Sekeluarga Tenggelam di Pantai Palabuhanratu
Merdeka.com - Satu keluarga yang terdiri atas tiga orang tenggelam di Pantai Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tepatnya di Pantai Kebonkalapa Citepus. Peristiwa tersebut mengakibatkan satu korban hilang.
Ketiga korban diketahui bernama Enar Sunardi (41), Putri Rahayu (13) dan Dias Sandriah (12) yang seluruhnya merupakan warga Kampung Sukajadi, RT 04/10, Desa/Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Dari tiga korban, dua di antaranya berhasil diselamatkan, yakni Enar dan Putri, sedangkan Dias sampai saat ini belum ditemukan.
"Dua korban selamat sudah dievakuasi, namun satu di antaranya, yakni Putri mengalami sesak napas diduga akibat terlalu banyak minum air laut dan saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Palabuhanratu, sementara Dias masih dalam pencarian," kata Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri di Sukabumi, Minggu (19/9).
-
Kapan kejadian wisatawan terseret arus di Parangtritis? Keesokan harinya pukul 09.30 WIB, kelima korban bersama-sama bermain air di Pantai Parangtritis, tepatnya di depan hotel.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Kenapa berenang di Pantai Buyutan dilarang? Dilansir dari Liputan6.com, ombak di Pantai Buyutan terkenal cukup besar. Oleh karena itu wisatawan dilarang keras berenang di sana.
Informasi yang dihimpun, sebelum terjadi peristiwa tersebut ketiga korban melakukan aktivitas di pantai yang berada di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu. Sebenarnya, petugas penjaga pantai sudah memasang rambu agar tidak berenang karena arus dan ombak cukup tinggi.
Putri yang diduga terlalu asyik bermain air laut, tiba-tiba datang ombak tinggi dan langsung menghantam tubuhnya sekaligus menyeretnya ke tengah laut. Dias dan Enar yang merupakan bapak dan anak ini secara spontan memberikan pertolongan kepada Putri yang berteriak meminta bantuan.
Bapak dan anak ini berhasil menyelamatkan Putri, namun nahas bagi Dias, usai menyelamatkan keluarganya dirinya malah hilang tenggelam yang sampai Minggu malam belum diketahui nasibnya.
Pedagang keliling yang kebetulan berada di lokasi, melihat adanya wisatawan tenggelam langsung meminta bantuan petugas penjaga pantai dan tidak lama personel tim SAR gabungan tiba di lokasi untuk melakukan pencarian.
Putri yang hampir tidak sadarkan diri dievakuasi ke darat oleh penjaga pantai dan langsung dilarikan ke RSUD Palabuhanratu karena mengalami sesak napas dan hingga kini masih trauma atas peristiwa yang baru menimpa diri dan keluarganya itu.
"Awalnya saya lihat ada seorang anak perempuan nyaris tenggelam yang sedang dibantu dua orang lelaki, satu anak-anak dan satu lagi orang dewasa yang informasinya merupakan bapak dan anak. Setelah anak perempuan berhasil diselamatkan, anak lelaki yang awalnya membantu malah hilang tenggelam," kata Ade pedagang keliling yang menjadi saksi kecelakaan laut tersebut. Seperti diberitakan Antara.
Sementara, Kasat Polair Polres Sukabumi AKP Tri Andri Affandi mengatakan kondisi hari yang sudah beranjak malam dan arus gelombang serta arus mulai meninggi, sehingga pencarian ditunda.
Tapi, tim SAR gabungan masih bersiaga di sekitar lokasi kejadian untuk memantau kondisi laut yang tidak menutup kemungkinan tubuh korban naik ke permukaan sehingga bisa langsung dievakuasi.
"Ciri-ciri korban berkulit sawo matang, rambut cepak dan saat kejadian menggunakan kaus dan celana berwarna abu-abu," katanya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tua syok saat tahu dua anak sudah mengapung satu lagi hilang
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga terseret air hingga ke palung pasir sehingga sulit diselamatkan
Baca SelengkapnyaSejumlah anak masih nekat berenang di area tanggul raksasa di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta.
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaDalam unggahannya, personel Tim SAR ini menjelaskan beberapa hal yang perlu diketahui saat bermain ke pantai Parangtritis
Baca SelengkapnyaCuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 14 remaja memilih melompat ke Sungai Cisanggarung Losari, Brebes untuk menghindari tawuran.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut terjadi setelah panitia perlombaan layar menginstruksikan para atlet untuk merapat kembali ke pantai lantaran cuaca yang tidak mendukung.
Baca SelengkapnyaWalaupun ombaknya kecil, namun di daerah itu arus balik ke pantainya cukup kencang.
Baca SelengkapnyaKorban saat berenang di Pantai Ciantir tiba-tiba terseret ombak besar hingga ke tengah laut
Baca SelengkapnyaKetiganya bocah berusia 10 tahun, 6 tahun dan 4 tahun
Baca Selengkapnya