Sekjen PBB tunjuk jenderal TNI jadi komandan pasukan di Sahara
Merdeka.com - Mantan Komandan Pusat Misi Pemelihara Perdamaian (PMPP) Indonesia, Mayor Jenderal Imam Edy Mulyono, ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon sebagai komandan pasukan PBB di Sahara Barat.
Hal itu diungkapkan Wakil Tetap RI untuk PBB, Duta Besar Desra Percaya, usai menerima salinan surat Sekjen PBB kepada Presiden Dewan Keamanan PBB, Dubes Maria Cristina Perceval dari Argentina.
Secara resmi, Mayjen Imam Edy Mulyono ditetapkan Ban Ki-moon sebagai Force Commander (FC) pada misi PBB di Sahara Barat, yaitu United Nations Mission for the Referendum in Western Sahara (MINURSO).
-
Siapa yang memimpin misi TNI? Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
-
Siapa yang terlibat dalam misi ini? 'Apabila kita menemukan kehidupan sejauh ini dari Matahari, itu akan menunjukkan bahwa kehidupan dapat berasal dari tempat lain selain Bumi,' ujar Mark Fox-Powell, seorang mikrobiolog planet dari Open University.
-
Siapa saja yang terlibat dalam misi? Dilansir dari Indonesia.go.id, misi berisiko tinggi itu tak hanya melibatkan para prajurit Indonesia, namun juga prajurit dari delapan negara lain yaitu Mesir, Uni Emirat Arab, Belanda, Jerman, Belgia, Inggris, dan Prancis yang dipimpin oleh para prajurit dari Yordania.
-
Apa usaha yang dijalankan Edi Mulyono? Pensiun dari institusi Polri tak lantas membuat Edi Mulyono bersantai di masa tua. Warga Kelurahan Batuceper, Kota Tangerang ini justru memilih berjualan roti di depan rumahnya sembari mengisi waktu.
-
Siapa yang memimpin misi beli senjata? Kolonel Ahmad Yani memimpin delegasi Angkatan Darat ke negara-negara di Eropa Timur.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
Imam Mulyono akan menggantikan Mayjen Abdul Hafiz (Bangladesh) dan memimpin sekitar 236 personel PBB yang terdiri atas komponen militer dan polisi yang berasal dari setidaknya 33 negara selama tiga tahun.
"Penunjukan Mayjen Imam Edy Mulyono ini didukung penuh dan disambut baik oleh seluruh anggota Dewan Keamanan PBB, dan Pemerintah Maroko selaku host country MINURSO," kata Dubes Desra.
"Ini merefleksikan kepercayaan tinggi PBB atas peran dan kontribusi penting Indonesia sebagai salah satu Negara Penyumbang Pasukan utama pada berbagai misi Perdamaian PBB." "Peran, kontribusi dan kinerja pasukan Indonesia, Kontingen Garuda, di tujuh misi PKO PBB, yaitu UNIFIL, MINUSTAH, UNAMID, UNMISS, UNMIL, MONUSCO, dan UNISFA, sangat dihargai oleh dunia internasional, pemerintah dan masyarakat setempat," tambahnya.
MINURSO merupakan misi Pasukan Perdamaian PBB yang dibentuk berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB 690 tahun 1991.
Pembentukan misi di Sahara Barat itu sejalan dengan kesepakatan antara Pemerintah Maroko dan kelompok Frente Popular para la Liberacien de Saguia el-Hamra y de Rio de Oro (Frente POLISARIO), yang dicapai pada tanggal 30 Agustus 1988.
MINURSO dimandatkan untuk menjalankan sejumlah tugas, di antaranya mengawasi gencatan senjata, memeriksa penurunan jumlah pasukan Maroko di wilayah Sahara Barat serta melakukan dan memastikan terselenggaranya referendum yang bebas dan adil dalam penentuan nasib rakyat di wilayah itu.
Mayjen Imam Edi Mulyono merupakan Pejabat Tinggi TNI ketiga dari Indonesia yang mendapatkan kepercayaan menduduki jabatan strategis pada pasukan penjaga permdaian PBB.
Pada tahun 1976-1978, Mayjen Rais Abin menduduki posisi 'Force Commander' pada UN Emergency Force (UNEF), Mesir, dan Brigjen Susilo Bambang Yudhono, yang sekarang merupakan Presiden RI, menjabat sebagai Chief Military Observer pada misi United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja and Western Sirmium (UNTAES), Kroasia (1995-1996).
Mayjen Mulyono sebelumnya menjabat Komandan Pusat Misi Pemelihara Perdamaian (PMPP) TNI (2011-2013) dan juga terlibat dalam sejumlah operasi Misi Perdamaian PBB, diantaranya sebagai Observer Militer pada Misi PBB UNOMIG (United Nations Observer Mission in Georgia).
Mayjen Mulyono memperoleh gelar Master dari Nanyang Technological School di Singapura dan merupakan alumni United Nations Senior Mission Leader Course di Mako PMPP TNI, Sentul, Jawa Barat. (ant) (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum menjadi juru gedor Timnas AMIN, Edy Rahmayadi diketahui bukan orang baru di kancah politik nasional.
Baca SelengkapnyaRetno merupakan Menteri Luar Negeri RI periode 2014—2024.
Baca SelengkapnyaBantuan yang menjadi wujud solidaritas Indonesia ini diharapkan dapat meringankan beban warga di ketiga negara yang dilanda konflik tersebut.
Baca SelengkapnyaSosok perwira anak eks komandan pasukan elite TNI AL yang diberangkatkan ke Lebanon jalankan misi perdamaian.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyerahkan risalah serah terima jabatan Kasad ke Jenderal Maruli.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 1989 Polri telah mengirimkan 3.984 personel pada 21 misi di 19 negara.
Baca SelengkapnyaDia ditugaskan secara khusus ke Afrika Tengah dengan sederet misi menarik.
Baca SelengkapnyaPengangkatan Kasad baru tidak perlu dilakukan uji kelayakan dan kepatutan di DPR.
Baca SelengkapnyaPotret Letjen (Purn) Edy Rahmayadi pakaian ikat kepada untuk sambut seorang jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaDiikuti 140 personel Polri dengan rincian 116 Polki (Polisi Laki) dan 24 Polwan (Polisi Wanita).
Baca SelengkapnyaMayjen Hasan merupakan perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang besar Komando Pasukan Khusus atau Kopassus.
Baca SelengkapnyaTNI AD sudah memiliki alutsista dan Kapal Rumah Sakit yang lengkap dan bagus.
Baca Selengkapnya