Sekolah dan Rumah Warga Rusak Akibat Pergerakan Tanah di Tasikmalaya
Merdeka.com - Sebuah bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Babakan Jeruk, Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya diketahui roboh akibat bencana pergerakan tanah. Ada tiga ruang kelas dan satu ruang perpustakaan yang roboh akibat kejadian tersebut.
Kepala SDN Babakan Jeruk, Yani Maryani menyebut bahwa roboh bangunan sekolahnya itu terjadi pada Selasa (9/2) pagi kemarin.
"Diduga robohnya sekolah karena pergerakan tanah. Memang Kamis (pekan lalu) sudah retak-retak. Pagar juga ambruk," sebutnya, Kamis (11/2).
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Bagaimana PT Timah mengalami kerugian? 'Penurunan produksi, harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply,' sambung Virsal. Virsal mencatat ada sejumlah negara yang produksinya mengalami peningkatan. Salah satu yang disebut Malaysia karena produksinya mampu bertambah sepanjang 2023 lalu.
-
Kenapa kerugian negara dibebankan ke PT Timah? 'Sehingga kewajiban ini melekat ada di PT Timah,' ujar Febri di Jakarta, Kamis, (30/5).
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
-
Apa kerugian banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Saat sejumlah bangunan mengalami keretakan, para guru sempat mengevakuasi barang-barang yang ada di dalamnya sehingga bisa diselamatkan sebelum roboh beberapa hari setelahnya.
Meski barang sudah diselamatkan dan tidak ada korban jiwa juga luka dalam peristiwa itu, kerugiannya mencapai Rp1 miliar.
“Saat ini, robohnya bangunan tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar karena prosesnya masih daring dan luring. Tapi kalau nanti kegiatan tatap muka diberlakukan, kami bingung karena sisa ruangan yang ada tidak mungkin bisa digunakan. Mungkin nanti akan gunakan madrasah dulu. Kita belum tahu, tapi kita maunya bagunan sekolah dipindahkan," jelasnya.
©2021 Merdeka.com/Mochammad IqbalSelain merobohkan bangunan sekolah, bencana pergerakan tanah di Desa Singajaya itu juga merusak sejumlah rumah warga. Kepala Desa Singajaya, Daden Alek Solihin mengatakan bahwa ada tujuh rumah warga yang terdampak, empat diantaranya rusak berat.
Warga yang tinggal di empat rumah tersebut sudah dievakuasi ke rumah yang aman. "Kalau masih terus, kita tempatkan ke madrasah. Kalau tidak cukup, kita siapkan tenda," kata Daden.
Selain merusak bangunan sekolah dan rumah, Daden mengungkapkan bahwa pergerakan tanah di wilayahnya merusak jalan dan sawah warga. Ia pun cukup khawatir bencana it uterus meluas. Untuk mengantisipasi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin menyebut bahwa setidaknya ada 30 jiwa dari tujuh rumah yang terdampak akibat bencana pergerakan tanah.
“Warga yang terdampak sudah dievakuasi ke tempat aman untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan. Saya sudah bicara dengan muspida, kita sarankan hari ini disiapkan tanah untuk relokasi," sebutnya.
Bencana pergerakan tanah di Kabupaten Tasikmalaya, rupanya tidak hanya terjadi di Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong saja. Kejadian serupa juga terjadi di Desa Bojongsari, Kecamatan Gunung Tanjung. Disana puluhan rumah rusak.
Kepala Desa Bojongsari, Ubad Badruzaman mengatakan bahwa saat ini pergerakan tanah masih terjadi. Kondisi tersebut menyebabkan masyarakat khawatir bencana tersebut bisa menjadikan rumah ambruk.
“Malam hari, warga yang rumahnya sudah rusak berat akibat pergerakan tanah yang terjadi, memilih mengungsi. Kemarin juga sudah ada tenda dari dinas sosial. Setidaknya ada 30 rumah yang rusak akibat pergerakan tanah. Kalau rumah yang terdampak lebih banyak lagi,” katanya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangunan yang rusak adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bungbulang 5. Lokasi sekolah yang rusak berada di Desa Bungbulang.
Baca SelengkapnyaDi Garut, bangunan di kawasan Pasirwangi paling banyak kerusakan yakni 167 unit.
Baca SelengkapnyaGempa Batang Berdampak sampai Pekalongan Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaBPBD Jabar juga mencatat jumlah korban luka-luka sebanyak 82 orang.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang mengalami kerusakan parah adalah SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung. Salah satu siswa bahkan menjadi korban.
Baca SelengkapnyaPetugas Damkar selama satu jam berjibaku memadamkan api
Baca SelengkapnyaRumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaSebanyak 700 unit rumah warga mengalami kerusakan usai gempa melanda wilayah Kabupaten Bandung pada pukul 09.41 WIB.
Baca SelengkapnyaKebakaran diketahui berasal dari salah satu bangunan kedai kopi di Pos Bloc atau tepatnya di area dapur kedai. Api diduga berawal dari korsleting listrik.
Baca SelengkapnyaBangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaDi Garut, getaran gempa memang sangat terasa kencang dan lama.
Baca SelengkapnyaBasuki meninjau lokasi terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Rabu (3/1) malam.
Baca Selengkapnya