Sekjen PPP duga penyiraman air keras ke Novel bagian pengalihan isu
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengimbau semua pihak untuk tidak berspekulasi dengan mengaitkan penyiraman air keras kepada penyidik KPK, Novel Baswedan dengan korupsi megaproyek e-KTP atau kasus lainnya. Hal ini karena dugaan upaya balas dendam dari tersangka atau terdakwa korupsi belum terbukti.
"Balas dendam dari para tersangka, terdakwa atau terpidana kasus korupsi di KPK hanya satu kemungkinan," kata Arsul saat dihubungi, Selasa (11/4).
Menurutnya, muncul kemungkinan lain atas aksi teror dan intimidasi terhadap Novel. Salah satunya, dugaan pengalihan isu kasus-kasus yang tengah ramai diperbincangkan publik.
-
Apa yang menarik perhatian netizen? Meskipun jadwal kerjanya padat, Emil tetap menunjukkan sikap yang sangat lembut kepada Arumi, sehingga sering menarik perhatian netizen.
-
Apa yang mencuri perhatian netizen? Netizen terpesona oleh wajah Aisyah yang tampak awet muda dan sangat cantik.
-
Siapa yang dituduh sebagai orang ketiga? Ia menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk menyalahkan Salshabilla Adriani, seorang artis muda lainnya, yang disebut-sebut sebagai orang ketiga dalam hubungan mereka.
"Adanya pihak ketiga yang sengaja ingin menciptakan kekisruhan baru di masyarakat dengan mengambil Novel sebagai poin masuknya atau bahkan bisa jadi ini upaya pengalihan atensi dan berita atas isu-isu lain yang lagi jadi trending topic," pungkasnya.
Sebelumnya, Penyidik KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal usai menunaikan salat Subuh di kawasan Kelapa Gading. Kini, Novel sedang menjalani perawatan di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah membenarkan peristiwa tersebut.
"Kami mendapatkan informasi tersebut dari pihak keluarga. Sedang dirawat intensif di RS," ujar Febri saat dihubungi merdeka.com, Selasa (11/4).
Dia mengatakan pihak KPK sedang menuju ke rumah sakit untuk melihat kondisi Novel.
"Tim KPK sedang menuju lokasi," tutup Febri.
Seperti diketahui, Novel sedang menangani kasus mega korupsi e-KTP senilai triliunan. Di kasus ini, sejumlah nama besar disebut-sebut terlibat seperti Setya Novanto, Anas Urbaningrum, Ganjar Pranowo, Andi Narogong, Gamawan Fauzi dan lainnya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia pun meminta kepada pihak terkait, baik Bawaslu, DKPP, Kepolisian agar menangkal tiga skenario melawan hukum ini.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia istilah ini mulai populer setelah pemilu tahun 2019.
Baca SelengkapnyaAda juga upaya membenturkan aparat Polri dan TNI dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSeorang caleg dan beberapa orang lainnya menyalakan petasan di lingkungan masjid hingga membongkar jalan warga viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBuzzer sering dikaitkan dengan orang yang membuat pencitraan.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin meminta masyarakat berhati-hati, dan selalu menyaring setiap informasi yang diterima saat Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya