimana lokasi penangkapan para pelajar? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa ratusan pelajar itu ditangkap? 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
Kejadian bermula ketika G (12) sedang nongkrong di Jalan H Kantong. Lalu ketiga pelaku datang dan meminta HP korban. Korban takut karena diancam menggunakan celurit. "Korban pun menyerahkan HP-nya," tambahnya.
Kemudian ketiga pelaku melarikan diri. Korban kemudian mengadu pada temannya yaitu KN (16). Kemudian korban dan temannya menghampiri pelaku karena teman korban mengenal pelaku. Kemudian terjadi perbincangan di antara mereka.
"Ketika korban bertanya tapi pelaku tidak mengaku," ungkapnya.
Kebetulan petugas sedang melakukan patroli dan melihat ada kerumunan. Ketika dihampiri, korban pun menceritakan kejadian yang menimpanya.
"Korban dan pihak diduga para pelaku langsung diamankan ke Polsek Cimanggis, setelah masing-masing dilakukan interogasi para pelaku tersebut mengakui perbuatannya. Dari jumlah 12 remaja hanya tiga orang di luar sepengetahuan temannya melakukan perbuatan tersebut," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa GS berperan mengacam korban dengan sebilah celurit dan meminta ponsel. KR yan menyimpan ponsel hasil rampasan. Sedangkan K yang memiliki ide perampasan.
"Ketiganya sudah kami amankan beserta barang bukti," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Parah! Dua pelaku begal di Cikarang Barat mengaku baru lulus SD. Pengakuan keduanya terungkap usai diamankan warga setelah melancarkan aksi perampasan.
Baca SelengkapnyaKelimanya merupakan warga Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaPemuda ini malamnya gagah perkasa. Saat ditemui anggota polri, dia langsung berubah jadi Ultramen.
Baca SelengkapnyaDua remaja tersebut mengaku hendak menjual 'peralatan tempur' seharga Rp450 ribu.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan sepeda motor dan barang bukti berupa 1 buah celurit dan penggaris besi.
Baca SelengkapnyaSejauh ini motif tawuran diduga akibat saling ejek di media sosial.
Baca SelengkapnyaSalah satu pelajar bahkan diamankan polisi saat bersembunyi di Cikarang, Bekasi.
Baca SelengkapnyaTiga pemuda ditetapkan sebagai tersangka kasus teror penembakan di sejumlah jalan tol dan kampus Unesa, Surabaya. Dua di antara masih berstatus mahasiswa.
Baca Selengkapnya11 Remaja yang rata-rata masih di bawah umur diamankan saat keliling.
Baca SelengkapnyaKedua ABG itu ditangkap saat polisi menggelar patroli.
Baca SelengkapnyaMereka terjaring operasi saat tim Reskrim Polsek melakukan observasi kewilayahan
Baca SelengkapnyaTiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca Selengkapnya