Sekolah dipalang pemilik lahan, siswa SMP & SMA di Merauke terlantar
Merdeka.com - Sekitar lima puluh lebih pelajar berkebutuhan khusus tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar selama tiga hari akibat SMP dan SMA Luar Biasa yang menjadi tempat belajar bagi mereka dipalang. Dua sekolah yang terletak di Jalan Mawari, Kabupaten Merauke, itu dipalang sejak dua hari lalu oleh pemilik hak ulayat (wilayah).
"Kalau untuk SMA LB itu kurang lebih sekitar 20-an orang. Sementara SMP LB sekitar 30 orang. Hanya jurusannya yang beda-beda," kata Kepala Bidang SMP dan SMA, Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke Donatus Pagamuye di Merauke, Rabu (20/7).
Donatus mengatakan, Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke masih menunggu laporan dari pihak sekolah mengenai kasus tersebut secara tertulis. "Sampai hari ini kita belum dapat, walau secara lisan sudah ada," kata dia.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Kapan surat izin sekolah dibuat? Surat izin sekolah adalah surat yang dibuat oleh siswa, orang tua, atau wali untuk memberitahukan kepada pihak sekolah bahwa siswa yang bersangkutan tidak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar pada waktu tertentu.
-
Apa yang muncul di halaman sekolah setelah gempa? Lebih dari satu sumber mata air tampak muncul dari sela-sela lantai paving.
-
Dimana sekolah Melani berada? Melani Kum, seorang siswi SMPN Tsinga juga punya cerita.
-
Kapan sekolah dalang Mangkunegaran didirikan? Sekolah dalang Keraton Mangkunegaran didirikan pada 17 Januari 1950.
-
Siapa yang mendirikan sekolah dalang Mangkunegaran? Sekolah dalang Keraton Mangkunegaran didirikan pada 17 Januari 1950.
Menurut Donatus, belum ada pertemuan menyangkut masalah itu karena kepala dinas pendidikan dan pengajaran masih berada di luar daerah dan diharapkan dalam waktu dekat segera dibicarakan agar siswa dan siswi berkebutuhan khusus di sana kembali belajar seperti biasa.
"Sebenarnya pembicaraan soal status tanah ini sudah dilakukan beberapa kali, namun masih perlu dibicarakan lagi karena menurut saya pembicaraan sebelumnya belum final," ujar dia seperti diberitakan Antara.
Informasi diperolah Donatus, lokasi yang didirikan dua sekolah itu diklaim oleh tiga orang berbeda. Namun dalam pertemuan yang dilakukan nanti akan diselidiki siapa pemilik sah lahan yang kini dimanfaatkan itu.
"Banyak orang memiliki perasaan bahwa mereka yang berhak atas tanah itu dan persoalan ini pernah terjadi tahun 2013 bahkan kita duduk sudah sampai ke tingkat lembaga musyawarah adat, namun masih menjadi masalah," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak ahli waris tetap akan menutup sekolah hingga Pemkot Makassar mengganti rugi lahan tersebut
Baca SelengkapnyaPenutupan SD Inpres Pajjaiang dilakukan hingga tiga hari karena menunggu hasil perundingan antar ahli waris.
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaPara guru, siswa, hingga wali murid tak kuasa menahan haru bahagia saat SMK Prapanca 2 Surabaya kembali dibuka.
Baca SelengkapnyaBangunan lapuk, dindingnya terkelupas dimana-mana, atapnya bocor
Baca SelengkapnyaWali Kota Danny Pomanto mengaku Pemkot Makassar mempunyai novum atau bukti baru yang sudah diajukan melalui peninjauan kembali (PK) ke MA.
Baca SelengkapnyaPerkelahian itu tidak menyebabkan luka pada dua pelajar tersebut. Usai berkelahi, mereka kembali masuk kelas seperti biasa.
Baca SelengkapnyaBerikut masalah yang terjadi sampai warga Desa Gabusan Blora kompak saling tutup akses jalan.
Baca SelengkapnyaBeberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaSejak didirikan pada 1993, bangunan sekolah ini tak tersentuh renovasi hinga kondisinya mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaSalah satu SMP swasta di Surabaya hanya diminati dua pelajar saat pendaftaran tahun ajaran baru. Namun, satu di antaranya justru mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaSiswa SD Negeri Bugel Kulon Progo harus rela mengungsi ke rumah warga karena sekolahnya terdampak pembangunan JJLS.
Baca Selengkapnya