Sekjen PPP sebut Hizbut Tahrir seharusnya dikenakan pasal makar
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mendukung pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) nomor 2 tahun 2017 tentang perubahan atas UU nomor 17 tahun 2013 tentang organisasi kemasyarakatan.
Lewat Perppu tersebut, Arsul mengatakan pemerintah dapat cepat dalam membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dianggap anti-Pancasila.
Menurut Arsul, keberadaan HTI di Indonesia sangat berbahaya. Bahkan, dia menyebutkan HTI lebih layak disangkakan dengan kasus makar oleh kepolisian ketimbang menangkap Sri Bintang Pamungkas maupun pihak lainnya.
-
Siapa pendiri PPPI? Beberapa nama besar yang pada saat itu masih menjadi mahasiswa di balik berdirinya PPPI ada Raden Tumenggung, Soegondo Djojopoespito, Abdullah Sigit, Suwiryo, Suryono, Susalit, Goenarso, dan lain sebagainya.
-
Bagaimana Arsul memperkuat PPP di Komisi II? “Pimpinan Fraksi PPP memandang saya perlu untuk memperkuat suara dan sudut-sudut pandang PPP di Komisi II, makanya saya ditugaskan di Komisi II untuk masa-masa sidang ke depan ini,“ jelas Arsul.
-
Apa yang diharapkan PPP dari Arsul Sani? 'Ada cerita-cerita yang sampai ke saya, bahwa Arsul nanti akan membantu PPP. Sekali lagi saya sampaikan, tidak mungkin hal itu terjadi.
-
Apa yang di dukung PPP? PPP resmi memberikan dukungan kepada pasangan Khofifah-Emil untuk maju kembali sebagai cagub-cawagub di Pilkada Jawa Timur 2024.
-
Apa tujuan PPPI? Para anggota didik akan dibina untuk menjadi pemimpin bangsanya demi mencapai negara yang berdaulat penuh.
-
Kenapa PPPI didirikan? Latar Belakang lahirnya perhimpunan ini karena para kaum muda dianggap mampu menjadi kekuatan besar apabila bersatu dalam melawan pemerintah kolonial Belanda.
"Saya udah liat video-videonya (HTI) dari 2013, bahkan menurut saya ketimbang kasus makar yang Sri Bintang cs itu, yang video (HTI) tahun 2013 di Senayan itu menurut saya lebih pas untuk dimakarkan," kata Arsul di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (12/7).
Arsul menambahkan, dalam video yang disaksikan olehnya, HTI sering melontarkan kata 'kafir' terhadap seseorang. Dalam video pula, HTI terang-terangan ingin menegakkan sistem khilafah di Indonesia.
"Kalau itu di buku ditulis tidak masalah, tapi ketika di kumpulan orang, di ribuan orang, menurut saya itu lebih eksplisit," ujarnya.
Arsul mengatakan siapa pun yang tinggal di Indonesia harus mengikuti sistem yang ada dengan menghormati Pancasila sebagai dasar negara. Maka apabila, ada pihak yang tak menerima Pancasila apalagi berniat mengganti dasar negara, pemerintah memang layak mengambil sikap.
Arsul menilai terkait pembubaran ormas dalam UU Ormas, para pembentuk UU itu sebenarnya menggunakan logika terbalik. Dia menjelaskan, pemerintah sebagai pemberi keabsahan suatu organisasi punya hak untuk mencabut keabsahan.
Baru kemudian organisasi yang dicabut keabsahannya itulah yang harus mendatangi pengadilan jika merasa tidak melanggar syarat apapun.
"Ketika kemudian syarat-syarat keabsahan tidak terpenuhi karena suatu keadaan, ketika akan membatalkan keabsahan kok pemerintah yang minta izin ke pengadilan? Harusnya pemerintah boleh cabut dulu, pihak yang merasa dicabut itulah yang kemudian pengadilan," ujarnya.
Sementara itu, Arsul mengatakan partai politik pendukung pemerintah kompak mendukung diterbitkannya Perppu tersebut.
"Memang di kalangan koalisi partai pendukung pemerintahan itu sudah sepakat untuk mendukung Perppu ya. Karena kita punya kesadaran yang sama," ujarnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PSI menyesalkan sikap PDIP yang menolak kebijakan kenaikan PPN 12 persen.
Baca SelengkapnyaWaketum PPP Arsul Sani angkat suara terkait Bacapres Ganjar Pranowo muncul di tayangan azan
Baca SelengkapnyaArsul sudah sejak lama berkomunikasi dengan Plt Ketua Umum Muhamad Mardiono.
Baca SelengkapnyaCak Imin menegaskan, terdapat hak konstitusi yang berbeda untuk partai politik maupun organisasi kemasyarakatan.
Baca SelengkapnyaAgenda pengucapan sumpah hakim konstitusi rencana akan dilangsungkan pukul 10.00 WIB.
Baca SelengkapnyaMardiono mengatakan, partai meminta pergantian kursi Wamenag agar meningkatkan kerja kadernya di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaMK bakal menggelar Rapat Permusyawakaratan Hakim untuk membahas posisi Arsul Sani.
Baca SelengkapnyaJazilul memastikan jika PKB disebutnya sebagai alat perjuangan politik warga Nahdliyin yang disebutnya hari ini namanya semakin besar.
Baca SelengkapnyaPPP hanya meraih 3,87 persen suara dalam pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMardiono semakin gencar melakukan safari politiknya ke berbagai daerah.
Baca SelengkapnyaUntuk menjaga marwah dan etika di MK, Arsul akan patuh pada aturan yang selama ini berlaku
Baca SelengkapnyaUsulan ini bila tetapkan, bisa diterapkan pada penyelenggaraan Muktamar PPP mendatang.
Baca Selengkapnya