Sekeluarga di Sukabumi keracunan usai santap ceker ayam
Merdeka.com - Satu keluarga di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi, karena diduga keracunan ceker ayam yang baru saja disantap.
Keracunan tersebut dialami seorang ibu yakni Mariah (65) dan kedua anaknya masing-masing Karmilah (13) dan Risnawati (23). Ketiga warga Kampung Gurungrang, RT 01 RW 06, Desa Neglasari masih terbaring lemas di ruang rawat inap RSUD Sekarwangi.
"Kondisi mereka sudah mulai membaik, tetapi tubuhnya masih lemas yang diduga karena menyantap ceker ayam yang dimasak keluarga itu," kata Humas RSUD Sekarwangi, Ramdansyah kepada wartawan, Kamis (1/5).
-
Bagaimana korban keracunan dirawat? Para korban keracunan massal tersebut saat ini sudah menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit seperti Rumah Sakit Mitra Kasih, Rumah Sakit Cibabat, Rumah Sakit Mal, Rumah Sakit Kasih Bunda, dan juga ke RSHS Bandung.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Di mana keracunan terjadi? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Kapan keracunan terjadi? Keracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Menurut Ramdan, walaupun awalnya mereka sempat muntah-muntah saat datang ke rumah sakit, tetapi setelah diberikan perawatan intensif dari petugas medis, saat ini kondisinya sudah berangsur pulih.
Selain itu, perkara dugaan keracunan ini pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi untuk mencari tahu apa penyebab terjadinya keracunan ini, apakah karena ceker ayam yang tidak higienis atau sudah kedaluwarsa (tidak layak konsumsi).
Untuk kedua anak dari Mariah kondisinya sudah lebih baik dibandingkan dengan ibunya, tetapi ketiganya sudah bisa diajak komunikasi.
Untuk mengungkap penyebab keracunan ini, pihak Dinkes sudah mengambil sampel makanan yang mereka makan itu, karena informasinya selain ketiga korban ada lima orang lainnya yang masih satu keluarga menyantap ceker ayam itu, tetapi kelima orang itu tidak mengalami keracunan.
Sementara, Karmilah mengatakan dirinya menyantap bersama tujuh anggota keluarganya dengan dimasak sendiri, namun setelah menyantap ceker ayam itu, dia, ibu dan adiknya merasa pusing, mual dan sempat muntah-muntah.
"Kami awalnya mengira hanya pusing biasa saja, tetapi setelah makan obat tidak kunjung pulih bahkan tambah pusing dan mual. Tapi untuk sekarang kondisi kami sudah mulai membaik walaupun masih lemas," katanya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaBerawal dari memanasi sayur, satu keluarga ini jadi korban elpiji meledak.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data, ada 364 warga mengalami keracunan usai menyantap nasi boks saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaSuami sekaligus ayah korban, Steven Berhitu mengatakan ia sedang berada di rumah bersama istri dan kedua putrinya sekira pukul 08.30 WIT.
Baca Selengkapnya